Padang (19/10). DPD LDII Kota Padang menggelar family gathering yang diikuti puluhan mubaligh beserta keluarga. Acara tersebut dilaksanakan pada Minggu (5/10), di Pantai Gondoriah Kota Pariaman, Sumatera Barat. Selain aktivitas kebersamaan, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahim sekaligus penguatan peran keluarga para mubaligh dalam berdakwah.
Dewan Penasihat DPD LDII Kota Padang, M. Shodiqin, menekankan pentingnya peran ulama sebagai teladan bagi umat dan masyarakat, terlebih bagi keluarga mereka sendiri. “Para mubaligh adalah warasatul anbiya, pewaris para nabi. Mereka menyampaikan dakwah kepada umat, termasuk keluarga mereka pun harus ikut diarahkan menuju kebaikan,” ujarnya.
Menurut M. Shodiqin, seorang mubaligh tidak hanya berdakwah di mimbar atau majelis taklim, tetapi juga harus menjadi teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan, dakwah yang paling utama dimulai dari rumah tangga. “Kalau keluarga para mubaligh kuat dan baik, maka dakwah kepada masyarakat akan lebih mudah diterima. Sebaliknya, jika keluarga tidak diperhatikan, maka akan menjadi celah yang bisa melemahkan dakwah itu sendiri,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi antusiasme para mubaligh dan keluarga yang hadir dalam kegiatan tersebut. M. Shodiqin berharap momentum tersebut menjadi pengingat pentingnya sinergi antara peran mubaligh dan peran keluarga. “Ini bukan sekadar acara rekreasi, tapi juga penguatan nilai dan pembinaan spiritualitas,” tegasnya.
Ketua Pelaksana Family Gathering, Angga Dwi SG, menyampaikan, kegiatan ini dirancang dengan nuansa kekeluargaan agar mubaligh dan keluarganya bisa lebih dekat satu sama lain. “Kami ingin menghadirkan suasana santai, tapi tetap sarat makna. Ada games, perlombaan keluarga, tausiyah, dan sesi berbagi pengalaman,” ungkap Angga.
Angga menambahkan, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk saling menguatkan sesama keluarga mubaligh. “Selama ini mereka sibuk berdakwah di lapangan. Dengan acara seperti ini, mereka bisa saling mengenal lebih dekat dan saling mendukung satu sama lain,” tuturnya.
Salah satu peserta, Nana Mulyana, mengaku sangat senang dapat mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, acara ini memberi motivasi baru untuk lebih memperhatikan peran keluarga dalam aktivitas dakwah. “Kami sering fokus menyampaikan dakwah ke masyarakat, kadang lupa bahwa keluarga kita sendiri juga butuh bimbingan dan teladan. Acara ini membuka mata saya,” ucap Nana.
Nana menilai pendekatan kekeluargaan dalam dakwah sangat penting, terutama untuk generasi muda mubaligh. “Kami sebagai mubaligh perlu menyeimbangkan peran di luar dan di dalam rumah. Kalau keluarga harmonis dan kompak, itu akan menjadi kekuatan dalam menyampaikan dakwah,” tambahnya. (Rohmat/Harist)