Maros (14/11). Jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Maros menghadiri pengajian umum LDII di wilayah tersebut pada Minggu (2/11) di Masjid Miftahul Jannah, Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Acara ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan silaturahim warga di Kabupaten Maros.
Hadir pada kesempatan itu, Ketua I Ust. Muh. Said Patombongi, Ketua III Ust.Syamsuddin Adam, serta Dewan Penasehat Ust.Abd. Hafidz Amri. Dalam tausiyahnya, Muh. Said Patombongi yang akrab disapa Ust. Andis, menyampaikan pesan agar umat Islam senantiasa memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menjaga kerukunan di tengah masyarakat.
“Kita semua harus saling memahami dalam beragama. Perbedaan bukan untuk memisahkan, tetapi menjadi alasan untuk saling menghormati dan mempererat persaudaraan,” ujarnya.
MUI Kabupaten Maros menegaskan komitmennya untuk merangkul seluruh organisasi Islam di daerah tersebut. Ust. Andis menilai, kolaborasi antarormas Islam sangat penting dalam menjaga stabilitas sosial dan memperkuat peran umat di tengah masyarakat. “MUI hadir untuk membangun kebersamaan. Kita ingin bersinergi dalam dakwah, pendidikan, dan pembinaan umat agar Islam di Maros semakin kuat dan damai,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Maros, Ibnu Rusyd mengapresiasi kehadiran jajaran MUI Kabupaten Maros. Ibnu menyebut, kegiatan ini sebagai momen istimewa yang mempererat silaturahim antara LDII dan para ulama di Kabupaten Maros. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran MUI Kabupaten Maros. Ini kesempatan berharga bagi warga LDII untuk menerima nasehat langsung dari para ulama,” tutur Ibnu.
LDII terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi bagi bangsa, terutama dalam membangun generasi emas yang profesional religius. Ibnu menambahkan, LDII akan terus berperan aktif dalam mencetak generasi yang berilmu, berkarakter, dan berakhlak mulia. “LDII siap bersinergi dengan MUI dalam membangun masyarakat yang religius dan berdaya saing,” tandasnya.
Pengajian umum ini berlangsung dengan khidmat dan penuh kehangatan. Selain menjadi media dakwah, acara ini juga menjadi simbol kebersamaan antara ulama dan umat di Kabupaten Maros.








