Palembang (2/10). Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Kombes Pol Hari Purnomo mengungkapkan, peran organisasi kemasyarakatan (ormas) sangat strategis sebagai jembatan antara pemerintah dengan masyarakat. Hal itu ia katakan saat menjadi pembicara pada Musyawarah Wilayah (Muswil) X LDII Sumsel, di Ponpes Al Fatah, Palembang, Sumsel, pada Senin (29/9).
“Ormas hadir untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, seperti yang dilakukan Budi Oetomo, pada 1908. Namun, ia menyoroti masih adanya oknum yang menyalahgunakan nama ormas untuk praktik premanisme, seperti intimidasi hingga kekerasan, yang justru merusak citra ormas di mata publik,” ujar Kombel Pol Hari Purnomo.
Padahal, ia menilai, seharusnya ormas berdiri untuk membantu masyarakat, bukan menakut-nakuti masyarakat. “Jika ada ormas yang berkedok premanisme, maka akan berdampak negatif terhadap kepercayaan masyarakat,” kata Kombes Hari.
Lebih lanjut, Kombes Hari menjelaskan, ormas berperan sebagai jembatan komunikasi antarkelompok, untuk menyelesaikan salah paham, sekaligus menanamkan nilai-nilai toleransi dan kebhinnekaan.
“Ormas juga diharapkan mampu menjadi mediator dalam konflik sosial. Serta, menggerakkan kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti kerja bakti, gotong royong dan memberikan bantuan bencana,” tutur Kombes Hari.
Kombes Hari menegaskan, ormas juga dapat berperan sebagai edukator kesadaran hukum. “Misalnya, menjelang Pemilu, agar masyarakat semakin dewasa dan tidak mudah terprovokasi. Di samping itu, ormas juga diharapkan dapat terus mendukung program pemerintah, untuk mewujudkan kerukunan di tengah masyarakat. Sejatinya, ormas hadir untuk menjaga kerukunan dan mendukung pembangunan bangsa,” tutupnya.