PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Artikel

Kisah Warga LDII Bejiharjo Kembangkan Ramuan Empon-empon Agar Lele Tidak Amis

in Artikel, Lintas Daerah, Tahukah Anda
395
0
Jamu 354 aminto

Warga PAC LDII Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunugkidul Aminto berhasil mengembangkan ramuan empon-empon sebagai campuran pakan agar lele tidak amis. Ramuan itu diberi nama “Ramuan Barokah 354 Aminto”, air kolam lele pun tak berbau amis dan berwarna hijau yang umumnya berwarna cokelat pekat. Foto: LINES

559
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Gunungkidul (30/8). Warga PAC LDII Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunugkidul Aminto berhasil mengembangkan ramuan empon-empon sebagai campuran pakan agar lele tidak amis. Ramuan itu diberi nama “Ramuan Barokah 354 Aminto”, air kolam lele pun tak berbau amis dan berwarna hijau yang umumnya berwarna cokelat pekat.

Aminto tinggal di Padukuhan Gelaran II, Bejiharjo, Karangmojo, tak jauh dari wisata Gua Pindul. Pada bagian depan rumah Aminto terdapat papan bertuliskan Kelompok Budidaya Ikan Mina Rukun. Kelompok ini berdiri sejak 19 April 2008. Saat ini tingkatannya adalah madya.

Ketua Kelompok Budidaya Ikan Mina Rukun ini sedari dulu memang menyukai ikan. Ia bersama 54 anggotanya dari empat RT kemudian berupaya membudidayakan ikan. Selain jenis-jenis ikan tidak punah, upayanya dapat melestarikan ekosistem dan menjaga kualitas air tetap baik dengan menghindarkan praktik meracun ikan di perairan umum.

Praktik ini marak terjadi pada tahun 2000-an sebelum Mina Rukun berdiri. Pencari ikan sering menggunakan obat dencis. Selain racun pabrikan, pencari ikan juga kadang memanfaatkan akar tanaman tuba untuk membuat ikan lemas. Mereka menyebutnya dengan jenu. Jenu ini juga dapat menjadi pestisida nabati. Adapun tanaman kecubung juga dapat menjadi pilihan bahan baku lain.

Ramuan Barokah 354 Aminto seperti diberitakan harianjogja.com, Aminto mengungkapkan, memiliki delapan kolam yang berisi tiga jenis ikan yaitu lele, nila, dan gurami. Kolam-kolam ini berada di belakang rumahnya di samping kandang sapi. Masuk ke kompleks kolam ikan, tidak ada bau menyengat dari air kolam. Tampak air kolam berwarna hijau. Warna air ini beda dengan air kolam lele biasanya yang berwarna cokelat pekat.

Aminto menjelaskan ramuan tersebut berbahan baku jahe, temulawak, kunir putih, gula jawa, dan bekatul. Bahan-bahan ini ditumbuk dan difermentasi bersama dengan campuran belimbing dan susu murni. Fermentasi memakan waktu satu bulan. Setiap pekan sekali, fermentasi di tong ini perlu diaduk.

Pengaplikasiannya, fermentasi ini dicampur dengan pakan ikan seperti pelet. Istilahnya, pembibisan. Bahan-bahan tersebut ia dapatkan dari pekarangan rumah dan tetangganya. Aminto hanya perlu membeli gula jawa dan susu. “Angka kematian ikan turun drastis. Bahkan dalam satu waktu tidak ada yang mati,” kata pria dengan tiga anak ini.

Harga ikan budidaya ini bahkan meningkat. Ada kenaikan sekitar Rp 6.000 per ekor dibandingkan dengan ikan yang tak menggunakan Ramuan Barokah 354 Aminto. Ia mengaku meramu Ramuan Barokah 354 Aminto berdasarkan pada pengalaman konsumsi empon-empon pada manusia untuk meredakan sakit.

Pengamatan ini ia tulis dan petakan secara detail. “Dulu saya memang sempat kuliah di Institut Pertanian Wangsa Manggala, Jalan Wates itu. Tahun 1995. Tapi tidak sampai lulus,” ucapnya. Atas formula yang dibuat itu, Aminto sering dikunjungi akademisi dan pejabat. Saat ini, formula dan ikan-ikan miliknya bahkan sedang diteliti oleh Mahasiswa Magister dari Universitas Gajah Mada (UGM).

Pangan Berkelanjutan

Sebelum Kelompok Budidaya Ikan Mina Rukun berdiri, Aminto telah memiliki kelompok usaha tani. Kala itu, ada beberapa komoditas yang dikembangkan seperti kakao dan bermacam sayuran. Anggota kelompok berasal dari empat RT dengan total 60 anggota. Kelompok ini juga melayani simpan pinjam mirip koperasi.

Suatu ketika ada pihak dari tempat pelelangan ikan memberi tahu informasi bantuan dari pemerintah kabupaten untuk pengadaan kolam ikan. Hanya, syarat yang perlu dipenuhi adalah mereka perlu membentuk kelompok budidaya ikan. Maka berdirilah Mina Rukun yang saat ini menjadi binaan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul.

Kelompok Budidaya Ikan Mina Rukun yang anggotanya juga petani bekerja sama dengan Kelompok Tani Lestari Padukuhan Gelaran II untuk mengembangkan sistem pangan berkelanjutan. Integrasinya yaitu antara peternakan sapi, kambing, ayam, perikanan, dan pertanian. Di selatan rumahnya terdapat tanaman hortikultura dan lahan baru yang akan ditanami tanaman horti.

Ada tomat mawar berwarna oranye kemerahan menyala. Di sebuah green house yang menjadi tempat pembibitan juga ada melon yang berbuah. Ia menerangkan peternak dan petani di Padukuhan Gelaran II terus mengupayakan untuk menggunakan bahan organik sebagai pupuk. Kotoran sapi milik Aminto juga menjadi bahan baku penggembur tanah. Begitupun kotoran ternak lain.

Kelompok Budidaya Mina Rukun juga memiliki ternak sapi. Ternak ini dikelola dengan metode kerja sama antarpetani atau antarpeternak. Istilahnya, nggaduhke. “Sistemnya kalau beranak nanti bagi hasil. Kalau beranak dua, kelompok mendapat satu. Kalau anak sapi pejantan dulu beli Rp1 juta, kemudian dijual laku Rp3 juta, kan untung Rp2 juta.

Kemudian keuntungan ini dibagi setengah-setengah, untuk anggota dan masuk kas kelompok. Kas ini nantinya juga kembali ke anggota. Pas lebaran kami kan bagi-bagi bingkisan,” lanjutnya. Aminto mengaku terbuka terhadap siapa saja yang ingin belajar membuat Ramuan Barokah 354 Aminto.

Menurutnya, ilmu tidak perlu dirahasiakan atau dikomersialkan layaknya komoditas industri. “Buat amal jariyah. Ilmu ini biar berputar,” pungkasnya.

Tidak hanya itu, di selatan rumahnya terdapat tanaman hortikultura dan lahan baru yang akan ditanami tanaman horti. Ada tomat mawar berwarna oranye kemerahan menyala. Di sebuah green house yang menjadi tempat pembibitan juga ada melon yang berbuah.

Ia menerangkan peternak dan petani di Padukuhan Gelaran II terus mengupayakan untuk menggunakan bahan organik sebagai pupuk. Kotoran sapi milik Aminto juga menjadi bahan baku penggembur tanah. Begitupun kotoran ternak lain. Kelompok Budidaya Mina Rukun juga memiliki ternak sapi.

Ternak ini dikelola dengan metode kerja sama antarpetani atau antarpeternak. Istilahnya, nggaduhke. “Sistemnya kalau beranak nanti bagi hasil. Kalau beranak dua, kelompok mendapat satu. Kalau anak sapi pejantan dulu beli Rp1 juta, kemudian dijual laku Rp3 juta, kan untung Rp2 juta. Keuntungan ini dibagi setengah-setengah, untuk anggota dan masuk kas kelompok. Kas ini nantinya juga kembali ke anggota. Pas lebaran kami kan bagi-bagi bingkisan,” lanjutnya.

Aminto mengaku terbuka terhadap siapa saja yang ingin belajar membuat Ramuan Barokah 354 Aminto. Menurutnya, ilmu tidak perlu dirahasiakan atau dikomersialkan layaknya komoditas industri. “Buat amal jariyah. Ilmu ini biar berputar,” pungkasnya.

Tags: PAC LDII Bejiharjoramuan barokah 354 Aminto

Related Posts

Pemprov Sulsel Apresiasi LDII Membentuk SDM Berkarakter Lewat Pengajian Akbar
Lintas Daerah

Pemprov Sulsel Apresiasi LDII Membentuk SDM Berkarakter Lewat Pengajian Akbar

by admin
September 17, 2025
0

Makassar (17/9). Wakil Gubernur melalui Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) M. Ikbal S. Suhaeb menghadiri Pengajian Akbar...

Read more
Muswil VII Tetapkan Meri Sasdi sebagai Ketua DPW LDII Bengkulu 2025-2030
Lintas Daerah

Muswil VII Tetapkan Meri Sasdi sebagai Ketua DPW LDII Bengkulu 2025-2030

by admin
September 17, 2025
0

Bengkulu (17/9). Musyawarah Wilayah (Muswil) VII LDII Bengkulu menetapkan Meri Sasdi sebagai Ketua DPW LDII Bengkulu periode 2025-2030. Acara itu bertempat di...

Read more
Muswil VII, LDII Bengkulu Komitmen Wujudkan SDM Profesional Religius
Lintas Daerah

Muswil VII, LDII Bengkulu Komitmen Wujudkan SDM Profesional Religius

by admin
September 17, 2025
0

Bengkulu (17/9). DPW LDII Bengkulu menghelat Musyawarah Wilayah (Muswil) VII, di Balai Raya Semarak, Bengkulu, pada Senin (15/9). Muswil tersebut mengambil tema...

Read more
LDII Audiensi ke Pemkot Jakarta Utara Bahas Persiapan LDII Fair
Lintas Daerah

LDII Audiensi ke Pemkot Jakarta Utara Bahas Persiapan LDII Fair

by admin
September 17, 2025
0

Jakarta (17/9). DPD LDII Kota Jakarta Utara beraudiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara di Kantor Wali Kota, Tanjung Priok, pada Rabu...

Read more
LDII Kalbar dan Generus Pontianak Gelar Talk Show Pernikahan
Lintas Daerah

LDII Kalbar dan Generus Pontianak Gelar Talk Show Pernikahan

by admin
September 17, 2025
0

Pontianak (17/9). Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Barat bekerja sama dengan Generasi Penerus Pontianak (Genpo) menggelar talk show bertema ‘Psikologi, Iman,...

Read more
Santri Ponpes Arroyan Terima Edukasi Kesehatan Gigi dari PDGI Bangka Belitung
Lintas Daerah

Santri Ponpes Arroyan Terima Edukasi Kesehatan Gigi dari PDGI Bangka Belitung

by admin
September 17, 2025
0

Pangkalpinang (17/9). Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Arroyan, naungan DPW LDII Bangka Belitung, menerima edukasi kesehatan gizi dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)...

Read more

Trending

Perdagangan Karbon: Solusi Nyata atau Hanya Iming-iming Semata?
Opini

Perdagangan Karbon: Solusi Nyata atau Hanya Iming-iming Semata?

15 hours ago
Sinergi DPP LDII dan Ponpes Gadingmangu Perkuat Karakter Santriwati
Nasional

Sinergi DPP LDII dan Ponpes Gadingmangu Perkuat Karakter Santriwati

18 hours ago
Peringati Hari Jadi Ke-80, PMI Ajak Tebarkan Kebaikan
Nasional

Peringati Hari Jadi Ke-80, PMI Ajak Tebarkan Kebaikan

18 hours ago
Pemprov Sulsel Apresiasi LDII Membentuk SDM Berkarakter Lewat Pengajian Akbar
Lintas Daerah

Pemprov Sulsel Apresiasi LDII Membentuk SDM Berkarakter Lewat Pengajian Akbar

18 hours ago
Muswil VII Tetapkan Meri Sasdi sebagai Ketua DPW LDII Bengkulu 2025-2030
Lintas Daerah

Muswil VII Tetapkan Meri Sasdi sebagai Ketua DPW LDII Bengkulu 2025-2030

19 hours ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Perdagangan Karbon: Solusi Nyata atau Hanya Iming-iming Semata?

Perdagangan Karbon: Solusi Nyata atau Hanya Iming-iming Semata?

September 17, 2025
Sinergi DPP LDII dan Ponpes Gadingmangu Perkuat Karakter Santriwati

Sinergi DPP LDII dan Ponpes Gadingmangu Perkuat Karakter Santriwati

September 17, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In