PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Ekonomi Bisnis

Kongres Umat Islam Indonesia akan Bahas Konsep Perekonomian Berkeadilan

in Ekonomi Bisnis, Laporan
407
0
565
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kongres Umat Islam Indonesia ke-7 (KUII ke-7) akan menyoroti pentingnya terwujudnya sistem ekonomi yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. “Konsepsi perekonomian berkeadilan dan berperadaban yang dilandasi nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, implementasinya tetap mempertahankan persatuan dan azas kerakyatan yang berujung tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui konsep ini, berbagai kesenjangan pendapatan dan ekonomi diharapkan dapat diatasi. Konsep ekonomi yang berke-Tuhanan, ekonomi berkeadilan dan beradab ini untuk menghilangkan berbagai kesenjangan antara kaya-miskin, pusat-daerah, antardaerah, dan kesenjangan produk nasional dengan produk luar,” ujar Zaitun Rasmin, Ketua Organizing Committe (OC) KUII ke-7, dalam konferensi pers menyongsong KUII ke-7 di Kantor MUI Pusat, Jakarta (Jumat, 7 Februari 2020).

Dalam konferensi pers yang sekaligus silaturahim dengan media ini, Zaitun Rasmin didampingi Rofiqul Umam, Sekretaris Steering Committee (SC) KUII VII, Zubaidi, Sekretaris Komisi Dakwah MUI, dan Edikus, anggota Komisi Infokom MUI. Selain persiapan KUII ke-7, Rofiqul Umam dan Zaitun Rasmin menjelaskan sekilas agenda dan beberapa materi yang akan dibahas dalam KUII ke-7 yang akan dilaksanakan pada tanggal 26-29 Februari 2020 di Bangka Belitung.

Ada pun tema KUII ke-7 ini adalah “Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia dalam Mewujudkan NKRI yang Maju, Adil, dan Beradab”. “Tema ini telah dibahas dalam panitia pengarah dengan memperhatikan kondisi umat sekarang dan bagaimana meningkatkan dan memperkuat peran umat Islam Indonesia lima tahun ke depan. Ada delapan materi yang tengah dipersiapkan panitia pengarah yaitu terkait bidang politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan kebudayaan, media, filantropi, kehidupan beragama, dan terakhir semacam rekomendasi atau nanti bisa berupa deklarasi atau piagam yang merupakan hasil pembahasan dari kongres ini,” ujar Zaitun Rasmin.

Zaitun Rasmin menambahkan bahwa di bidang pendidikan, misalnya, pembangunan pendidikan nasional di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan serius, terutama dalam upaya meningkatkan kinerja bangsa yang mencakup (a) pemerataan dan perluasan akses; (b) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; (c) penataan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik; dan (d) peningkatan pembiayaan; (d) akomodasi kebudayaan dalam pendidikan. “Dengan demikian, upaya peningkatkan kinerja pendidikan nasional memerlukan suatu reformasi menyeluruh,” ujar Zaitun Rasmin.

Selain itu, dalam siaran pers dari panitia KUII ke-7, dijelaskan bahwa cita-cita pendidikan dan kebudayaan dalam perspektif Islam dan pancasila adalah pendidikan yang religius. Pendidikan religius adalah sistem pendidikan yang tidak sekadar berorientasi pada tujuan kecerdasan dan keterampilan untuk bekerja yang bersifat pragmatis, akan tetapi menekankan pengembangan diri manusia yang memiliki nilai-nilai mulia baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, serta untuk kehidupan dunia dan akhirat, dengan kata lain untuk menjadi manusia yang insan kamil.

Di bidang filantropi Islam, KUII ke-7 akan menyoroti tentang peluang dan optimalisasi filantropi Islam. Dari total 164 negara di dunia, Indonesia masuk menjadi 10 negara paling dermawan di dunia dalam lima tahun terakhir (World Giving Index, 2019-2015). Bahkan Indonesia sempat menjadi negara paling dermawan pada tahun 2018, jauh di atas negara-negara lainnya (World Giving Index, 2018). Penilaian kedermawanan ini dilihat dari aspek pemberian pertolongan kepada orang asing (stranger), tenaga kesukarelawanan, dan donasi berupa uang, barang dan atau jasa.

Tercatat, dari sekitar 269,6 juta seluruh penduduk Indonesia, 87,17%-nya adalah masyarakat Muslim (BPS, 2019). Artinya, di tengah bonus demografi yang dialami Indonesia kini, potensi kedermawanan masyarakat Muslim di Indonesia, utamanya di kalangan millenial, sangatlah besar. Meski dermawan, namun masyarakat muslim Indonesia masih sedikit yang memahami pentingnya sumbangan pra dan pascabencana kepada masyarakat yang berada di wilayah dengan potensi bencana alam yang besar. Umat Islam gemar menyumbang tetapi tidak ada kesadaran untuk melakukan kontrol terhadap penyaluran bantuan sosial kemanusiaan. Lembaga filantropi tumbuh dengan subur, tapi di lain pihak belum banyak lembaga filantrofi yang profesional sehingga tidak terdata secara nasional, regional, maupun global.

Sementara di bidang kehidupan beragama ditengarai ada kegagalan sebagian umat beragama dalam memahami pesan kemajuan dari ajaran agamanya. Ekspresinya adalah praktik al-ghuluw, yaitu berlebih-lebihan dalam tekstualisme dan rasionalisme. Dalam siaran pers KUII ke-7, disebutkan ada dua hal kegagalan memahami sumber ajaran Islam, yaitu tekstualisme (tasyaddud/tafrith), liberalisme (tasahul/ ifrath), sekularisme dan sinkretisme. Lebih jauh lagi, tekstualisme menyebabkan umat Islam berpikir sempit dalam memaknai Islam sehingga menjadi stagnan, fobia kemajuan dan perubahan, dan tertinggal derap zaman. Model tekstualisme agama inilah yang telah dipolitisasi, dikapitalisasi, dan diideologisasi yang antara lain oleh oknum umat Islam menjadi aksi ekstremisme dan terorisme berlatar belakang pemahaman agama. Padahal umat Islam diharapkan menjadi umatan wasatha (ummah wasathiyah), yang menjadi role model umat terbaik (Khaira Ummah) dalam segala aspek kehidupan, baik ibadah maupun muamalah serta keharmonisan kehidupan dan menjadi pemimpin peradaban yang berlaku adil dan menengahi serta mengurai problematika manusia. Selain itu, semakin eratnya persaudaraan sesama umat Islam, menguatnya jiwa patriot dan bela negara serta muslim yang humanis, tambahan lagi terwujudnya hubungan antara agama dan negara-bangsa (nationstate) yang semakin kuat dan saling membutuhkan, maka ke depan diharapkan tidak lagi mempertentangkan posisi agama dalam negara dan posisi negara dalam agama.

Di bidang politik, KUII ke-7 akan menyoroti pula kehidupan politik Indonesia yang cenderung semakin liberal-sekuler yang mengabaikan nilai-nilai dasar Pancasila, UUD 1945 dan nilai-nilai luhur agama dan budaya bangsa. Dalam siaran pers dari panitia KUII ke-7, ada catatan bahwa kecenderungan politik yang liberal-sekuler ini telah mengakibatkan praktek-praktek politik yang transaksional, koruptif, diskriminatif, kanibal dan oligarkis. Oleh karena itu, KUII ke-7 akan merumuskan strategi perjuangan umat Islam di bidang politik antara lain demi terwujudnya partai politik Islam dan partai berbasis umat Islam yang modern, kuat, dan aspiratif, bersih dengan tata kelola yang baik, sehingga mampu melahirkan kepemimpinan politik yang efektif, transformatif, peka terhadap perubahan zaman, cepat dan tepat dalam mengambil kebijakan.

Strategi umat, dalam siaran pers dari panitia KUII ke-7 di bidang hukum, menyoroti fakta bahwa penegakan Hukum melalui lembaga peradilan belum mengakomodasi nilai keadilan dan kemanfataan bagi masyarakat, sehingga timbul pameo “hukum itu tumpul ke atas, tajam ke bawah”. Bagaimana terbentuknya peraturan perundang-undangan yang tetap konsisten berdasarkan Pancasila sebagai Staatsfundamentalnorm dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Dasar Negara serta terbentuknya hukum nasional yang berorientasi pada maqasidus syariah yang esensinya diakui semua agama yang ada di Indonesia.

Di bidang media, KUII ke-7 akan membahas mengenai dakwah di bidang media sosial. Di kalangan umat Islam, internet paling banyak diakses oleh generasi milenial, terutama kalangan muslim kota dan kelas menengah. Fakta ini merupakan kesempatan bagi MUI untuk bisa memperluas dakwah.

Sebelum KUII ke-7 ini, di Bangka Belitung, akan digelar Seminar mengenai destinasi wisata halal sebagai upaya untuk mendorong sektor parawisata. Sebanyak 700 peserta diagendakan akan menghadiri KUII ke-7 ini. Presiden RI, Joko Widodo dijadwalkan membuka kongres sementara Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, akan diagendakan menutup perhelatan KUII ke-7.

Related Posts

digital rupiah
Digital

Pemerintah Luncurkan Rupiah Digital untuk Tingkatkan Efisiensi Ekonomi

by admin
September 14, 2024
0

Jakarta (14/9). Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan rupiah digital, sebuah bentuk mata uang elektronik yang diharapkan akan memperkuat sistem keuangan dan mempercepat...

Read more
Sejarawan Undip: Rakyat Butuh Teladan untuk Jaga Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa
Berita Kegiatan

Sejarawan Undip: Rakyat Butuh Teladan untuk Jaga Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa

by eko nuansa
October 1, 2023
0

Semarang (1/10). Hari Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengenang upaya penyelamatan terhadap kondisi pemerintahan waktu itu. Lebih tepatnya pada era 1965, ketika sempat...

Read more
Saat Temui LDII, Kabaintelkam Jelaskan Ingar Bingar Tahun Politik Ditangani dengan Filosofi Air Tenang
Berita Kegiatan

Saat Temui LDII, Kabaintelkam Jelaskan Ingar Bingar Tahun Politik Ditangani dengan Filosofi Air Tenang

by eko nuansa
September 14, 2023
0

Jakarta (13/9). Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dan jajarannya, silaturahim ke Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri di Cilandak, Jakarta...

Read more
DPP LDII Paparkan Agenda Rakernas di Hadapan Wakil Presiden
Berita Daerah

DPP LDII Paparkan Agenda Rakernas di Hadapan Wakil Presiden

by eko nuansa
September 14, 2023
0

Jakarta (13/9). Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dan Sekretaris Hasyim Nasution menemui Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin di Rumah...

Read more
Ketua MPR RI Buka Seminar Kebangsaan yang Digelar LDII
Berita Nasional

Ketua MPR RI Buka Seminar Kebangsaan yang Digelar LDII

by eko nuansa
August 25, 2023
0

Jakarta (23/8). Persoalan dalam demokrasi dipicu beberapa hal, salah satunya adalah regresi demokrasi. Banyak pengamat menilai, demokrasi di Indonesia mengalami penurunan kualitas....

Read more
Jaksa Agung Muda Bidang Inteljen Ingatkan Pentingnya Toleransi dalam Bernegara
Berita Kegiatan

Jaksa Agung Muda Bidang Inteljen Ingatkan Pentingnya Toleransi dalam Bernegara

by eko nuansa
July 31, 2023
0

Semarang (31/7). Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, Amir Yanto, menjelaskan pentingnya nilai-nilai toleransi yang telah dipegang teguh oleh para founding fathers Indonesia....

Read more

Trending

Ponpes Wali Barokah Siap Bersinergi Wujudkan Kota Kediri yang MAPAN
Berita Daerah

Ponpes Wali Barokah Siap Bersinergi Wujudkan Kota Kediri yang MAPAN

4 weeks ago
Safari Idul Fitri 1446 H: Wali Kota Kediri Ajak Ponpes Wali Barokah Bersinergi Wujudkan Kota MAPAN
Berita Daerah

Safari Idul Fitri 1446 H: Wali Kota Kediri Ajak Ponpes Wali Barokah Bersinergi Wujudkan Kota MAPAN

4 weeks ago
Pesan Idul Fitri dari Ponpes Wali Barokah: Dukung Visi Daerah Lewat Kontribusi Nyata
Berita Daerah

Pesan Idul Fitri dari Ponpes Wali Barokah: Dukung Visi Daerah Lewat Kontribusi Nyata

4 weeks ago
Lurah Banjaran Apresiasi Pembagian Ratusan Paket Sembako dari Ponpes Wali Barokah Kota Kediri
Berita Daerah

Lurah Banjaran Apresiasi Pembagian Ratusan Paket Sembako dari Ponpes Wali Barokah Kota Kediri

4 weeks ago
Momentum Ramadhan 1446 H, Ponpes Wali Barokah Gelar Silaturahim Forkopimda dan Ulama-Umaro Kota Kediri
Berita Daerah

Momentum Ramadhan 1446 H, Ponpes Wali Barokah Gelar Silaturahim Forkopimda dan Ulama-Umaro Kota Kediri

4 weeks ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Ponpes Wali Barokah Siap Bersinergi Wujudkan Kota Kediri yang MAPAN

Ponpes Wali Barokah Siap Bersinergi Wujudkan Kota Kediri yang MAPAN

April 14, 2025
Safari Idul Fitri 1446 H: Wali Kota Kediri Ajak Ponpes Wali Barokah Bersinergi Wujudkan Kota MAPAN

Safari Idul Fitri 1446 H: Wali Kota Kediri Ajak Ponpes Wali Barokah Bersinergi Wujudkan Kota MAPAN

April 14, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In