Tegal (24/7). Sebanyak 100 remaja dari Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) Kabupaten Tegal mengikuti kegiatan Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) tahun 2025. Acara berlangsung di Bumi Perkemahan Martoloyo, Desa Suniarsih, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. pada Senin (7/7).
Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Tegal, Suharjo, didampingi oleh Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Wijiyanto, dan Ketua Sako SPN Kabupaten Tegal, Suharto. Dalam sambutannya, Suharjo menyampaikan apresiasi kepada Sako SPN atas kontribusinya dalam mendukung pembinaan karakter generasi muda. Ia mendorong para peserta agar tetap bersemangat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, meskipun berlangsung di tengah masa libur sekolah.
“Mungkin hasil dari kegiatan ini belum langsung terasa sekarang, tetapi 10 atau 15 tahun mendatang para peserta akan merasakan manfaat dari pembentukan karakter ini,” kata Suharjo.
Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Wijiyanto, dalam pernyataannya menekankan pentingnya merawat alam sebagai bentuk tanggung jawab terhadap warisan bangsa. “Alam Indonesia ibarat perahu besar yang mengangkut seluruh rakyat. Jika kita jaga dengan baik, maka anak cucu kita akan tetap bisa menikmatinya di masa depan. Menjaga alam berarti menjaga masa depan bangsa,” ujarnya.
Wijiyanto juga menyebut bahwa Permata CAI merupakan ruang aktualisasi nilai-nilai religius, nasionalisme, dan kepedulian sosial yang perlu ditanamkan sejak dini melalui pendekatan yang terstruktur dan berkesinambungan.
Ketua Sako SPN Kabupaten Tegal, Suharto, menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perkemahan rutin, tetapi bagian dari strategi pendidikan karakter.
“Melalui kegiatan ini, para remaja dilatih menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan mencintai lingkungan. Di tengah tantangan seperti degradasi moral dan krisis ekologi, pendekatan semacam ini sangat dibutuhkan,” kata Suharto.
Suharto juga menjelaskan bahwa Permata CAI menjadi bentuk sinergi antara Sako SPN, DPD LDII, dan Kwarcab Pramuka Kabupaten Tegal dalam membina generasi muda. Selama kegiatan, para peserta didorong untuk mengurangi penggunaan gawai dan media sosial guna membangun interaksi langsung, kerja sama tim, dan menyerap materi dengan lebih optimal.