Jayapura (23/9). Untuk menyukseskan program pemerintah, DPW LDII Papua menggelar Workshop Ketahanan Pangan dan Ekonomi Kreatif pada Sabtu (13/9). Workshop berlangsung di Aula PPPM Al-Manshurin, Distrik Heram, Kota Jayapura.
Workshop tersebut mengangkat tema “Penguatan Ekosistem Ketahanan Pangan dan Ekonomi Kreatif untuk Percepatan Asta Cita di Tanah Papua”. Menurut Ketua DPW LDII Papua Sugiyono mengatakan, sebagai lembaga organisasi kemasyarakatan, LDII memiliki tanggung jawab dan kepentingan untuk melaksanakan program pemerintah.
“Tema yang diambil sangat relevan dengan program pemerintah khususnya ketahanan pangan keberlanjutan. Kami dukung program tersebut melalui workshop ini,” ujarnya.
Sugiyono menyebut, workshop juga menjadi rangkaian kegiatan pra musyawarah wilayah (Muswil) yang dihadiri seluruh pengurus LDII tingkat provinsi dan kabupaten di Papua melalui daring dan luring. Workshop menghadirkan empat narasumber yakni Korem 172/PWY Waena, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Papua, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, dan pelaku usaha ekonomi kreatif.
Sugiyono menambahkan, LDII juga melaksanakan kegiatan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan dan energi. Ia menyebut, program tersebut untuk mendukung Asta Cita Presiden. “LDII baru saja mengadakan sekolah virtual kebangsaan untuk menanamkan nilai kebangsaan,” ujarnya.
Ia berharap, usai workshop para peserta bisa mengambil bagian dalam kebijakan pemerintah serta mendorong warga berkreativitas dengan banyak peluang untuk menciptakan nilai ekonomi, “Sehingga kesejahteraan masyarakat bisa terwujud,” pungkasnya.
Pada sesi materi, narasumber dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Papua, Joice Piris mengatakan, ketahan pangan merupakan kondisi ketersediaan pangan yang ada di masyarakat, bisa diakses, dan dikonsumsi oleh masyakarat. Menurutnya, pangan di Papua tercukupi hanya saja akses pangan ke masyarakat masih banyak tantangan yang dihadapi khususnya penjualan, transportasi, sehingga membuat pangan itu mahal.
“Tetapi ketika masyarakat bisa menghasilkan pangan itu sendiri di halaman rumah untuk akses pangan keluarga maka kondisi ketahanan pangan bisa terjaga,” ujarnya.
Sebagai fungsional penyuluh pertanian Provinsi Papua, kata Joice, bidang ketahanan pangan berkoordinasi untuk penyediaan pangan dalam pelaksanaan pangan murah. Serta kerjasama pangan dengan petani supaya pangan dijangkau dengan mudah dan murah oleh masyarakat.
Korem 172/PWY melalui Pasi Komsos Ster, Mayor Inf Supriyadi membahas tentang Implementasi Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa, terkait ketahanan pangan dan lingkungan. Materi yang disampaikan berjudul “Ketahanan Pangan Sebagai Kunci Pertahanan Negara”.
“Kegiatan yang dilaksanakan oleh LDII ini kami sangat mendukung. Program ini sejalan dengan isu ketahanan pangan nasional dan relevan dengan tema yang diangkat,” ucapnya.
Ia juga menegaskan, kehadiran Korem 172/PWY dalam forum ini merupakan sarana memperkuat komunikasi antar komponen masyarakat. Di Papua secara umum, dinasnya menyediakan benih tanaman, pemberian bantuan gabah, beras, dan buah-buahan.
“Sementara Asta Cita Presiden mendorong pemanfaatan pekarangan untuk pangan bergizi bagi keluarga,” tutupnya.