Paser (19/6). Pengurus DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Paser menyelenggarakan kegiatan Pondok Pesantren Libur Sekolah (PPLS), 15 hingga 18 Juni 2025. Kegiatan pembinaan generasi muda ini diikuti oleh sekitar 80 peserta usia sekolah, mulai dari kelas 3 SD hingga SMA. Program memanfaatkan waktu libur sekolah untuk membina generasi muda ini juga sebagai kegiatan menyambut Musyawarah Daerah (Musda) ke-7 LDII Kab.Paser.
Menurut Ketua DPD LDII Kabupaten Paser, Ahmad Ghozali, PPLS menjadi sarana yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak-anak sejak dini. “Kami ingin anak-anak ini tumbuh dalam lingkungan yang baik, memahami nilai-nilai agama, cinta Tanah Air, dan siap menjadi pelanjut perjuangan umat. Delapan klaster kontribusi LDII—seperti pendidikan, wawasan kebangsaan, dakwah, hingga ekonomi syariah—bisa mulai ditanamkan melalui kegiatan seperti ini,” ungkapnya.
Sementara Dewan Penasehat LDII Paser Buang Raharjo menambahkan pentingnya sinergi antara keluarga dan organisasi dalam menyiapkan generasi emas bangsa. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan sekolah formal. Pembinaan karakter, cinta lingkungan, kemandirian ekonomi, dan akhlak mulia juga harus ditanamkan lewat kegiatan seperti ini. Ini adalah bentuk nyata sumbangsih LDII untuk bangsa,” tegasnya.
Selama empat hari pelaksanaan, peserta dibina untuk mencapai tri sukses generasi penerus: alim-faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri. Nilai-nilai ini menjadi inti dari pembentukan kepribadian islami yang kuat dan seimbang.
Ketua Panitia Musda LDII Paser, Suliono menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari klaster pembinaan generus dalam delapan kontribusi LDII untuk bangsa. “Melalui kegiatan seperti ini, LDII berusaha membentuk generasi yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam spiritual dan akhlaknya. Ini penting sebagai bekal masa depan mereka,” ujarnya.
Peserta juga diperkenalkan dan dilatih mengamalkan 29 karakter luhur seperti jujur, amanah, hemat, kerja sama, tanggung jawab, dan cinta kebersihan. Nilai-nilai tersebut ditanamkan melalui pendekatan praktik dan pembiasaan agar tumbuh menjadi karakter yang melekat dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Melalui kegiatan ini, LDII berharap dapat mencetak generasi muda yang religius, cerdas, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.