Kediri (29/9). Wakil Ketua Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, H. Agung Riyanto, menegaskan, Kota Kediri memiliki keistimewaan. “Dengan mengusung Harmony Kediri, ingin menunjukkan bahwa Kota Kediri adalah kota yang harmonis, baik masyarakatnya, budayanya, bahkan kerukunan antar umat beragamanya. Sedangkan The Service City, sebagai kota jasa dan pelayanan yang siap menerima investasi dari luar” tutur Agung yang juga Ketua DPD LDII Kota Kediri, saat menerima kunjungan silaturahim pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Sukoharjo di Ponpes Wali Barokah, pada Sabtu pagi (21/9).
Menurut Agung, Ponpes Wali Barokah sering dijadikan obyek untuk berbagai kepentingan. Seperti penelitian dan studi banding. Bahkan pada tanggal 12 September lalu menerima kunjungan tamu Wakil Konsulat Bidang Informasi Budaya dan Pendidikan Jepang.
H. Agung Riyanto menjelaskan, kondisi di Kota Kediri sangat kondusif, hal ini tak lepas peran serta tokoh agama dan tokoh masyarakat yang rutin menjalin silaturahim dengan baik. Salah satunya adalah mengadakan pertemuan malam keakraban yang rutin dilakukan tiap sebulan sekali.

“Tempat pelaksanaan dijadwal bergilir, termasuk Ponpes Wali Barokah yang menjadi tuan rumah pada Januari 2024 lalu, dengan mengundang jajaran Forkopimda, OPD, Toga, Tomas, Ormas, bahkan ketua RT RW sekitar pondok pun juga kami hadirkan,” ungkapnya.
“Maka tidak berlebihan jika pada tahun 2022 lalu Kota Kediri dinobatkan sebagai Kota Paling Bahagia. Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam forum Musrenbang Provinsi Jatim. Juga meraih peringkat ke-5 Kota Tertoleran se-Indonesia dalam Indeks Kota Toleran (IKT) tahun 2022 yang digelar Setara Institute.” Imbuh Agung.
Sementara itu Ketua FKUB Kab. Sukoharjo Zainul Abas menjelaskan, kunjungannya ke Kota Kediri dalam rangka kunjungan Lembaga Keagamaan dan Rapat Kerja Penyusunan Anggaran Tahun 2025. Disamping itu, FKUB Sukoharjo juga ingin mengetahui lebih banyak tentang upaya yang dilakukan pemerintah Kota Kediri dan instansi lain sehingga bisa menjaga kerukunan antar umat beragama.
“Seperti yang sudah dijelaskan Pak Agung tentang peran Wali Barokah yang luar biasa dalam menjaga kerukunan, maka tidak salah jika Kota Kediri menjadi tujuan kali dalam melakukan studi tiru, rasa penasaran ini menjadi terobati,” ucap Zainul Abas.
Zainul melihat kontribusi besar dari Ponpes Wali Barokah dalam menyiapkan anak bangsa sekaligus berkontribusi untuk bisa menciptakan kerukunan umat beragama di Indonesia.
“Kami juga tertarik dengan kegiatan Malam Keakraban dengan menghadirkan berbagai tokoh lintas agama serta peran pemuda yang diberi peran dalam wadah Forum Kerukunan Pemuda Antar Umat Beragama (FKPUB). Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi bagi kami dalam mengembangkan kerukunan di tempat kami, serta upaya menyiapkan generasi penerus menghadapi tantangan perkembangan teknologi,” imbuhnya.
Rombongan FKUB Kab. Sukoharjo berjumlah 35 orang, terdiri dari unsur pemerintah, agama dan ormas. Selain berkunjung ke Ponpes Wali Barokah Kota Kediri, mereka juga mendatangi PT Gudang Garam, Ponpes Lirboyo, serta Gua Maria Lordes di Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. (Mzdha)