PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Nasehat

Jatuh Cinta

in Nasehat
394
0
Jatuh Cinta

Ilustrasi: Pngtree.

553
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Berbicara jatuh cinta, rasanya kita perlu menekuni ayat ini. Menurut hemat saya, ayat ini cukup menggambarkan keberulangan kejatuhcintaan dengan apa yang disebut targhib dan tarhib. Yaitu perasaan senang, Bahagia, penuh harap dan perasaan cemas, takut, tapi penuh rindu.

اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ

“Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (QS Al-Anbiya:90)

Berkaca dari sini, jika masih diberi waktu, cobalah telisik kembali kenangan indah kala sedang jatuh cinta. Tidak perlu malu, jikalau dibilang puber kedua. Tidak perlu ragu, untuk mereguk kenikmatannya. Dan tidak ada tabu, kala menyingkap faktanya. Ada berkah tersendiri, tatkala mampu mengungkap rahasia dibaliknya. Bukan kenapa-kenapa, karena ada peluang untuk meraih kehidupan yang penuh dengan kekuatan dahsyat, laksana kala jatuh cinta. Maka, beruntunglah bagi mereka yang pernah mengalaminya. Jatuh cinta sungguh luar biasa. Karena suatu alasan dan sebuah peluang cerah ke depan, para penekun kehidupan kemudian berusaha untuk bisa mengulang dan mendapatkannya lagi.

Umumnya yang lama hinggap di benak orang melalui kejadian-kejadian jatuh cinta adalah sensasi-sensasinya. Yaitu perasaan-perasaan dan gejolak eksotis yang ada di dalam. Yang indah, menawan dan mendalam. Bersentuhan dengan kulit lawan jenis yang halus dan lembut, terasa sensasional. Pertama memegang tangan pasangan, membuat jantung berdebar. Melihat matanya yang dibalut senyum bisa membuat terkenang-kenang selamanya. Kata-kata pertama yang menunjukkan lawan jenis kita tertarik dan jatuh cinta pada kita, bisa menjadi satu rangkaian kalimat yang terdengar di telinga setiap masa. Memperhatikan rambut, tata krama, cara berpakaian, cara bicara lawan jenis kita, semuanya tampak pas dan sempurna. Dan pada akhirnya membuat kita seperti memiliki dunia ini berdua saja.

Jatuh cinta berjuta rasanya. Tak ada kata dan frasa yang mampu mewakili indahnya insan jatuh cinta. Seorang pujangga sekalipun masih kekurangan kata-kata. Ada rasa senang, campur mata berbinar. Ada wajah berseri, tapi tubuh bergetar. Kadang hati berdebar, jantung berdegup kencang, namun takut kehilangan. Ada gemuruh cemburu, ingin selalu bersama dan panas-dingin tak karuan. Itulah barisan kata yang coba menjelaskannya. Sayang, masih belum menyeluruh dan kurang di sana-sini. Sebab, selain perasaan-perasaan dengan sensasinya tersebut, di banyak cerita pengalaman jatuh cinta insan manusia, ditemukan kekuatan maha dahsyat yang ada di dalam diri, yang membuat badan dan jiwa ini demikian perkasanya. Seolah-olah disuruh memindahkan gunung pun rasanya bisa. Hampir tidak ada penugasan dan permintaan dari lawan jenis yang kita cintai yang tidak bisa diselesaikan. Mulut ini seperti dengan cepatnya mengobral kata; bisa!

Bermula dari pemahaman seperti inilah, dalam The Path To Love, Deepak Chopra menyebut bahwa jatuh cinta adalah sebuah kejadian spiritual. Ia tidak semata-mata bertemunya dua hati yang cocok kemudian menghasilkan jantung yang berdebar-debar. Ia adalah tanda-tanda hadirnya sebuah kekuatan yang dahsyat. Persoalannya kemudian, untuk apa kekuatan dahsyat tadi digunakan. Dan dari pengalaman ini akan menuntun siapa saja untuk menggapai jatuh cinta jenis lain yang lebih tinggi. Bukan jatuh cinta secara jasmani, kebendaan atau duniawi, tetapi jatuh cinta secara rohani sebagai kejadian spiritual. Banyak orang yang dijemput keajaiban karena kemampuan membangkitkan tenaga maha dahsyat dari jatuh cinta ini. Ketika menemukannya, kata manapun tidak bisa mewakilinya, yang ada hanya desahan: ahhhhh sempurna!

Kaum agamawan dan para penekun kehidupan menggunakan kekuatan terakhir sebagai sarana untuk bertemu Tuhan. Para usahawan, berhasil menggunakan tenaga maha besar ini untuk menekuni seluruh pekerjaannya. Kaum ibu yang mencintai keluarganya mengabdikan seluruh tenaganya untuk mencintai anak dan suaminya. Para pekerja yang menyadari kekuatan ini menggunakannya untuk bekerja mencari harta di jalan-jalan cinta.

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imron:31)

قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ آخِذٌ بِيَدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلَّا مِنْ نَفْسِي فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ فَإِنَّهُ الْآنَ وَاللَّهِ لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْآنَ يَا عُمَرُ

Diriwayatkan dari Abdullah bin Hisyam, beliau menuturkan, kami pernah bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang saat itu beliau menggandeng tangan Umar bin Khatthab, kemudian Umar berujar; “Ya Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala-galanya selain diriku sendiri.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “ Tidak, demi Dzat yang jiwaku di Tangan-Nya, hingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Maka Umar berujar; ‘ Sekarang demi Allah, engkau lebih aku cintai daripada diriku’. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekarang (baru benar) wahai Umar.” (HR. Al-Bukhari)

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.

“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) barangsiapa yang Allâh dan Rasûl-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allâh. (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allâh menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.” (HR Al-Bukhari)

Dalil-dalil di atas, menunjukkan jalan untuk menggapai jalan cinta dengan sesungguhnya. Yang menasbihkan seseorang bisa berkali-kali jatuh cinta di dalam kehidupannya. Bahkan setiap waktu, setiap saat. Sehari sekali atau berkali-kali. Serupa dengan pengalaman jatuh cinta jasmani, yang menyebabkan badan dan jiwa ini demikian kuat dan perkasanya, demikian juga dengan jatuh cinta secara spiritual. Ia mendamaikan, menggembirakan, mencerahkan, mengagumkan dan memabukkan sekaligus menyejukkan. Dan yang paling penting, semuanya kelihatan serba indah, manis dan sempurna. Pengin mengulang dan mengulangnya. Takut kehilangan. Dan penyesalan yang dalam jika tidak berjumpa atau melewatkannya.

عَنْ الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ذَاقَ طَعْمَ الإِيْمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً

Dari Abbas bin Abdil Muththalib, bahwasanya ia mendengar Rasulallah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, _“Telah merasakan lezatnya iman seseorang yang ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Rasulnya.” (HR. Muslim)

Apa yang diajarkan Rasulullah kepada Abbas adalah mantra jatuh cinta. Tidak bisa merasakan indahnya dan dahsyatnya kecuali yang sedang jatuh cinta. Di jalan Allah dan Rasulnya. Bagi yang sudah menemukan kondisi seperti ini, maka setiap hembusan angin adalah pelukan-pelukan tangan kekasih yang amat menyentuh. Setiap suara air adalah nyanyian-nyanyian rindu penyejuk kalbu. Setiap datang terangnya siang adalah barisan harapan dan setiap turun gelap sepertiga malam adalah dekapan-dekapan cahaya syahdu pelepas rindu, sepenuh waktu yang terasa kurang dan kurang selalu. Dan tidak salah, semua itu berbalas surga.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ “‏ مَنْ قَالَ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ ‏”‏

Dari Abu Sa’īd Al-Khudri -raḍiyallāhu ‘anhu-, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, _”Siapa yang rida kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul, maka ditetapkan baginya surga.” (HR Abu Daud).‏

Ahh, semoga jatuh cinta menjadi daya tarik selanjutnya.

Related Posts

Waktu Sahur
Nasehat

Waktu Sahur

by admin
August 4, 2025
0

Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan Setidaknya, ada dua ayat dalam Al-Qur’an...

Read more
Qiyamullail
Nasehat

Qiyamullail

by admin
July 28, 2025
0

Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan (Ketenangan yang Turun Saat Dunia Tertidur)...

Read more
Cara Wujudkan 3 Kata Kunci Keluarga Harmonis
Nasehat

Cara Wujudkan 3 Kata Kunci Keluarga Harmonis

by admin
July 24, 2025
0

Tiga kata yakni sakinah, mawaddah, dan wa rahmah merupakan impian semua orang ketika memulai kehidupan berumah tangga. Ust. Yoyok Dwi Sasongko dalam...

Read more
Menggenggam yang Abadi
Nasehat

Menggenggam yang Abadi

by admin
July 21, 2025
0

(Menemukan Arah di Tengah Ketidakpastian) Di tengah derasnya arus zaman yang serba cepat, segalanya tampak berubah dalam sekejap. Apa yang kemarin belum...

Read more
Lelah – Jadi Penerima Pesan
Nasehat

Lelah – Jadi Penerima Pesan

by admin
July 14, 2025
0

Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan (Belajar Diam yang Cerdas) Ada sebentuk...

Read more
Tersapu Banjir Informasi
Nasehat

Tersapu Banjir Informasi

by admin
July 7, 2025
0

Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan (Mencari Titik Diam di Tengah Gelombang)...

Read more

Trending

LDII Bontang Gelar Kemah CAI 2025, Latih Pemuda Berkarakter Luhur dan Cinta Alam
Lintas Daerah

LDII Bontang Gelar Kemah CAI 2025, Latih Pemuda Berkarakter Luhur dan Cinta Alam

9 hours ago
Koperasi UBGBS Tingkatkan Akses Ibadah Umroh Bagi Warga LDII Jabar
Lintas Daerah

Koperasi UBGBS Tingkatkan Akses Ibadah Umroh Bagi Warga LDII Jabar

10 hours ago
Pertandingan Persahabatan Sepak Bola LDII Cianjur, Cimahi, dan KBB Libatkan 150 Peserta Muda
Lintas Daerah

Pertandingan Persahabatan Sepak Bola LDII Cianjur, Cimahi, dan KBB Libatkan 150 Peserta Muda

10 hours ago
LDII Bontang Gelar Kemah CAI 2025, Latih Pemuda Berkarakter Luhur dan Cinta Alam
Lintas Daerah

LDII Bontang Gelar Kemah CAI 2025, Latih Pemuda Berkarakter Luhur dan Cinta Alam

10 hours ago
LDII Kota Bandung dan Kemenag Selenggarakan Diklat Da’i untuk Tingkatkan Profesionalisme Pendakwah
Lintas Daerah

LDII Kota Bandung dan Kemenag Selenggarakan Diklat Da’i untuk Tingkatkan Profesionalisme Pendakwah

11 hours ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

LDII Bontang Gelar Kemah CAI 2025, Latih Pemuda Berkarakter Luhur dan Cinta Alam

LDII Bontang Gelar Kemah CAI 2025, Latih Pemuda Berkarakter Luhur dan Cinta Alam

August 5, 2025
Koperasi UBGBS Tingkatkan Akses Ibadah Umroh Bagi Warga LDII Jabar

Koperasi UBGBS Tingkatkan Akses Ibadah Umroh Bagi Warga LDII Jabar

August 5, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In