Wonogiri (10/6). Pondok Pesantren Citra Suhada, di bawah naungan LDII di Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, menerima bantuan hewan kurban dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Bantuan tersebut berupa seekor sapi jenis Simental seberat 815 kilogram yang dikirim khusus dari Magelang menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Penyerahan sapi dilakukan pada Kamis, (5/6) sekitar pukul 13.00 WIB. Bantuan ini disambut dengan antusias oleh keluarga besar pondok pesantren, para santri, serta warga sekitar. Ketua Panitia Kurban sekaligus pimpinan Ponpes Citra Suhada Ust. Dwi Kurniawan, menyatakan rasa terima kasih dan penghargaan atas perhatian Presiden terhadap masyarakat pondok pesantren, terutama yang berada di wilayah pedesaan.
“Kami sangat bersyukur atas perhatian dari Presiden Prabowo. Bantuan ini menjadi penyemangat bagi kami, khususnya santri dan warga sekitar, untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan kepedulian sosial,” ujar Dwi.
Ia menjelaskan bahwa sejak diterima, sapi tersebut langsung dirawat secara intensif oleh panitia guna menjaga kesehatannya hingga hari penyembelihan. Proses penyembelihan dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 6 Juni 2025, secara terbuka di lingkungan masjid pondok pesantren dan melibatkan para santri serta warga.
Dwi juga menambahkan bahwa semangat berkurban tidak hanya datang dari pihak luar, tetapi juga tumbuh dari inisiatif para santri. Mereka menyisihkan uang saku selama berbulan-bulan untuk dapat menyumbang tiga ekor kambing. “Ini adalah bentuk pendidikan karakter yang kami tanamkan, agar mereka belajar berkorban dan peduli sejak usia dini,” tambahnya.
Menurut pengurus LDII setempat, bantuan ini sejalan dengan nilai-nilai dakwah LDII yang mendorong umat untuk mengembangkan kemandirian dan empati sosial. Mereka menilai bahwa perhatian pemerintah pusat, khususnya Presiden, terhadap pesantren dan komunitas pedesaan sangat penting dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat.
Daging dari hewan kurban akan dibagikan tidak hanya untuk kalangan internal pondok, tetapi juga kepada masyarakat sekitar, termasuk warga kurang mampu. Program ini tidak hanya meringankan beban warga di masa Idul Adha, tetapi juga memperkuat hubungan antara pondok pesantren, LDII, dan masyarakat. “Kami berharap sinergi semacam ini bisa terus berlanjut, karena manfaatnya dirasakan langsung oleh warga,” ujar Dwi.