Denpasar (14/11). DPW LDII Provinsi Bali menggelar ‘Optimalisasi Peran Da’i Muda LDII Bali Era Modern’ pada Jumat, (7/11) di Hotel Neo, Denpasar. Pembekalan itu melibatkan para dai muda sewilayah Bali sebagai sarana peningkatan kapasitas dakwah di tengah arus informasi yang sangat cepat.
Ketua DPW LDII Bali Olih Solihat Karso mengapresiasi acara tersebut dan optimis terhadap kontribusi para Da’i Muda. “Isu-isu global ini sangat kompleks, apalagi terhadap da’i muda sekarang ini,” kata Olih. Ia menambahkan, Da’i Muda LDII menunjukkan kreativitas dakwah dengan teknologi, seperti memanfaatkan media sosial.
“Terlihat oleh saya sudah bisa lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi, terutama di media online,” ujarnya. Ia meyakini cara tersebut membantu memahami dan memberikan pembinaan dalam ilmu agama maupun sosial.
Acara itu menyasar para generasi muda dai yang memiliki profesionalisme dakwah, citra diri, dan kesiapan karier. Anom Wibowo, salah satu pemateri mengatakan, dakwah harus menyentuh isu-isu keberlanjutan dan lingkungan sejalan dengan karakteristik generasi Z yang peduli pada isu sosial dan lingkungan.
Selain itu, Rhama Ananta dari Ariston Group mengingatkan, bahwa da’i muda juga harus multitalenta. “Da’i muda itu diharapkan memiliki skill komunikasi yang baik dan wawasan yang luas karena menjadi rujukan permasalahan di masyarakat agar bisa memberi solusi yang baik,” kata Rhama. Ia berharap para da’i selalu semangat dan menjadi inspirasi bagi anak muda.
Selain itu, da’i muda juga perlu memiliki kemampuan mengemas pesan dakwah secara menarik, otentik, dan profesional. “Di era media sosial, mampu membangun citra diri yang positif dan terampil berkomunikasi adalah modal utama bagi da’i untuk membangun kredibilitas dan memperluas jangkauan dakwah di berbagai platform digital,” kata dia. (rgy)








