Serang (22/8). Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Banten menggelar kamping Cinta Alam Indonesia (CAI) dengan peserta 200 pemuda LDII Kabupaten Serang, Lebak, Pandeglang dan Kota Serang. Acara berlangsung di kawasan perkemahan Mahoni Bangun Sentosa (MBS), Kota Serang pada 12-13 Juli 2025.
Ketua DPW LDII Banten, Dimo Tono Sumito mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi kurangnya rasa kesadaran sosial para pemuda pada era sekarang, “Baik terhadap lingkungan, manusia, atau makhluk hidup lainnya. Maka dari itu, kami mengambil tema yang mendorong peningkatan kepedulian melalui karakter luhur,” ujar Dimo.
Tema yang dipilih pada kamping CAI tahun ini adalah “Permata Perkemahan Akhir Tahun Ajaran”. Tema tersebut diangkat sebagai bentuk keprihatinan terhadap kurangnya kepedulian sosial pemuda di era digital terhadap sesama manusia maupun lingkungan sekitar.
Selama persiapan hingga hari pelaksanaan, kegiatan berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Ketua LDII Banten berharap, kegiatan ini mampu meninggalkan bekas yang mendalam bagi para peserta, tidak hanya saat acara berlangsung tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap setelah acara ini selesai, semua peserta bisa menerapkan apa yang disampaikan oleh para pemateri, termasuk nilai-nilai luhur dan rasa kepedulian sosial yang menjadi tujuan utama kegiatan ini,” tambah Dimo.
Sementara itu, Sekretaris LDII Banten, Kabid Bagaskara turut memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan Kamping CAI. “Kegiatan ini sejalan dengan program besar LDII untuk menanamkan 29 karakter luhur dalam diri setiap warga, khususnya para pemuda. Pembinaan seperti ini harus terus dilakukan sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia,” paparnya.
Ia juga menegaskan kegiatan serupa akan terus diadakan ke depan. “Harapan kami, kegiatan seperti kamping CAI ini dapat berlanjut dan menjadi sarana peningkatan SDM warga LDII yang unggul secara spiritual, intelektual, dan sosial,” pungkasnya.
Panitia kegiatan memilih taman wisata MBS sebagai lokasi kegiatan, karena alamnya sangat mendukung kegiatan belajar, refleksi, dan kebersamaan. Kegiatan ini diisi dengan tiga agenda utama yakni penyampaian materi, outbound, dan focus group discussion (FGD).
Dalam sesi itu, ada sesuatu permasalahan yang harus dicari jalan keluarnya sebagai tantangan yang terjadi di kalangan masyarakat umum serta untuk menjadi motivasi *problem solving* kepada peserta. Tak hanya dari internal LDII, kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pondok pesantren dan tamu undangan, baik dari segi moral maupun finansial.