Jakarta (15/7) — Dalam upaya memperkuat ketahanan ideologi dan memperkokoh nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan global, Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menggandeng LDII dan sejumlah organisasi kemasyarakatan lainnya melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Selasa (15/7/2025), di Kantor Lemhannas RI, Jakarta.
Gubernur Lemhannas, TB. Ace Hasan Syadzily, menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi fondasi penting dalam menghadapi disrupsi ideologi di era post-truth. “Kita perlu berkolaborasi dengan seluruh kekuatan nasional, termasuk LDII, untuk memperkuat empat konsensus kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” tegas Ace.
Ia juga menyampaikan bahwa Lemhannas membuka akses bagi kader ormas untuk mengikuti program pendidikan strategis, sekaligus mengajak semua pihak bersiap menghadapi tantangan teknologi, kecerdasan buatan (AI), perubahan iklim, dan penyebaran disinformasi digital secara kolaboratif dan adaptif.
“Lemhannas tidak hanya mendidik, tapi juga menyerap aspirasi dari berbagai elemen masyarakat untuk merumuskan rekomendasi kebijakan strategis bagi negara,” ujarnya.
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi dalam membangun pertahanan ideologi, terutama menghadapi ancaman perang proksi berbasis digital. “Sekarang bukan hanya perang fisik, tapi perang melalui informasi digital. Kita tidak boleh lengah,” jelasnya.
Chriswanto menekankan pentingnya kesamaan pola pikir dan semangat kebangsaan antarlembaga. “Taswiyatul manhaj atau penyamaan paradigma adalah kunci dalam menjaga keutuhan bangsa,” tambahnya.
Ia menilai peran ormas sangat vital dalam menyebarkan nilai kebangsaan. “Warga LDII yang tersebar di seluruh Indonesia siap mendukung pemerintah dalam memperkuat semangat nasionalisme hingga ke tingkat akar rumput,” tegasnya.
LDII menjadi satu dari 11 organisasi yang menandatangani MoU bersama Lemhannas, bersama Kosgoro 1957, ICMI, IJTI, Adkasi, dan Ikatan Guru Indonesia, untuk memperkuat sinergi menjaga persatuan bangsa.
Chriswanto juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut, termasuk melalui program Sekolah Virtual Kebangsaan yang telah menjadi inisiatif LDII. “Kami menyambut baik kerja sama dengan Lemhannas untuk penguatan program pendidikan kebangsaan dengan format dan pendekatan masing-masing,” ujarnya.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, LDII akan menyelenggarakan Sekolah Virtual Kebangsaan angkatan kedua pada 23 Agustus mendatang di Gedung DPR RI, menggandeng DPR, Lemhannas, Bappenas, TNI, Polri, dan Kejaksaan Agung.
“MoU ini adalah awal yang penting, tapi keberlanjutan dan implementasi nyata yang akan menentukan keberhasilan. LDII siap mengambil peran aktif dalam memperkuat karakter kebangsaan,” tutup KH Chriswanto.