PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Artikel

Peneliti BRIN Ungkap Indonesia Emas Terancam Karena Melemahnya Ketahanan Pangan

in Artikel
394
0
prof rubiyo

Prof. Dr. Ir. Rubiyo, peneliti utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam acara LINES Talk LDII TV. Foto: LINES

553
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (10/10). Setiap negara membutuhkan pangan agar masyarakatnya dapat bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhannya. Amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan menerangkan bahwa pemerintah bersama masyarakat mewujudkan ketahanan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan tersebut merupakan salah satu pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Ketahanan pangan yang melemah atau tidak tercukupi dapat mengancam terwujudnya visi Indonesia Emas 2045. Hal tersebut dibenarkan oleh Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rubiyo, dalam podcast LINES TALK LDII TV beberapa waktu lalu. Ia menerangkan meski teknologi ditingkatkan, industri diperbaiki tapi pangan tidak tercukupi, maka target Indonesia Emas 2045 terancam tidak dapat terwujud.

“Potensi untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, dapat mewujudkan inovasi, teknologi yang hebat itu membutuhkan pangan yang cukup yang artinya gizi tercukupi,” terang Rubiyo, yang juga Ketua DPP LDII Bidang Pengabdian Masyarakat. Ia menjelaskan SDM dengan ketahanan pangan berkaitan erat.

Ketahanan pangan itu identik dengan cara mencukupi konsumsi bahan pangan, tidak hanya beras tetapi bahan pangan lainnya. Jika hal tersebut tidak dapat dilakukan akan berdampak pada kerawanan pangan yang memicu krisis sosial. Ia mejelaskan masalah pangan adalah masalah perut, perut yang lapar dapat memicu provokasi. Akibatnya tidak dapat menerima informasi dengan baik dapat menyulut kemarahan dan hal buruk lainya.

“Pemenuhan pangan dimulai dari lingkup terkecil kita, yaitu keluarga. Kita dapat ikut berperan bersama pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan dengan memenuhi kebutuhan pangan seperti sayuran dari kebun sendiri,” jelasnya.

Rubiyo menegaskan menanam dapat dilakukan meski area terbatas. Penggunaan botol bekas pakai dan menanam secara vertikal juga dapat menjadi solusi masayarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Menurutnya tanaman itu punya tiga fungsi yang dapat dimanfaatkan yaitu keindahan, sumber pangan dan obat. Ia memberikan contoh yaitu tanaman cabe jamu atau cabe puyang, selain tanaman merambat yang indah, juga dapat diolah menjadi pangan sehat, serta digunakaan sebagai obat vitalitas pria.

“Contoh tanaman lainnya yaitu seledri, sawi, kangkung, hanya hitungan minggu bisa dipanen. Harapannya sayur-sayuran untuk konsumsi keluarga dapat terpenuhi dari rumah, sehingga tidak perlu beli. Selain terjaga kualitasnya, hemat dan efisien. Untuk protein hewani juga bisa dimulai dengan memelihara ayam petelur untuk membantu memenuhi kebutuhan telur di rumah,” harapnya.

Sementara itu, Rubiyo menerangkan ketahanan pangan menjadi salah satu dari delapan pengabdian LDII untuk bangsa. “Wujudnya LDII telah melakukan program pertanian berkelanjutan dengan pengembangan dan pengelolaan lahan di Bangka Belitung dengan menanam kopi, jagung, umbi-umbian dan tanaman herbal secara terstruktur,” papar Rubiyo yang hobi bertani itu.

Menurutnya LDII juga mengembangkan komoditas sorgum di Kabupaten Blora dan Tanah Laut. Selain itu, ormas Islam tersebut menggalakkan *eco-*persantren di beberapa pondok pesantren. Ia menambahkan untuk mewujudkan ketahanan pangan, bahan pangan pokok lokal pengganti beras harus terus digalakkan. Karena ketergantungan terhadap beras juga dapat memberatkan mengingat sudah banyak lahan-lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi area pemukiman.

“Kita harus mulai menyingkirkan pikiran buruk tentang nasi. Jika makanan selain nasi itu tergolong makanan orang termarjinalkan. coba membalik paradigma, makan ubi kayu (tiwul), nasi jagung, nasi sorgum, atau sagu itu sama baiknya dengan makan nasi dari beras. Pelan-pelan diubah, karena inovasi semakin berkembang. Ubi tidak hanya direbus atau digoreng sekarang bisa diolah menjadi getuk, roti dan makanan enak serta sehat lainnya,” pungkas Rubiyo.

Ia mengajak generasi muda untuk berinovasi dalam bidang pertanian dengan teknologi, agar daya jual tinggi sehingga petani sejahtera. “Negara kita negara kaya raya, hanya ada dua musim, cahaya matahari selalu menyinari, air bercukupan, dan tanah subur. Manfaatkan lahan sekitar untuk mencapai ketahanan pangan keluarga, karena selama perut didepan pangan itu penting,” tegasnya. (Nabil)

Tags: Ketahanan Panganpeneliti BRINprof rubiyorubiyo BRIN

Related Posts

Santri Ponpes Gadingmangu Ukir Prestasi Gemilang di Kejuaraan Pencak Silat Jabar
Artikel

Santri Ponpes Gadingmangu Ukir Prestasi Gemilang di Kejuaraan Pencak Silat Jabar

by admin
September 16, 2025
0

Jombang (16/9). Pondok Pesantren Gadingmangu kembali menorehkan nama di kancah nasional melalui salah satu santrinya, Muhamad Usman bin Affan. Sepanjang Agustus 2025,...

Read more
Ketika AI Bertemu Akhlak, Siswa Budi Utomo Gadingmangu Lukis Karakter Luhur Lewat Desain Digital
Artikel

Ketika AI Bertemu Akhlak, Siswa Budi Utomo Gadingmangu Lukis Karakter Luhur Lewat Desain Digital

by admin
September 12, 2025
0

Di era serba digital, kreativitas tak lagi terbatas pada kuas dan kanvas. Kini, kuas dan kanvas telah berganti. Melalui sentuhan jari pada...

Read more
Selain Lahirkan Mubaligh, Ponpes Gadingmangu Juga Cetak Atlet Silat Berprestasi
Artikel

Selain Lahirkan Mubaligh, Ponpes Gadingmangu Juga Cetak Atlet Silat Berprestasi

by admin
September 11, 2025
0

Pondok Pesantren (Ponpes) Budi Utomo Gadingmangu tidak hanya mencetak mubaligh yang andal, tapi juga melahirkan atlet yang berprestasi. Di kalangan warga LDII,...

Read more
DPP LDII: Haornas Pacu Jiwa Nasionalisme Sekaligus Angkat Olahraga Khas Indonesia
Artikel

DPP LDII: Haornas Pacu Jiwa Nasionalisme Sekaligus Angkat Olahraga Khas Indonesia

by admin
September 9, 2025
0

Jakarta (9/9). DPP LDII menekankan pentingnya olahraga sebagai pemersatu bangsa sekaligus sarana membangun generasi muda yang tangguh. Hal tersebut disampaikan Koordinator Bidang...

Read more
Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?
Artikel

Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?

by admin
September 5, 2025
0

Oleh Sudarsono dan Wilarso* “Isu perubahan iklim (climate change) semakin mengemuka. Sejalan dengan itu, istilah jejak karbon (carbon footprint) pun semakin populer....

Read more
Sorgum, Butir Kecil Masa Depan Pangan Indonesia
Artikel

Sorgum, Butir Kecil Masa Depan Pangan Indonesia

by admin
September 4, 2025
0

Berbicara soal masa depan pangan Indonesia, beras bukan satu-satunya jawaban. Sorgum, tanaman serealia dengan nilai gizi tinggi dan daya adaptasi yang kuat,...

Read more

Trending

LDII Kota Bontang
Lintas Daerah

Gandeng Polres Bontang, LDII Gelar Penyuluhan Anti Bullying

7 hours ago
Bontang baking
Lintas Daerah

Remaja Putri LDII Bontang Asah Keterampilan Baking Langsung dari Pengusaha

7 hours ago
DPD LDII Bantul
Lintas Daerah

LDII dan Pemkab Bantul Gelar Cek Kesehatan Gratis

7 hours ago
LDII Papua Gelar Workshop untuk Perkuat Ketahanan Pangan dan Ekonomi Kreatif
Lintas Daerah

LDII Papua Gelar Workshop untuk Perkuat Ketahanan Pangan dan Ekonomi Kreatif

9 hours ago
LDII dan BNN Kota Lubuk Linggau Helat Penyuluhan Bahaya Narkoba bagi Generasi Muda
Lintas Daerah

LDII dan BNN Kota Lubuk Linggau Helat Penyuluhan Bahaya Narkoba bagi Generasi Muda

14 hours ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

LDII Kota Bontang

Gandeng Polres Bontang, LDII Gelar Penyuluhan Anti Bullying

September 24, 2025
Bontang baking

Remaja Putri LDII Bontang Asah Keterampilan Baking Langsung dari Pengusaha

September 24, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In