PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Berita Nasional

Ponpes Wali Barokah dan LDII Kolaborasi Pelatihan Cegah Kekerasan di Sekolah

in Berita Nasional, Headlines
390
0
Ponpes Wali Barokah dan LDII Kolaborasi Pelatihan Cegah Kekerasan di Sekolah
553
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kediri (25/5). Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menyelenggarakan Pelatihan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) sebagai upaya konkret mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan pada satuan pendidikan seperti sekolah dan pesantren.

Kegiatan ini berlangsung di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, pada Sabtu (24/5), dan diikuti secara hibrid oleh para pendidik, pengelola pesantren, serta perwakilan lembaga pendidikan di bawah naungan LDII. Sebanyak 290 lembaga pendidikan dari jenjang TK hingga SMA yang berada di bawah naungan LDII di seluruh Indonesia mengikuti pelatihan secara daring.

Ketua DPP LDII Rubiyo dalam sambutannya, menegaskan pentingnya menjadikan sekolah dan pesantren sebagai ruang yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi perkembangan holistik siswa dan santri. “LDII berupaya membangun sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan melalui pengembangan dan penerapan 29 karakter luhur,” ujar Rubiyo.

Ia menambahkan bahwa pelatihan ini juga merupakan bentuk dukungan LDII terhadap kebijakan pemerintah, khususnya Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di Satuan Pendidikan. “Regulasi ini mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan, dari jenjang PAUD hingga pendidikan menengah, wajib membentuk TPPK. Program perintisan sekolah aman, nyaman, dan menyenangkan (SANM) kami selaraskan sepenuhnya dengan kebijakan ini, demi menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari kekerasan, baik fisik maupun psikologis,” jelas peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini.

Rubiyo juga menekankan bahwa penguatan pendidikan karakter merupakan bagian penting dari upaya pencegahan kekerasan. Selain itu, keterlibatan semua pihak, diantaranya guru, siswa, orang tua, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan ramah anak.

Sementara Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek, Rusprita Putri Utami mengatakan bahwa terkait upaya pencegahan dan penanganan kekerasan dalam dunia pendidikan. Kemendikbudristek melalui Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah tengah mendorong terwujudnya pendidikan bermutu untuk semua, selaras dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Di sisi lain, Rusprita mengungkapkan keprihatinannya terhadap masih tingginya angka kekerasan pada satuan pendidikan. Berdasarkan data Asesmen Nasional tahun 2022, satu dari tiga anak di Indonesia masih berpotensi mengalami kekerasan seksual dan perundungan, serta satu dari empat anak berisiko mendapat hukuman fisik.

Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang dihimpun melalui Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) mencatat lebih dari 2.000 kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi sepanjang tahun 2024.

“Kekerasan seperti ini meninggalkan dampak psikologis jangka panjang dan mengganggu proses belajar murid. Karena itu, Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 menekankan pembentukan TPPK di setiap satuan pendidikan,” paparnya.

Regulasi tersebut juga mendorong pelibatan aktif pemangku kepentingan daerah dan warga satuan pendidikan melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) serta tim TPPK, guna memastikan adanya tindakan pencegahan dan respons cepat ketika terjadi kekerasan.
“Langkah LDII sangat strategis dalam mendukung upaya ini. Pelatihan TPPK menjadi bagian dari komitmen bersama mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan,” tambahnya.

Dalam pemaparannya, Rusprita juga menjelaskan tiga aspek utama yang membentuk lingkungan pendidikan aman, nyaman, dan menyenangkan. Pertama, Aspek Aman yang mencakup perlindungan dari kekerasan, kesiapsiagaan terhadap bencana, keamanan digital, serta lingkungan yang bersih dan sehat.

Kedua, Aspek Nyaman yang menekankan terciptanya suasana belajar yang mendukung tumbuh kembang kognitif, afektif, psikomotorik, dan sosial peserta didik. “Ketika murid merasa nyaman, motivasi belajar meningkat, partisipasi aktif tumbuh, dan potensi diri berkembang optimal,” jelasnya.

Ketiga, Aspek Menyenangkan yang menciptakan ruang belajar menggembirakan, bisa memberikan kesempatan bagi siswa untuk bermain, berkarya, serta mengembangkan bakat dan minatnya. Lingkungan seperti itu, tambah Ruspita, bukan hanya memperkuat hasil belajar, tetapi juga membentuk karakter positif dan jiwa yang sehat. “Kami mengapresiasi LDII yang telah menginisiasi pelatihan TPPK. Untuk mencegah dan menangani kekerasan di satuan pendidikan, dibutuhkan peran aktif dari semua pihak,” ujarnya.

Sementara itu, kekerasan yang terjadi pada satuan pendidikan membutuhkan penanganan terkait dampak psikologis terhadap peserta didik. Seperti disampaikan oleh Dokter Spesialis Kejiwaan dari RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, Riko Lazuardi. Ia menekankan pentingnya kesigapan satuan pendidikan dalam menangani dampak psikologis kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan perundungan.

Riko mengungkapkan bahwa satu dari tiga peserta didik berpotensi mengalami kekerasan seksual, sementara satu dari empat berpotensi mendapatkan hukuman fisik. Kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan pendidikan bisa berupa sentuhan tubuh hingga pemaksaan melakukan aktivitas seksual.

Ia juga menjelaskan bahwa perundungan seringkali terjadi karena relasi kuasa dan melibatkan pelaku, korban, dan pengamat. Anak-anak yang menjadi korban mungkin belum memahami bahwa mereka mengalami kekerasan, namun menyadari bahwa perlakuan tersebut tidak menyenangkan, yang kemudian bisa muncul dalam bentuk mimpi buruk, gangguan kepercayaan pada orang lain, bahkan potensi menjadi pelaku kekerasan di masa depan sebagai bentuk pelampiasan. “Pengamat juga perlu diperhatikan karena mereka bisa merasa terancam menjadi korban berikutnya, mengalami kecemasan, gangguan konsentrasi, dan berpikir tidak logis,” ujarnya.

Riko menekankan pentingnya membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan kasus kekerasan. Ia juga mengingatkan tanda bahaya yang perlu diwaspadai, seperti melukai diri sendiri, percobaan bunuh diri, gelisah, penelantaran diri, dan membahayakan orang lain. “Seringkali mereka tahu bahwa bunuh diri itu dosa, tapi mereka mengungkapkan keinginan itu kepada kita sebagai bentuk permintaan tolong,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa penanganan kegawatan psikologis harus dilakukan melalui intervensi krisis, dengan prioritas pada pengamanan korban, mendengarkan secara empatik, dan memberikan normalisasi. “Kita harus memastikan korban merasa tidak bersalah atas apa yang dialaminya,” kata Riko.

Sebagai bentuk penanganan awal, tambah Riko satuan pendidikan diminta melakukan penilaian awal, mengumpulkan data kasus, serta memperkirakan dampak dan tingkat kekerasan. “Saat ada laporan, tanggapi dengan serius dan penuh empati, serta syukuri keberanian korban untuk menceritakan,” katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa generasi Z lebih peduli terhadap kesehatan mental, sehingga satuan pendidikan tidak perlu ragu untuk merujuk siswa ke tenaga profesional. Untuk guru dan institusi pendidikan, Riko menekankan pentingnya membangun kepercayaan agar siswa merasa aman dalam menyampaikan informasi. “Institusi pendidikan harus transparan dalam menangani kasus kekerasan. Jangan ditutupi, aturan harus ditegakkan dan pelanggaran harus ditindak,” tegasnya.

Hadir pula dalam pelatihan ini Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri KH Sunarto, Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Mustakim, Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat DPP LDII H.Muslim Tadjuddin Chalid dan Ketua DPW LDII Jawa Timur H.Amrozi Konawi.

Tags: LDIILDII NewsLDII untuk BangsaLembaga Dakwah Islam IndonesiaNuansa PersadaSilaturrahim

Related Posts

Ketua LDII: Semangat Sumpah Pemuda Harus Dihidupkan Kembali untuk Menjawab Tantangan Abad ke-21
Berita Kegiatan

Ketua LDII: Semangat Sumpah Pemuda Harus Dihidupkan Kembali untuk Menjawab Tantangan Abad ke-21

by eko nuansa
October 29, 2025
0

Jakarta (28/10). Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan tonggak lahirnya kesadaran kebangsaan Indonesia. Ia bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan pernyataan moral bahwa...

Read more
DPP LDII Ajak Keluarga Makan Buah dan Edukasi Membaca Nyaring
Berita Nasional

DPP LDII Ajak Keluarga Makan Buah dan Edukasi Membaca Nyaring

by admin
October 26, 2025
0

Jakarta (25/10). Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPP LDII menggelar Festival Keluarga pada Sabtu, (25/10) di Grand Ballroom Minhaajurrosyidin, Jakarta. Acara itu menjadi...

Read more
Digital Cermat dan Gizi Tepat, LDII Bentuk Keluarga Hebat Lewat Festival Keluarga 2025
Headlines

Digital Cermat dan Gizi Tepat, LDII Bentuk Keluarga Hebat Lewat Festival Keluarga 2025

by admin
October 25, 2025
0

Jakarta (25/10). Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyelenggarakan Festival Keluarga 2025 di Grand Ballroom Pondok Pesantren (Ponpes) Minhaajurrosyidiin, Sabtu...

Read more
Santri Pilar Moral dan Kemajuan Bangsa, DPP LDII Dorong Pesantren Adaptif Hadapi Zaman
Berita Kegiatan

Santri Pilar Moral dan Kemajuan Bangsa, DPP LDII Dorong Pesantren Adaptif Hadapi Zaman

by eko nuansa
October 23, 2025
0

Jakarta (22/10). Setiap 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional (HSN) sebagai pengingat peran besar santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan....

Read more
Ketua Umum DPP LDII: Sinergi DPR dan Ormas Kunci Kualitas Demokrasi
Berita Kegiatan

Ketua Umum DPP LDII: Sinergi DPR dan Ormas Kunci Kualitas Demokrasi

by eko nuansa
October 17, 2025
0

Jakarta (17/10). Penguatan demokrasi tidak hanya bertumpu pada parlemen, tetapi juga pada kekuatan masyarakat sipil. Menurut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto...

Read more
Ketum DPP LDII: Kolaborasi DPR dan Ormas Mampu Jaga Kualitas Demokrasi
Headlines

Ketum DPP LDII: Kolaborasi DPR dan Ormas Mampu Jaga Kualitas Demokrasi

by admin
October 17, 2025
0

Jakarta (17/10). Penguatan masyarakat sipil bisa dimulai dengan kolaborasi antara wakil rakyat dan organisasi kemasyarakatan (Ormas). Masyarakat sipil yang kuat mampu mengawal...

Read more

Trending

Pikiran Sederhana
Nasehat

Pikiran Sederhana

12 hours ago
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar
Nasional

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

1 day ago
LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah
Lintas Daerah

LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

1 day ago
LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat
Lintas Daerah

LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat

1 day ago
Peringati Hari Santri Nasional 2025, Ponpes Al Ubaidah Gelar Upacara
Nasional

Peringati Hari Santri Nasional 2025, Ponpes Al Ubaidah Gelar Upacara

1 day ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Pikiran Sederhana

Pikiran Sederhana

November 3, 2025
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

November 2, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In