Surabaya (19/10). Ketua DPW LDII Jawa Timur, Moch. Amrodji Konawi mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur mewujudkan visi menjadi lumbung pangan nasional. Hal tersebut disampaikan usai Amrodji mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (12/10).
“Jawa Timur memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pusat ketahanan pangan nasional. Selain didukung oleh lahan pertanian yang luas dan subur, masyarakat Jawa Timur juga dikenal memiliki semangat gotong royong dan etos kerja tinggi. Dua faktor tersebut, katanya, menjadi modal penting dalam mewujudkan swasembada pangan,” jelasnya.
Amrodji menjelaskan, LDII mendukung penuh langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat sektor pertanian dan peternakan. Ia juga menerangkan telah menggerakkan warga LDII di berbagai kabupaten dan kota untuk mengembangkan pertanian milenial.
“Program ketahanan pangan yang dijalankan LDII sejalan dengan Asta Cita, khususnya dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional. Melalui berbagai kegiatan, LDII terus mendorong warganya agar mandiri secara pangan di lingkungan keluarga, sekolah, dan pesantren,” ujar Amrodji.
Ia menjelaskan, LDII telah melakukan berbagai inovasi, seperti menanam sayuran hidroponik di halaman rumah dan lahan terbatas, serta membangun green house dan menerapkan smart farming untuk budidaya melon premium. Program tersebut melibatkan generasi milenial dan para santri agar terlibat aktif dalam pembangunan sektor pangan modern.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya saat memimpin upacara HUT ke-80 Jawa Timur menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani, peternak, dan nelayan yang telah berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.
“Jawa Timur mampu berdiri tegak sebagai lumbung pangan nasional, bahkan sedang menuju kedaulatan pangan. Kita semua wajib menyampaikan terima kasih kepada para petani di Jawa Timur yang luar biasa,” ujar Khofifah.
Khofifah menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi Jawa Timur sejak awal tahun hingga November 2025 diperkirakan mencapai lebih dari 12 juta ton gabah kering panen (GKP). Angka tersebut menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia.
Selain itu, Luas Tambah Tanam (LTT) di Jawa Timur tercatat mencapai 1,571 juta hektare, yang juga merupakan yang terluas secara nasional. Tak hanya unggul dalam produksi padi, Jawa Timur juga menjadi provinsi terdepan dalam berbagai komoditas lain seperti jagung, tebu, daging sapi, susu, telur, dan perikanan tangkap.
Menurut Khofifah, berbagai hasil produksi pertanian dan peternakan tersebut juga diarahkan untuk mendukung Program Makan Bergizi (MBG) di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan generasi muda.
“Semua capaian ini tidak mungkin terwujud tanpa kerja keras para petani, peternak, nelayan, serta pelaku UMKM. Karena itu, kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pejuang pangan di Jawa Timur,” tutup Khofifah.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk organisasi keagamaan seperti LDII, Jawa Timur semakin mantap menapaki langkah menuju kemandirian dan kedaulatan pangan nasional. Provinsi ini diharapkan menjadi teladan bagi daerah lain dalam membangun ketahanan pangan berbasis kolaborasi, teknologi, dan semangat gotong royong.