Manokwari (19/6). Memperingati Hari Bumi ke-55, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Papua Barat melaunching penanaman sejuta pohon matoa (pometia pinmata) yang dilaksanakan bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat, Selasa (22/4). Kegiatan dipusatkan di Gereja Katholik Stasi Salvator Maripi Manokwari.
Pada rangkaian peringatan Hari Bumi tersebut, Pemuda Lintas Agama (Pelita) FKUB Papua Barat dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Manokwari melaksanakan pelepasan Kepiting Bakau (Scylla Serrata). Kepiting bakau hidup di perairan payau, yaitu perairan yang merupakan campuran air laut dan air tawar.
Perairan ini biasanya ditemukan di rawa bakau dan pantai dengan dasar berlumpur. Kepiting bakau juga dapat hidup di perairan dangkal dan hampir di seluruh perairan pantai bermangrove.
Kegiatan tersebut digagas oleh Pelita dan IWAPI bekerjasama dengan Pemuda Peduli Kampung Wamesa. Pada kesempatan itu, beberapa ormas lainnya termasuk remaja LDII Manokwari turut diundang untuk bersama-sama membudidayakan sebanyak 240 anakan kepiting yang dipusatkan di perairan Kampung Wamesa Distrik Manokwari Selatan.
Salah satu pengurus Pelita FKUB Papua Barat, Yusuf Wibowo menegaskan bahwa Hari Bumi bukan hanya tentang memperingati, tapi juga tentang bertindak. “Melepas bibit kepiting di perairan hutan bakau yang ada di Kampung Wamesa Distrik Manokwari Selatan ini adalah salah satu cara kami untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan harapan bagi generasi mendatang,” katanya.
Senada dengan Yusuf, perwakilan remaja LDII, Lathifur Rohman Jailani menyampaikan rasa syukurnya dapat bersama-sama melepaskan kepiting ke alam. “Ini sebagai wujud kepedulian bersama dengan memulai dari langkah kecil yang bisa kita lakukan dan mulailah dari sekarang,” pungkasnya.