PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Nasehat

S a b a r

in Nasehat
381
0
S a b a r

Ilustrasi: Pinterest.

551
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Di tengah riuh dunia yang menuntut segala sesuatu serba cepat, kesabaran bagai oase di padang gurun. Padalah ia adalah seni menari di tengah hujan, merangkai langkah tanpa terburu-buru, dan memahami bahwa waktu bukanlah musuh, melainkan sahabat yang setia. Kesabaran adalah akar pohon tua yang diam-diam menembus lapisan tanah berbatu, mencari sumber air meski tak dilihat mata. Ia adalah nelayan yang duduk tenang di tepi pantai, tahu bahwa ombak tak selalu membawa ikan, tetapi keyakinannya tak pernah surut. Dalam kesunyian, kesabaran mengajarkan kita untuk mendengar: desir angin yang membisikkan harapan, detak jantung yang mengingatkan pada kekuatan bertahan.

Sejarah manusia diwarnai oleh kisah-kisah kesabaran yang heroik. Lukisan Mona Lisa tak lahir dalam semalam; Leonardo da Vinci menghabiskan 16 tahun menyempurnakan senyumnya yang mempesona lagi misterius. Biji kopi memerlukan bertahun-tahun untuk tumbuh, dipanen, disangrai, dan akhirnya menyuguhkan kenikmatan dalam secangkir kopi. Bahkan bulan purnama pun tak terburu-buru—ia menunggu saat tepat untuk bersinar penuh. Kesabaran bukanlah pasifitas. Ia adalah keberanian untuk tetap bergerak meski hasil tak kunjung nampak. Seperti burung rangkong yang membangun sarangnya di dahan tinggi, ia tahu badai akan datang, tapi tak lari. Ia memperkuat setiap anyaman, merapikan setiap ranting, karena yakin bahwa ketekunan adalah pondasi ketangguhan.

Di era yang memuja instant, kesabaran adalah pemberontakan. Ia mengajarkan bahwa hal-hal terbaik dalam hidup—cinta, kepercayaan, pertumbuhan—tak bisa dipaksa. Seorang anak belajar berjalan dengan jatuh bangun; kupu-kupu harus berjuang keluar dari kepompong agar sayapnya kuat terbang. Proses adalah guru yang paling bijak. Namun, kesabaran juga adalah tentang kelembutan pada diri sendiri. Saat hati gelisah karena impian yang tertunda, ia berbisik; pelan-pelan, kau sedang dalam perjalanan. Ia mengingatkan bahwa langit tak hujan selamanya, dan musim semi selalu datang setelah salju.

Pada akhirnya, kesabaran adalah hadiah bagi jiwa yang berani percaya: bahwa setiap tetes keringat, setiap detik penantian, akan berubah menjadi bunga yang mekar di saat yang tepat. Seperti kata pepatah Tiongkok, ”Bunga terindah tumbuh dari tanah yang paling sabar.” Dan tidak salah, wasiat tua dari Rasulullah berikut patut menjadi acuan.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ نَاسًا، مِنَ الأَنْصَارِ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَأَعْطَاهُمْ ثُمَّ سَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ حَتَّى إِذَا نَفِدَ مَا عِنْدَهُ قَالَ ‏ “‏ مَا يَكُنْ عِنْدِي مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ أَدَّخِرَهُ عَنْكُمْ وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ وَمَنْ يَصْبِرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ مِنْ عَطَاءٍ خَيْرٌ وَأَوْسَعُ مِنَ الصَّبْرِ ‏

Dari Abi Sa’id Al-Khudriyyi, sesungguhnya segolongan manusia dari kaum Anshor meminta kepada Rasulullah SAW, maka Rasululllah pun memberi kepada mereka. Kemudian mereka kembali meminta kepada Rasulullah, maka Rasulullah pun memberikannya (untuk yang kedua kali). Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Apa – apa kebaikan yang ada di sisiku, maka tidak akan aku sembunyikan dari kalian. Dan barangsiapa yang merasa kaya, maka Allah akan memberikan kaya kepadanya. Dan barangsiapa yang minta penjagaan, maka Allah akan memberi penjagaan padanya. Dan barangsiapa yang minta kesabaran, maka Allah akan memberikan kesabaran padanya. Dan tidaklah seseorang diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih luas (lapang/serba guna) dibandingkan diberi kesabaran.” (HR Muslim).

Dalil ini, layak dicermati, didalami dan diulang-ulang lagi bagi mereka yang terus berpetualang mencari, belajar dan mengingat tentang kesabaran. Pada umumnya kita, gambarannya seperti orang – orang Anshor kala itu. Masih tersemat rasa dan keinginan, mental suka meminta sesuatu. Dan sebagai guru yang agung Rasulullah SAW megembangkan narasi yang indah, diiringi sikap kedermawannya. Tidak pernah ada permintaan yang ditolak. Rasulullah tidak pernah menyembunyikan apa yang dia miliki. Selagi punya, selagi ada, tak ada yang tertunda. Namun ini mengundang bahaya. Oleh karena itu, pada sesi selanjutnya Rasulullah SAW memberikan perkeling, sebab pada dasarnya sikap meminta – minta, apalagi yang keterusan, akan berakibat buruk. Terutama dari sisi spiritual. Meminta – minta menghasilkan mental yang loyo. Mentalitas jalan pintas. Mau cepet dan enaknya saja. Oleh karena itu, Rasulullah mulai menyelipkan pituah hilangkanlah meminta – minta dengan memulai menumbuhkan sikap merasa kaya, niscaya Allah akan memberikan kaya. Namun, dengan kaya saja belum menjamin akan hilangnya sikap meminta – minta. Bahkan bisa semakin grangsang (rakus), minta terus dan terus. Maka selanjutnya Rasulullah mengingatkan untuk memiliki sifat terjaga. Bagi yang sudah kaya agar terjaga dirinya dari sifat pelit. Terjaga dari sifat rakus dan akhirnya bisa berpuas diri, menikmati dan membelanjakan harta sesuai dengan aturannya. Bagi yang belum kaya, bisa terjaga dari meminta – minta, prawiro, sebab hatinya sudah kaya. Nah, yang lebih penting lagi adalah meminta kesabaran, untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Kesabaran diperlukan untuk mendampingi tumbuhnya sikap terjaga. Kesabaran diperlukan untuk mengiringi hakikat kepemilikan.

Jika orang tersebut diberi kekayaan, dengan kesabarannya orang itu akan tetap beribadah. Orang itu akan tetap ingat, bagaimana membelanjakan harta dan bagaimana tidak diperbudak oleh harta. Akan tetapi, tetap menjadi tuannya, untuk mengatur harta sebagaimana hukumnya. Tidak lupa infaq, dermawan dan tidak pelit serta tahu diri dan tahu waktu. Kesabaran menuntun orang tersebut mengendalikan harta benda. Kesabaran akan mengarahkan orang tersebut semeleh – down to earth, mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya. Jika orang tersebut tidak dikodar kaya, kesabaran akan mengiringi sifat ta’afufnya. Kesabaran mendampingi sifat keterjagaan sehingga menumbuhkan hati yang benar – benar kaya – nyegoro, kaya diri dan kaya hati. Tidak meminta – minta dan banyak tawakal dan ridho dengan hukum Allah. Kesabaran juga menuntunnya untuk tetap bersyukur kepada Allah sepanjang masa. Dengan fungsi kesabaran seperti itulah, maka Rasulullah mengunci pituahnya bahwa tak ada yang lebih baik dan lebih luas, serba – guna kegunaannya dibandingkan dengan kesabaran. Lebih baik, karena kesabaran akan membentuk pribadi – pribadi pilihan baik miskin maupun kaya. Lebih luas karena kesabaran diperlukan di setiap lini untuk mengawal kehidupan ini menjadi yang diingini.

Menilik pada atsar di atas, kesabaran pegang peranan yang krusial dalam kehidupan ini. Kesabaran adalah fundamental hidup. Kesabaran tidak hanya harus dimiliki orang yang sedang susah. Kesabaran juga tidak hanya harus dimiliki orang yang miskin. Kesabaran pun harus dimiliki oleh mereka yang sedang kaya dan lagi mendapat kesenangan. Kesabaran harus ada di mana – mana untuk menopang semua sisi – sisi kehidupan untuk melaju sesuai kaidah dan sunnatullah. Dan bagi kita yang telah meraihnya, pasti akan melihat dan merasakan betapa indahnya hidup di dunia. Bagi yang telah meraihnya, tentu akan merasakan betapa membahagiakannya kehidupan di alam semesta ini. Sebab kesabaran adalah kuncinya, sesuai firman Allah dalam Kitabnya,

قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْۗ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌۗ وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan.” (QS. Az-Zumar 10).

Diawali dengan hadits dan diakhiri dengan Kalamullah terkait kesabaran, semoga menjadi teman sejati kita. Dimana saja. Sampai tutup usia. Amin.

Related Posts

Menghitung Tanpa Angka
Nasehat

Menghitung Tanpa Angka

by admin
November 24, 2025
0

Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan Pernahkah hati kita merasa lelah menghitung?...

Read more
Malas Shalat dan Benci Infaq
Nasehat

Malas Shalat dan Benci Infaq

by admin
November 17, 2025
0

Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan Ketika Al-Qur’an menceritakan dan mendiskripsikan orang-orang...

Read more
D l o s o r
Nasehat

D l o s o r

by admin
November 10, 2025
0

Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan Dalam budaya Jawa, kata dlosor terdengar...

Read more
Pikiran Sederhana
Nasehat

Pikiran Sederhana

by admin
November 3, 2025
0

(Jalan Menuju Kedamaian Hidup) Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan Kehidupan modern...

Read more
Maknai Syukur Saat Ujian, Habib Ubaidillah Tekankan Peran Takdir dan Doa
Nasehat

Maknai Syukur Saat Ujian, Habib Ubaidillah Tekankan Peran Takdir dan Doa

by admin
October 31, 2025
0

Pengasuh Pondok Pesantren Al Ubaidah Kertosono, Habib Ubaidillah Al Hasany menjelaskan cara bersyukur dalam kesulitan melalui program Oase Hikmah di kanal LDII...

Read more
Debu dalam Nafas Kita
Nasehat

Debu dalam Nafas Kita

by admin
October 27, 2025
0

— Sebuah Renungan tentang Microplastik — Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan...

Read more

Trending

LDII Dorong Santri Ponpes Gadingmangu Olah Sampah Jadi Rupiah
Nasional

LDII Dorong Santri Ponpes Gadingmangu Olah Sampah Jadi Rupiah

58 minutes ago
Cetak Generasi Profesional Religius, LDII Kota Tangerang Gelar Festival Anak Saleh
Lintas Daerah

Cetak Generasi Profesional Religius, LDII Kota Tangerang Gelar Festival Anak Saleh

1 hour ago
DLH Jatim Gelar Bimtek Pengelolaan Lingkungan Hidup di Ponpes Wali Barokah
Nasional

DLH Jatim Gelar Bimtek Pengelolaan Lingkungan Hidup di Ponpes Wali Barokah

2 hours ago
DPP LDII Kolaborasi dengan Ponpes Gadingmangu Gelar Pelatihan Registri Nasional
Nasional

DPP LDII Kolaborasi dengan Ponpes Gadingmangu Gelar Pelatihan Registri Nasional

2 hours ago
Wali Kota Tangerang Buka Festival Anak Saleh LDII, Tekankan Pembinaan Generasi Unggul dan Berkarakter
Lintas Daerah

Wali Kota Tangerang Buka Festival Anak Saleh LDII, Tekankan Pembinaan Generasi Unggul dan Berkarakter

3 hours ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

LDII Dorong Santri Ponpes Gadingmangu Olah Sampah Jadi Rupiah

LDII Dorong Santri Ponpes Gadingmangu Olah Sampah Jadi Rupiah

November 26, 2025
Cetak Generasi Profesional Religius, LDII Kota Tangerang Gelar Festival Anak Saleh

Cetak Generasi Profesional Religius, LDII Kota Tangerang Gelar Festival Anak Saleh

November 26, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by GenerusMedia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by GenerusMedia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In