PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Opini

Ngopi Bareng: Menyambungkan Rasa, Menyelaraskan Pemikiran, dan Menyatukan Gerak Langkah

in Opini
396
0
Ngopi Bareng: Menyambungkan Rasa, Menyelaraskan Pemikiran, dan Menyatukan Gerak Langkah

Ilustrasi: Pinterest.

556
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Thonang Effendi*)

Di sudut kedai kopi, di ruang tamu, hingga di meja rapat informal, tradisi ngopi bareng telah menjelma lebih dari sekadar menikmati secangkir kopi. Ia menjadi jembatan untuk menyambungkan rasa, menyelaraskan pemikiran, hingga menyatukan gerak langkah dalam mencapai tujuan bersama. Lebih dari sekadar kebiasaan, ngopi bareng adalah peristiwa sosial yang merajut kedekatan emosional dan intelektual antarindividu.

Budaya Ngopi Bareng: Dari Secangkir Kopi ke Dialog Bermakna

Di setiap pertemuan ngopi bareng, cerita tentang kopi mengalir deras, mulai dari jenis kopi, asal kebun tempat biji kopi ditanam, hingga proses panjang dari panen, penyimpanan green bean, teknik roasting, hingga seni penyeduhan baik dengan alat modern maupun metode manual. Tak lupa, ritual menikmati kopi yang khas, termasuk camilan pendamping yang menggugah selera. Namun, yang lebih menarik bukan hanya tentang kopi itu sendiri, melainkan interaksi yang terjadi di sekelilingnya.

Budaya ngopi bareng kini telah menjadi fenomena yang melibatkan berbagai kalangan. Anak muda, pekerja profesional, hingga keluarga. Dalam kehangatan suasana tersebut, orang-orang berbagi cerita, tertawa, dan berdiskusi. Pada titik ini, ngopi bareng bukan sekadar menikmati kopi, melainkan tahapan awal untuk ta’aruf, mengenal karakter dan perspektif masing-masing. Dari sinilah proses menyambungkan rasa bermula.

Menyambungkan Rasa: Tautan Emosi dalam Secangkir Kopi

Dalam budaya Jawa, ada istilah sambung roso, yakni upaya menelisik dan memahami perasaan yang tidak selalu terucap, tetapi bisa dirasakan. Saat berkumpul, ekspresi wajah, tatapan mata, hingga intonasi suara menjadi bahasa yang lebih dalam dari sekadar kata-kata. Ada yang menyebut ini sebagai tahap tafahum, di mana perasaan mulai terhubung dan chemistry terbangun.

Dalam perspektif pembinaan karakter di LDII, menyambungkan rasa adalah bagian dari 6 Thobiat Luhur, khususnya rukun. Rukun adalah pekerjaan hati, dan hati berbicara dalam bahasa rasa. Ketika suasana hati telah selaras, seseorang lebih mudah menerima dan menghargai ide serta pemikiran orang lain. Dari sini, kebersamaan mulai menemukan pondasinya, membuka jalan menuju penyelarasan pemikiran.

Menyelaraskan Pemikiran: Menjahit Gagasan Menjadi Kesatuan

Setiap individu memiliki pemikiran unik, terbentuk dari pengalaman, pengetahuan, dan analisis pribadinya. Dalam forum ngopi bareng, gagasan-gagasan bertemu, saling bersinggungan, dan terkadang bertentangan. Namun, ketika sudah ada rukun, setiap orang merasa aman untuk menyampaikan ide tanpa takut diremehkan atau disalahkan.

Proses diskusi dalam ngopi bareng ini sejalan dengan konsep kompak dalam 6 Thobiat Luhur, yakni kompak, mencapai kesepahaman dan satu persepsi dalam berpikir, seiya sekata, “sa iyeg sa ekoproyo” serta mengerti peran dan tugas masing-masing. Istilah yang pernah dikemukakan oleh KH. Ma’ruf Amin, taswiyatul manhaj, menyamakan pola pikir, menjadi relevan dalam konteks ini. Ketika pemikiran telah selaras, langkah berikutnya adalah memastikan setiap individu memahami perannya dalam mewujudkan solusi bersama dan siap membantu satu sama lain, sering orang menyebut istilah lainnya yaitu ta’awun.

Menyatukan Gerak Langkah: Dari Dialog ke Aksi Nyata

Keselarasan pikiran saja tidak cukup tanpa koordinasi dalam bertindak. KH. Ma’ruf Amin menyebutnya sebagai tansiqul harokah, yakni menyatukan gerak langkah dalam bekerja menuju tujuan bersama. Dalam 6 Thobiat Luhur, hal ini tergambar dalam prinsip kerjasama yang baik, di mana setiap individu tidak hanya memahami perannya, tetapi juga berkomitmen untuk menjalankan tugasnya hingga tuntas. Disinilah tahapan takaful diterapkan, masing-masing saling menjamin dan menanggung, bahu-membahu, memastikan tugas bisa diselesaikan sesuai ide gagasan kesepakatan bersama.

Ketika semua unsur ini berpadu, rukun dalam rasa, kompak dalam pemikiran, dan kerjasama yang baik dalam aksi, maka cita-cita bersama lebih mudah diwujudkan. Bukan sekadar wacana, tetapi menjadi langkah nyata yang membawa manfaat bagi banyak orang.

Dari Ngopi Bareng ke Kemashlahatan Umat

Akhirnya, ngopi bareng bukan hanya soal menikmati kopi. Ia menjadi ruang sosial di mana individu belajar menyambungkan rasa, menyelaraskan pemikiran, dan menyatukan gerak langkah. Dalam konteks pembinaan karakter, ini adalah implementasi nyata dari taswiyatul manhaj dan tansiqul harokah, sekaligus penerapan nilai rukun, kompak, dan kerjasama yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Berawal dari secangkir kopi, dialog bermakna pun tercipta. Dari obrolan santai, lahirlah gagasan besar. Dan dari kebersamaan, terjalin koordinasi yang membawa manfaat luas. Mungkin inilah esensi sejati dari ngopi bareng. Membangun kebersamaan untuk kemashlahatan umat.

Thonang Effendi adalah Ketua Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII

Tags: Ngopi Bareng

Related Posts

Refleksi Hari Guru Nasional 2025: Indonesia Kuat Dimulai dari Guru Hebat
Opini

Refleksi Hari Guru Nasional 2025: Indonesia Kuat Dimulai dari Guru Hebat

by admin
November 26, 2025
0

Oleh Sudarsono* “Indonesia tidak akan pernah menjadi bangsa yang kuat jika guru masih dipandang komoditas. Lebih dari sekedar seremoni tahunan, Hari Guru...

Read more
Guru Hebat Lahir dari Kebiasaan Kecil yang Konsisten
Opini

Guru Hebat Lahir dari Kebiasaan Kecil yang Konsisten

by admin
November 26, 2025
0

Oleh Thonang Effendi* Guru bukan hanya penyampai ilmu, tetapi cermin hidup yang diam-diam diamati murid setiap hari. Mereka mungkin tidak selalu mengingat...

Read more
Anak-anak Pahlawan Lingkungan Masa Depan
Opini

Anak-anak Pahlawan Lingkungan Masa Depan

by admin
November 16, 2025
0

Oleh Sudarsono dan Sri Sartikah* “Anak-anak bukan sekadar pewaris bumi, mereka adalah aktor utama yang bisa mengubah cara kita merawat alam. Dari...

Read more
Ibu Rumah Tangga, Pahlawan Lingkungan yang Tak Pernah Disebut
Opini

Ibu Rumah Tangga, Pahlawan Lingkungan yang Tak Pernah Disebut

by admin
November 14, 2025
0

Oleh Sudarsono dan Sri Sartikah* Koordinator Bidang (Korbid), Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), Sumberdaya Alam, dan Lingkungan Hidup...

Read more
Saatnya Bumi Menanti Pahlawan Hijau Melawan Perubahan Iklim
Opini

Saatnya Bumi Menanti Pahlawan Hijau Melawan Perubahan Iklim

by admin
November 12, 2025
0

Oleh Atus Syahbudin Perubahan iklim sudah terasa hingga ke dalam rumah. Suhu Kota Yogyakarta terasa kian panas, hujan turun tak menentu, dan...

Read more
Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin
Opini

Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

by admin
November 4, 2025
0

Oleh Sudarsono dan Hari Winarsa* Sampah yang biasanya jadi masalah, di Pondok Pesantren Minhaajurroosyidiin justru diolah jadi betkah. Dari sisa limbah dapur...

Read more

Trending

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tekankan Kedaulatan Pangan sebagai Isu Strategis Bangsa
Berita Kegiatan

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tekankan Kedaulatan Pangan sebagai Isu Strategis Bangsa

1 hour ago
Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri
Nasional

Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

2 days ago
Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga
Lintas Daerah

Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

2 days ago
Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional
Lintas Daerah

Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

2 days ago
LDII Surabaya: Pancasila Asas Organisasi Sejak Organisasi Didirikan
Lintas Daerah

LDII Surabaya: Pancasila Asas Organisasi Sejak Organisasi Didirikan

2 days ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tekankan Kedaulatan Pangan sebagai Isu Strategis Bangsa

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tekankan Kedaulatan Pangan sebagai Isu Strategis Bangsa

December 7, 2025
Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

December 5, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by GenerusMedia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by GenerusMedia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In