Jakarta (7/7). Masjid Baitul Fattah, Cilandak yang dikelola DPD LDII Jakarta Selatan meraih penghargaan ‘Masjid Ramah Pemuda’ dalam ajang Anugerah Masjid Award 2025 di Graha Ali Sadikin, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/7).
Dalam kegiatan yang digelar BAZNAS (Bazis) Pemprov DKI Jakarta di Balaikota, Rabu (2/7) lalu itu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno berpesan agar masjid juga bisa meningkatkan pelayanan untuk memberdayakan umat. “Award ini untuk memberikan stimulus kepada pengurus masjid. Kita ingin menyemarakkan atau membangunkan masjid agar tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga bisa membawa pemberdayaan,” tukas Wagub Rano.
Sementara itu, Ketua Baznas Bazis Jakarta Akhmad Abubakar menjelaskan, Masjid Award ini merupkan bentuk apresiasi dan memotivasi pengurus masjid untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. “Masjid Award 2025 ini terbagi jadi enam kategori, yakni masjid ramah anak, masjid ramah Lansia, masjid ramah pemuda, masjid ramah dhuafa, masjid ramah disabilitas dan masjid tanggap bencana,” ujar Akhmad.
Dilanjutkan Abubakar, awalnya sebanyak 155 masjid terdata mengikuti kegiatan. Namun setelah dilakukan verifikasi administrasi, total tersisa 73 masjid yang masuk dalam kategori.
Kemudian, dari 73 masjid itu dilakukan seleksi lanjutan hingga mengkerucut menjadi lima masjid di tiap kategori. Setelahnya, penilaian akhir dilakukan dengan cara melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan program dan visi pengurus masjid sesuai dengan masing-masing kategori.
Dalam hal itu, Masjid Baitul Fattah berhasil menonjol di kategori Masjid Ramah Pemuda, salah satu dari enam kategori yang ada, antara lain Masjid Ramah Anak, Ramah Lansia, Ramah Dhuafa, Ramah Disabilitas, dan Tanggap Bencana. Prestasi tersebut menjadi bukti nyata komitmen LDII melalui jajaran Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitul Fattah dalam membina dan merangkul generasi muda, sejalan dengan visi LDII untuk mencetak generasi penerus yang berkarakter profesional religius.
Ketua DKM Masjid Baitul Fattah, Eeng Faturrahman yang juga salah satu pengurus DPD LDII Jakarta Selatan mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan itu. “Alhamdulillah, penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas upaya kami menjadikan pemuda sebagai regenerasi dan masa depan Islam,” ujarnya. “Jika kita ingin melihat masa depan Islam, kita harus melihat bagaimana masjid itu menjadikan pemudanya. Ini adalah tanggung jawab besar bagi kami,” kata dia.
Ia juga menjelaskan berbagai program hasil inisiasi DKM Masjid Baitul Fattah untuk pemuda. “Setiap malam Minggu, kami kumpulkan para pemuda untuk tausiah dan kajian keagamaan. Bahkan saat akhir tahun pun, kami kumpulkan mereka agar tidak keluyuran,” terangnya. Pihak DKM, kata Eeng, berupaya memberikan tanggung jawab dan kepercayaan pada generasi muda untuk betah di masjid tak hanya untuk ibadah tapi juga beraktivitas secara kreatif.
“Sehingga pemuda merasa dirangkul untuk menjadi penerus tongkat estafet di kemudian hari,” katanya.
Eeng mewakili DKM Baitul Fattah, berharap ajang serupa dapat rutin diselenggarakan setiap tahun. “Kami berharap bisa terus merangkul banyak pemuda yang bergabung di Masjid Baitul Fattah. Kami sudah upayakan semaksimal masjid menjalani fungsinya dan tidak asing dari generasi muda,” pungkas Faturahman.