Padang (9/6). Menyambut Idul Adha 1446 H, semangat warga LDII Sumbar dalam melaksanakan ibadah kurban meningkat dari sebelumnya. Tahun ini, warga LDII Sumbar menyembelih 249 hewan kurban, terdiri dari 184 ekor sapi dan 65 ekor kambing.
Ketua DPW LDII Sumbar, Muchfiandi, mengungkapkan bahwa jika dirata-rata harga seekor sapi senilai Rp25 juta dan kambing Rp3 juta, maka nilai perputaran ekonomi dari pelaksanaan kurban tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp4 miliar. “Alhamdulillah, warga LDII Sumbar tetap bersemangat dalam berkurban meskipun kondisi ekonomi belum stabil. Ini menjadi bukti bahwa kepedulian sosial tetap tumbuh di tengah keterbatasan,” ujar Muchfiandi.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pelaksanaan kurban juga merupakan upaya LDII dalam mendorong ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi rakyat, khususnya para peternak lokal. “Program Tebar Kurban ini juga menyentuh sektor ekonomi masyarakat, utamanya peternak. Ini bentuk kontribusi kami kepada daerah,” tambahnya.
Sekretaris DPW LDII Sumbar, M. Abdillah, menambahkan bahwa ibadah kurban yang dilaksanakan oleh warga LDII tidak hanya bernilai ibadah secara individu, tetapi juga memiliki makna sosial yang mendalam. “Kurban itu bukan hanya menyembelih hewan. Ia menyembelih sifat egois dan menggantinya dengan semangat berbagi. Tahun ini, warga LDII berhemat untuk kebutuhan pribadi, namun bersungguh-sungguh untuk kepentingan umat,” kata Abdillah.
Ia menjelaskan bahwa pendistribusian daging kurban dilakukan secara merata melalui struktur organisasi LDII hingga ke tingkat PC LDII kelurahan dan majelis taklim, agar manfaatnya menjangkau masyarakat luas, terutama yang membutuhkan.
Seperti halnya pelaksanaan kurban di wilayah lain, LDII Sumbar juga menerapkan prinsip kurban sesuai dengan sunnah, menjaga aspek kebersihan, kesehatan hewan, dan memperhatikan kelestarian lingkungan dalam proses penyembelihan hingga distribusinya.
Ketua Dewan Penasihat LDII Sumbar, Buya Afrizal Yaman, dalam kesempatan berbeda juga menyerukan kepada seluruh warga LDII agar menata niat dalam berkurban, dengan menjadikan takwa dan keikhlasan sebagai fondasi utama dalam beribadah.
Menurutnya, kurban dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak hanya orang kaya. Bahkan, warga di tingkat majelis taklim pun bisa menabung bersama untuk membeli hewan kurban, sebagai wujud gotong royong dan kesalehan sosial. “Rasulullah saja pernah berkurban dua ekor kambing. Satu untuk dirinya dan keluarga, satu lagi untuk umat yang tidak mampu. Jadi kurban itu tentang semangat memberi, bukan semata-mata tentang kemampuan finansial,” Buya Afrizal.
Melalui semangat ini, LDII terus mengajak warganya untuk memperkuat ketakwaan dan kepedulian terhadap sesama, menjadikan momentum Idul Adha sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan mempererat solidaritas sosial. Program kurban LDII Sumbar tahun ini bukan hanya memenuhi aspek ibadah, tetapi juga menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat, khususnya para pelaku usaha ternak, serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan di tengah masyarakat. (Rohmat/Nisa)
Baca Juga: Tebar 8.000 Bibit Ikan Polda dan LDII Sumbar Komitmen Dukung Ketahanan Pangan