Sragen (25/6). DPD LDII Kabupaten Sragen menyiapkan langkah strategis untuk lima tahun ke depan melalui Rapat Koordinasi dan Penyusunan Draft Program Kerja periode 2024–2029. Kegiatan yang digelar di Aula Pondok Pesantren Budi Luhur, Gronong, Masaran, Sragen, Minggu (1/6), menjadi momentum penting bagi LDII untuk memperkuat peran dalam pembangunan keagamaan, sosial, dan ekonomi masyarakat.
Ketua DPD LDII Sragen, Soemarsono, menegaskan, penyusunan draft program kerja ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan bentuk komitmen LDII untuk memberikan kontribusi nyata di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kepemudaan, hingga lingkungan hidup. “Program kerja ini adalah peta jalan LDII Sragen untuk lima tahun ke depan. Kami ingin semua bergerak bersama, program harus realistis, terukur, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam forum yang dihadiri seluruh jajaran pengurus DPD LDII Sragen itu, pembahasan difokuskan pada delapan klaster kontribusi LDII untuk bangsa. Klaster tersebut meliputi bidang kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi dan energi baru terbarukan.
Soemarsono menyebut, aspek pengembangan SDM menjadi prioritas utama LDII Sragen. “Kita ingin generasi muda LDII tidak hanya kuat agamanya, tapi juga kompeten di bidang profesi, kewirausahaan, dan kepemimpinan. Karena itu, pelatihan keterampilan dan pendidikan karakter jadi fokus besar kami,” jelasnya.
Melalui hasil Rakor ini, LDII Sragen optimistis dapat mewujudkan ormas yang profesional religius, sekaligus kontributif bagi pembangunan daerah. “Kami siap bersinergi dengan pemerintah dan semua pihak. Harapannya, LDII tidak hanya dikenal lewat dakwah, tapi juga kontribusi nyata untuk Sragen yang lebih baik,” pungkas Soemarsono.
Sementara itu, Sekretaris DPD LDII Sragen, Nurhuda, menambahkan, penguatan ekonomi umat melalui ekonomi syariah dan pemberdayaan UMKM juga menjadi target penting. “LDII mendorong warga kami untuk mandiri secara ekonomi. Koperasi, pelatihan literasi keuangan syariah, dan pemberdayaan usaha kecil harus diperluas,” katanya.
Dalam rakor tersebut, LDII Sragen juga menegaskan komitmennya untuk aktif dalam ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan. Program pertanian terpadu, penghijauan, serta edukasi pengelolaan sampah akan diperkuat. “Isu lingkungan adalah tanggung jawab bersama. LDII harus jadi bagian dari solusi,” tambah Nurhuda.