Wonogiri (17/11). Gebyar Musabaqoh Hari Santri Nasional 2025 yang digelar Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Wonogiri pada Sabtu (1/11/2025) di kompleks Masjid At-Taqwa, Wonogiri, Jawa Tengah, menghadirkan ratusan santri dari berbagai pondok pesantren. Kegiatan ini menjadi ajang unjuk kemampuan dalam qiraah, pidato, hingga seni islami, sekaligus memperlihatkan peran pesantren dalam membina generasi muda.
Kepala Kantor Kementerian Agama Wonogiri, Haryadi, membuka acara sekaligus dan mengapresiasi pondok-pondok pesantren yang aktif menciptakan ruang kompetisi ilmiah. Menurutnya, peringatan Hari Santri memberi peluang untuk menumbuhkan kepercayaan diri santri menghadapi tantangan zaman.
“Santri hari ini tidak hanya mendalami fikih dan tafsir, tetapi ikut membangun nilai kebangsaan. Musabaqoh semacam ini melatih disiplin, keberanian tampil, dan komunikasi publik,” ucapnya. Ia menambahkan perluasan kegiatan santri dapat menguatkan kontribusi pesantren bagi masyarakat.
Kementerian Agama Wonogiri mengajak pondok-pondok pesantren memperluas partisipasi pada tahun-tahun berikutnya. Haryadi menyebut kolaborasi FKPP, LDII, dan ormas Islam lain berpotensi memperkaya ragam kegiatan santri di tingkat kabupaten. “Kami berharap pesantren semakin percaya diri mengembangkan inovasi pendidikan. Banyak potensi yang bisa digarap kalau pesantren bergerak bersama,” katanya.
Sekretaris LDII Wonogiri, Agung Susanto yang hadir dalam kesempatan itu mengapresiasi keterlibatan berbagai pondok pesantren dalam menciptakan tradisi keilmuan yang berkelanjutan. Menurutnya, kegiatan musabaqoh menjadi bukti pesantren tetap relevan sebagai pusat pembelajaran sekaligus pembinaan moral.
“Santri memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dakwah yang teduh, dan kompetisi seperti ini memperkuat mental serta wawasan mereka,” ujarnya. LDII menilai penguatan karakter santri harus diimbangi ruang pengembangan bakat seperti pidato dan karya tulis ilmiah.
LDII berkomitmen untuk mendukung ruang pengembangan santri di Wonogiri melalui program pemberdayaan pemuda dan literasi keagamaan. “Kolaborasi antara FKPP, Kemenag, pesantren, dan ormas Islam diharapkan memperkuat generasi santri yang berilmu, terampil, dan siap berkontribusi bagi masyarakat,” tutupnya.














