Wonogiri (24/6). DPD LDII Kabupaten Wonogiri mengumpulkan ribuan hewan kurban pada perayaan Idul Adha 1446 Hijriah atau 2025 Masehi. Tahun ini, total hewan kurban yang terkumpul mencapai 525 ekor sapi, 847 ekor kambing Jawa, dan 48 ekor domba, dengan nilai ekonomi lebih dari Rp12 miliar.
Ketua DPD LDII Wonogiri, Sutoyo, mengatakan, pencapaian ini tidak hanya menunjukkan tingginya semangat warga LDII dalam berkurban, tetapi juga menjadi indikator keberhasilan pembinaan karakter dan kepedulian sosial di kalangan warga sejak usia dini. “Kami biasakan anak-anak LDII untuk menabung sejak kecil, khusus untuk berkurban. Ini bagian dari pendidikan karakter yang kami terapkan,” ujar Sutoyo, Jumat (6/6).
Ia menjelaskan, peningkatan jumlah hewan kurban yang signifikan setiap tahun adalah buah dari proses panjang yang konsisten dilakukan oleh LDII. Bagi warga LDII, berkurban bukan sekadar soal kemampuan finansial, melainkan niat, pembiasaan, dan dorongan untuk berbagi kepada sesama. “Semangat kurban adalah semangat pengorbanan dan kepedulian sosial. Itulah yang terus kami tanamkan,” tegasnya.
Selain menjadi wujud ibadah, kegiatan kurban yang tersebar di masjid-masjid ini turut memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar. Salah satunya melalui pengadaan besek bambu sebagai wadah pembagian daging kurban, yang memberdayakan pelaku UMKM lokal. “Kami libatkan pengrajin besek bambu. Ini bukan hanya soal ibadah, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat,” tambah Sutoyo.
Distribusi daging kurban, kata dia, tidak hanya diperuntukkan bagi warga LDII, melainkan juga dibagikan secara merata kepada masyarakat sekitar, khususnya warga yang membutuhkan. “Kami ingin semua bisa merasakan manfaat kurban, tidak ada sekat antara warga LDII dan masyarakat umum. Ini adalah bentuk nyata kepedulian kami dan kebersamaan yang kuat,” ujar Sutoyo.
Peningkatan jumlah hewan kurban tahun ini juga diiringi kenaikan nilai ekonomi hingga 8,29 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp11,29 miliar. Sutoyo menyebutkan, tren positif ini menjadi bukti bahwa pendidikan spiritual dan ekonomi di lingkungan LDII berjalan seiring. “Kurban adalah investasi spiritual sekaligus sosial yang dampaknya luas, mulai dari ibadah, ekonomi, hingga memperkuat solidaritas masyarakat,” jelasnya.
LDII Wonogiri berharap, tradisi kurban ini terus menjadi budaya yang melekat di tengah masyarakat. Selain memperkuat nilai keikhlasan, juga diharapkan dapat membangun kemandirian ekonomi dan mempererat hubungan sosial antarwarga. “Idul Adha bukan sekadar ritual, tapi momentum untuk meneguhkan kepedulian dan gotong royong,” pungkas Sutoyo.