Karanganyar (20/8). Pondok Pesantren Al Amaanah di bawah naungan DPD LDII Karanganyar menggelar kerja bakti serentak pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul enam pagi dan melibatkan ratusan warga pesantren, termasuk siswa-siswi SMP dan SMA, guru, staf, serta anggota Senkom. Mereka menyebar ke seluruh penjuru kompleks untuk membersihkan lingkungan.
Ponpes Al Amaanah bekerja sama dengan PC LDII Tasikmadu dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Kerja bakti tersebut menjadi bagian dari gerakan serentak nasional yang diprakarsai oleh DPP LDII dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Ketua Pondok Pesantren Al Amaanah, Joko Bakdono memimpin langsung jalannya kegiatan. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ruang belajar kebangsaan yang nyata bagi para santri dan seluruh warga sekolah.
“Kami ingin menanamkan kesadaran kolektif kepada seluruh siswa bahwa mencintai tanah air bukan hanya lewat simbol atau upacara, tetapi juga lewat tindakan nyata, seperti menjaga kebersihan, disiplin, dan kerja sama,” ujarnya.
Ia menambahkan, kerja bakti ini bukan sekadar agenda rutin menyambut kemerdekaan, tapi momentum pembentukan karakter, “Dari sini, para santri belajar untuk peduli, untuk tanggap, dan untuk ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan di mana mereka tinggal. Ini bagian dari proses pendidikan karakter yang kami jalankan setiap hari di pesantren,” katanya.

Camat Tasikmadu, Joko Setyono hadir dalam kegiatan tersebut dan mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan peserta. “Kami sangat mengapresiasi kerja sama antara Pondok Pesantren Al Amaanah dan LDII dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Kegiatan seperti ini penting karena memberi ruang bagi generasi muda untuk bergerak dan berkontribusi langsung kepada lingkungan sekitarnya. Ini menjadi contoh baik bagi sekolah-sekolah lain dan masyarakat umum,” tandasnya.
Ia berharap para guru terus mendampingi para santri, bukan hanya dalam hal akademik dan ibadah, tetapi juga dalam menanamkan nilai-nilai sosial dan kepedulian, “Kegiatan seperti ini membangun karakter sejak dini dan menguatkan hubungan antarelemen masyarakat, dari pesantren hingga pemerintahan,” ungkapnya.