Karawang (19/6). DPD LDII Kabupaten Karawang bersama Pondok Pesantren Sumber Barokah menghadiri undangan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Karawang dalam acara pengukuhan kepengurusan baru periode 2025–2030. Kegiatan berlangsung di Aula H. Sopian, Gedung PLHUT, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karawang, Rabu (11/6).
Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat semangat toleransi serta sinergi antarumat beragama di wilayah Karawang. Dengan mengusung tema “Karawang Maju, Rukun dan Sejahtera, Berbuat Baik untuk Semua, dan Menanam untuk Masa Depan”, kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh lintas agama dan pemangku kepentingan.
Dalam sambutannya, Bupati Karawang Aep Syaepuloh menegaskan peran strategis FKUB sebagai pengikat sosial di tengah kemajemukan masyarakat. “Kerukunan harus hadir dalam tindakan sehari-hari, bukan sekadar jargon. FKUB adalah mitra strategis pemerintah dalam menjaga harmoni dan stabilitas sosial di Karawang,” ujar Aep.
Sesi pembekalan bagi pengurus baru berlangsung secara interaktif dan produktif, dimoderatori oleh Sekretaris FKUB, Muhammad Abdul Sholeh. Ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap konteks sosial dan budaya dalam menjalankan tugas FKUB.
“Pengurus FKUB perlu memiliki sensitivitas dan kearifan lokal dalam menyikapi dinamika keberagaman. Itulah modal utama untuk membangun dialog yang konstruktif,” jelas Sholeh.
Ketua DPD LDII Kabupaten Karawang, Asep, menyatakan bahwa LDII siap mendukung seluruh upaya FKUB dalam membangun iklim toleransi dan kolaborasi antarumat beragama. “LDII berkomitmen menjaga suasana yang kondusif dan menjalin komunikasi aktif dengan berbagai unsur keagamaan. Kami percaya bahwa kerukunan adalah pondasi bagi kemajuan daerah,” ungkap Asep.
Senada dengan itu, Pengasuh Pondok Pesantren Sumber Barokah, Mustaghfirin Hasyim, menilai forum seperti FKUB sangat strategis dalam membangun ruang dialog yang terbuka dan sehat. “Kami mendukung penuh program-program FKUB yang mendorong dialog dan kerja sama lintas agama. Generasi muda juga perlu dilibatkan agar semangat toleransi ini terus hidup,” ujar Mustaghfirin.
Acara ditutup dengan doa lintas agama yang dipimpin oleh Ketua MUI Kabupaten Karawang. Dalam doanya, ia menyampaikan pentingnya semangat persatuan di tengah perbedaan keyakinan. “Kita berbeda dalam keyakinan, tapi kita bisa bersatu dalam doa dan tujuan yang sama: menciptakan Karawang yang damai, rukun, dan diberkahi,” tuturnya.