Wonogiri (12/11). Pondok Pesantren Al Barru, yang berada naungan DPD LDII Wonogiri, membentuk karakter santri melalui program pembiasaan disiplin sejak dini. Program ini menekankan pentingnya kedisiplinan yang lahir dari kebiasaan kecil dan konsisten, sebagai langkah konkret menyiapkan generasi profesional religius yang berintegritas.
Salah satu bentuk kegiatan yang diterapkan setiap hari adalah penataan sandal dan sepatu secara rapi sebelum memasuki masjid atau ruang kelas. Aktivitas sederhana ini menjadi bagian dari budaya pesantren yang ditanamkan secara terus-menerus, menumbuhkan kesadaran santri terhadap pentingnya kerapian, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Al Barru, Ust.Sidiq menjelaskan kedisiplinan tidak hanya diajarkan melalui ceramah atau nasihat, tetapi harus dilatih melalui tindakan. “Kami ingin santri terbiasa disiplin mulai dari hal paling kecil. Menata sandal mungkin terlihat sederhana, tapi di situlah awal dari pembentukan karakter. Siapa yang mampu tertib dalam hal kecil, akan mampu menjaga tanggung jawab yang lebih besar,” ucapnya.

Ia menambahkan, pembiasaan seperti ini menjadi filosofi penting dalam pendidikan pesantren. Menurutnya, kebiasaan menata sandal secara rapi mencerminkan kemampuan santri dalam menata diri, waktu, dan perilaku sehari-hari. “Santri yang tertib dalam keseharian akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, sabar, dan berkomitmen dalam menjalani setiap amanah,” lanjut Sidiq.
Sidiq menilai program tersebut tidak sekadar membentuk kebiasaan, tetapi juga memperkuat hubungan emosional antara santri dan lingkungan. “Kami melihat perubahan signifikan. Santri menjadi lebih sadar menjaga kebersihan dan lebih menghargai keteraturan. Ini bukan hanya soal disiplin, tapi juga soal adab dan tanggung jawab sosial,” ujarnya.














