Makassar (30/6). Dalam Hadist Riwayat Bukhari disebutkan “Tidak akan datang suatu zaman kecuali zaman setelahnya lebih buruk dari sebelumnya”. Berdasarkan hadist tersebut, fenomena kerusakan menuju akhir zaman sudah tampak jelas di sekeliling kita, seperti miras, narkoba, free sex dan semacamnya.
Menghadapi kondisi tersebut, DPD LDII Kota Makassar rutin mengadakan pengajian bagi pemuda LDII guna memperkuat pondasi keimanan. Pengajian rutin dilaksanakan satu bulan sekali diikuti seluruh pemuda LDII yang berdomisili di bagian utara Kota Makassar.
Pada bulan ini, materi yang dikaji adalah Kitaabul Jannah Wannar, yaitu himpunan hadist-hadist tentang keadaan surga dan neraka yang dikutip dari Kutubus Sittah. Pengajian berlangsung di Masjid Baitul A’la Al-Manshurin, Kompleks Dr. Tajuddin Chalid, Biringkanaya, Kota Makassar pada Minggu (29/6).
Ust. Dedy menjelaskan tentang keadaan minumannya penghuni neraka, yaitu berupa air panas dan nanah wuk (nanah busuk yang bercampur darah). “Minuman yang disuguhkan kepada ahli neraka, bukannya menghilangkan haus ahli neraka, tapi justru menambah penderitaan mereka,” terangnya.
Kitab tersebut dikaji untuk menambah wawasan para pemuda LDII agar semakin semangat untuk mengejar surga dan semakin berusaha untuk menghindar dari neraka.
Pada kesempatan itu, Ketua Senkom Mitra Polri Provinsi Sulawesi Selatan, Sutopo diminta oleh pengurus DPD LDII Kota Makassar untuk memberikan pengarahan kepada pemuda LDII Kota Makassar. Dalam arahannya, ia mengingatkan pemuda LDII untuk bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan.
“Bentuk mensyukuri nikmatnya Allah, yaitu dengan menerima nikmat Allah dengan hati yang senang, melafadzkan ucapan syukur Alhamdulillah, kemudian ibadahnya ditingkatkan,” papar Sutopo.
Selain itu, Sutopo juga mengajak untuk berbakti kepada orang tua, memperbaiki perilaku kepada orang tua dan bersama-sama menjaga kamtibmas. “Ridhanya Allah itu beserta ridhanya orang tua. Jadi, bagaimana kita berusaha melakukan hal-hal yang membuat orang tua senang. Selain itu mari kita jaga lingkungan masing-masing agar aman,” pungkas Sutopo sekaligus menutup pengajian.
Dengan pembekalan agama yang rutin diharapkan pemuda LDII dapat menjaga dirinya masing-masing dari berbagai kerusakan yang terjadi di akhir zaman.