PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Artikel

Stigma ‘Masjid LDII Dipel’ Jadi Alasan Cendekiawan NU Terbitkan Buku

in Artikel
392
0
Stigma ‘Masjid LDII Dipel’ Jadi Alasan Cendekiawan NU Terbitkan Buku

Cendekiawan muda Nahdlatul Ulama (NU), Ahmad Ali. Foto: LINES.

549
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (15/8). Stigma negatif terhadap suatu kelompok sering kali beredar luas tanpa adanya verifikasi. Salah satu stigma yang telah melekat puluhan tahun pada Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah anggapan bahwa masjid mereka akan dipel, jika ada orang di luar komunitas yang salat di sana.

Stigma inilah yang mendorong seorang cendekiawan muda Nahdlatul Ulama (NU), Ahmad Ali, melakukan riset dan akhirnya menerbitkan buku berjudul “Nilai-Nilai Kebajikan dalam Jamaah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)”.

“Stigma ini sudah saya dengar sejak lama. Saya memiliki teman di daerah Perak, dekat Pesantren Gading Mangu, sekitar tahun 2002 teman saya memberi tahu, kalau kita salat di masjid itu akan dipel karena kita dianggap najis. Sekitar 20 tahun kemudian saya baru tahu masjid yang dimaksud itu masjid LDII, sehingga tahun 2021 saya ingin belajar lebih dalam, mempelajari, melakukan riset sampai terbit buku ini,” terangnya.

Stigma ini terus berkembang karena masyarakat hanya mendengar dari ‘kata orang’ tanpa pernah melakukan riset langsung. Ia merasa perlu melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan yang selama ini beredar, meski sudah ada beberapa yang juga meriset hal ini tapi ia merasa harus membuktikan sendiri.

“Ketika saya riset, observasi dan melakukan pengkajian. Saya temukan kesamaan setiap masjid LDII, selalu ada sandal baik di tempat wudhu, toilet, kamar mandi, ruang tamu atau wisma. Bagi seorang peneliti ini merupakan hal menarik. Apa kaitanya sandal dengan kebersihan, kesucian. Nah saya menemukan bahwa ini ada kaitanya dengan taharah,” jelasnya.

Ahmad Ali, seorang cendekiawan yang sejak lulus SD tahun 1991 sudah menimba ilmu di pesantren. Ia menjelaskan sesuatu dianggap suci jika memenuhi tiga sifat yaitu dilihat dari rasa, bau dan warna. Jika salah satu dari sifat suci tersebut masih ada maka masih terdapat unsur najis di dalamnya.

”Nah ini baru saya temukan ketika saya riset mendalam. Sehingga justifikasi kalau orang luar salat di masjidnya itu dipel ya bisa dianggap memang harus dipel. Sebagai bentuk menjaga kesucian. Ini semata-mata untuk menjaga kesucian. Karena ketika kita salat tak hanya badan yang harus suci tapi alat salatnya, seperti mukena dan sarung, suci badanya sampai suci tempat salatnya. Nah terkadang banyak yang belum memenuhi strandar itu,” ujarnya.

Ia menilai apa yang dikaji di LDII dan yang dipraktiknya sudah sejalan dengan prinsip taharah, yang dipelajari umat Islam pada umumnya. LDII mempunyai himpunan hadits yang di dalamnya ada kumpulan hadis tentang taharah, salat dan lainnya. Ia mencontohkan LDII menerapkan strandar ukuran bak air itu dua kulah atau 200 liter, karena memang ada dasar hukumnya, jika ada najis yang terciprat atau terkena air maka unsur najisnya hilang.

”Hal seperti ini kalau tidak kita riset, tidak akan tahu alasan sebenarnya. Mungkin saja juga ketika kita solat memang jadwalnya dipel. Dalam buku ini dijelaskan nilai kebajikan LDII yaitu kebersihan, kerapian, kedisiplinan dan kesucian,” terangnya

Ahmad menjelaskan penggunaan sandal sebagai wujud keselarasan sistem pendidikan LDII dengan praktik. Hal ini terlihat dari bagaimana cara menjaga kesucian dari kamar mandi sampai ke tempat salat. Hal kecil lain terlihat seperti tata letak sandal yang selalu rapi dan dibalik menghadap ke arah luar masjid, sehingga memudahkan jamaah saat keluar. Menurutnya, praktik tersebut adalah salah satu bentuk implementasi nilai kemandirian dan kedisiplinan.

“Kemandirian itu tergambar dari hal kecil. Setiap orang merapikan sandalnya sendiri, tidak berharap orang lain yang menatanya,” jelasnya.

Stigma yang selama ini beredar akhirnya terjawab melalui riset. Buku Cendekiawan Muda NU tersebut menjadi bukti, bahwa praktik yang terlihat aneh bagi sebagian orang ternyata memiliki landasan syariat yang kuat. Dan bertujuan untuk menjaga kebersihan serta kesucian, dua nilai fundamental dalam ajaran Islam. (Nabil)

Lihat juga: Masjid LDII Dipel??

Tags: ahmad aliCendekiawan MuslimLDIIMasjid LDII DipelStigma

Related Posts

Ulin Nuha Syahnarendra, Santri LDII yang Melangkah ke Kyoto University Mengikuti Jejak Sang Ayah
Artikel

Ulin Nuha Syahnarendra, Santri LDII yang Melangkah ke Kyoto University Mengikuti Jejak Sang Ayah

by admin
August 13, 2025
0

Yogyakarta (13/8). Ulin Nuha Syahnarendra, alumni Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Baitussalam Daengan Yogyakarta, bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda. Setelah...

Read more
LDII Tanah Laut Jadikan Sorgum Solusi Krisis Lahan Pertanian
Artikel

LDII Tanah Laut Jadikan Sorgum Solusi Krisis Lahan Pertanian

by admin
August 10, 2025
0

Jakarta (10/8). Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras sebagai makanan pokok semakin terlihat di tengah tantangan lahan pertanian yang menyempit. Menurut Dosen Politeknik...

Read more
Warga LDII Batu Kembangkan Usaha Kripik Tempe Tanpa MSG
Artikel

Warga LDII Batu Kembangkan Usaha Kripik Tempe Tanpa MSG

by admin
August 6, 2025
0

Batu (6/8). Warga LDII Batu, Susi Fauziah mengembangkan usaha kripik tempe tanpa monosodium glutamat (MSG). Menariknya, usaha tersebut mampu bertransformasi menjadi usaha...

Read more
Memaknai Arti Kemerdekaan dengan Gotong-Royong
Artikel

Memaknai Arti Kemerdekaan dengan Gotong-Royong

by admin
August 3, 2025
0

80 tahun Indonesia merdeka, usia yang matang jelang seabad eksistensi suatu negara bangsa. Lingkungan menjadi perhatian agar bangsa ini tetap eksis hingga...

Read more
Cerita Nur Habibah, Warga LDII Pati Raih Penghargaan dalam Kompetisi IYC 2025
Artikel

Cerita Nur Habibah, Warga LDII Pati Raih Penghargaan dalam Kompetisi IYC 2025

by admin
July 24, 2025
0

Semarang (24/7). Memiliki niat yang mulia untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, membuat Laila Margaretha Nur Habibah bersama tim meraih penghargaan...

Read more
Peresmian Kantor PP Senkom Mitra Polri: Wapres Gibran Apresiasi, LDII Dukung Sinergi Ormas dan Pemerintah
Artikel

Peresmian Kantor PP Senkom Mitra Polri: Wapres Gibran Apresiasi, LDII Dukung Sinergi Ormas dan Pemerintah

by eko nuansa
July 18, 2025
0

Jakarta (17/7). Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meresmikan Kantor Pusat Senkom Mitra Polri yang berlokasi di Komplek Ponpes Minhajurrosyidin, Jakarta Timur....

Read more

Trending

Polresta Kupang Silaturahim ke LDII, Apresiasi Kontribusi Wawasan Kebangsaan
Lintas Daerah

Polresta Kupang Silaturahim ke LDII, Apresiasi Kontribusi Wawasan Kebangsaan

4 minutes ago
Generasi Cerdas dan Berkarakter, Pesan LDII Lamasi di Upacara HUT ke-80 RI
Lintas Daerah

Generasi Cerdas dan Berkarakter, Pesan LDII Lamasi di Upacara HUT ke-80 RI

9 minutes ago
Ketua LDII: Hari Konstitusi Momentum Perkuat Budaya Taat Hukum
Berita Daerah

Ketua LDII: Hari Konstitusi Momentum Perkuat Budaya Taat Hukum

20 minutes ago
Jualan Terbaik
Nasehat

Jualan Terbaik

1 hour ago
PAC LDII Renon Gelar Family Gathering Outbound dan Kemah
Lintas Daerah

PAC LDII Renon Gelar Family Gathering Outbound dan Kemah

2 hours ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Polresta Kupang Silaturahim ke LDII, Apresiasi Kontribusi Wawasan Kebangsaan

Polresta Kupang Silaturahim ke LDII, Apresiasi Kontribusi Wawasan Kebangsaan

August 18, 2025
Generasi Cerdas dan Berkarakter, Pesan LDII Lamasi di Upacara HUT ke-80 RI

Generasi Cerdas dan Berkarakter, Pesan LDII Lamasi di Upacara HUT ke-80 RI

August 18, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In