Purbalingga (8/7). Pondok Pesantren Wali Barokah, Desa Cipawon, Kecamatan Bukateja, Purbalingga menjadi pusat semangat kebangsaan dan pembentukan karakter remaja. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, saat membuka kegiatan Perkemahan Akhir Tahun Ajaran (Permata) Cinta Alam Indonesia (CAI) 2025 yang diikuti sekitar 400 remaja dari LDII se-Kabupaten Purbalingga, pada Senin, 7 Juli 2025.
Mengusung tema “Perhebat Karakter Pemuda Profesional, Religius, dan Berazaskan Pancasila Guna Memperkokoh Eksistensi Bangsa di Bawah Naungan NKRI,” acara ini berlangsung selama tiga hari, dari 7 hingga 9 Juli 2025.
Dalam sambutannya, Dimas menekankan bahwa Permata CAI bukan sekadar kegiatan berkemah biasa. Menurut dia, kegiatan ini menjadi ruang penting untuk membentuk karakter, menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air, serta menanamkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
“Melalui kegiatan ini, para remaja diajak untuk lebih disiplin, bertanggung jawab, dan cinta lingkungan. Ini nilai-nilai yang sangat relevan di tengah tantangan zaman, di mana degradasi moral dan kerusakan alam menjadi isu yang harus kita tangani bersama,” ujar Dimas.
Ia juga menyoroti pentingnya remaja menjauh dari ketergantungan pada gawai dan media sosial. Menurut dia, kegiatan seperti Permata CAI menjadi kesempatan untuk kembali merasakan interaksi sosial.
“Kami berharap, adik-adik bisa menyimak materi-materi yang diberikan di CAI 2025, dan bisa beristirahat dari gadget. Karena sadar atau tidak, adik-adik sekarang sudah sangat terkontaminasi dengan media sosial,” katanya.
Dimas melihat kegiatan ini sebagai bukti kolaborasi antara LDII dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam membentuk generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan peduli terhadap lingkungan sosialnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Purbalingga, Kusno Raharjo, menyampaikan bahwa Permata CAI 2025 merupakan bentuk rasa syukur terhadap perjuangan para pendiri bangsa. Ia mengibaratkan alam Indonesia seperti perahu besar yang membawa seluruh rakyat di dalamnya.
“Kalau kita jaga alam ini dengan baik, maka anak cucu kita bisa menikmati hasilnya di masa depan. Kalau kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita,” ucap Kusno.
Ia menambahkan, Permata CAI 2025 mencerminkan kolaborasi antara organisasi kemasyarakatan dan pemerintah daerah. “Kegiatan ini, bukan hanya membentuk pemuda religius dan berkarakter kuat, namun juga mengangkat kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup serta mengamalkan nilai-nilai kebangsaan,” pungkasnya. (FWI/LINES Purbalingga)