PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Berita Daerah

Yudi Latif: Demokrasi Indonesia Dimulai dengan Belajar Merdeka

in Berita Daerah, Berita Kegiatan, Berita Nasional, Headlines, Liputan Khusus
418
0
Yudi Latif: Demokrasi Indonesia Dimulai dengan Belajar Merdeka
581
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (24/8). Visi kenegaraan dimulai dari merdeka, Prof. Yudi Latif, akademisi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menyampaikan hal itu di Webinar Kebangsaan yang digelar DPP LDII, Jakarta (23/8).

Yudi menambahkan, merdeka dalam budaya, politik, dan ekonomi. Merdeka secara budaya menjadikan bangsa berkepribadian, merdeka politik berarti bangsa yang berdaulat, belajar merdeka ekonomi, berarti menjadi bangsa mandiri. Dengan visi kemerdekaan itu, maka berpolitik menjadi enabler transformasi sosial.

Pada seminar yang bertajuk “Revitalisasi Demokrasi Indonesia Pasca Pemilu” itu, ia mengutip kalimat Soekarno, kemerdekaan membuat soal baru, peringatan itu menyediakan solusi, hanya ketidakmerdekaan jiwa-lah yang tidak bisa menyelesaikan masalah yang timbul. “Kita sudah merdeka, tapi jiwa kita masih dijajah, sehingga tidak bisa menyelesaikan persoalan yang timbul,” kata Yudi.

Hakikat demokrasi bukan memilih orang, tapi hakikat demokrasi adalah memilih kebijakan. Hal ini didasari justification of state, seluruh kebijakan yang dibuat pemerintah memiliki persetujuan dari rakyat, baik langsung atau tidak langsung. “Eksekusi kebijakan itu ditunjuk dengan diundi, agar tidak ada penggalangan kekuasaan untuk eksekutif dan itu hanya dibatasi setiap tahun,” ujar Yudi.

Cara mengatasi distorsi antara voice of civil dan pilihan tidak tercampur, yakni transformasi politik yang kondisinya menyesuaikan kondisi bangsa saat itu. Yudi menyebut, seperti Indonesia sebagai bangsa majemuk dan pengalaman kebangsaannya yang baru.

Menurutnya, politik harus kongruen antara state building dan nation building, artinya segala macam tatanan kenegaraan harus sepadan dengan bangsa yang sudah eksis lama seperti Indonesia. “Para pendiri bangsa sejatinya sudah sejak awal mengantisipasi demokrasi yang bisa berdiri dengan kemajemukan,” ujarnya.

Demokrasi di negara barat ia mencontohkan, belum berhasil mengatasi masalah diversity, meskipun ekonomi politiknya bagus. Seperti di Amerika Serikat, India dan negara-negara Skandinavian misalnya, belum mampu menerima perbedaan sehingga masih ada konflik. Karena itu, demokrasi Indonesia tidak boleh hanya mempertimbangkan agregasi individu, kata Yudi. “Jika itu terjadi, hanya akan banyak kelompok marjinal yang tertinggal. Indonesia perlu sistem yang bisa menampung individual right, komunitas, seperti demokrasi musyawarah,” jelasnya.

Yudi menegaskan, yang seharusnya perlu ada perwakilan adalah golongan marjinal secara ekonomi, gender, agama, etnis dan golongan strategis yang punya usaha besar pembentukan Indonesia seperti cendekiawan, ulama, dan tokoh adat perlu ada perwakilan. “Bahkan itu bukan hanya di lembaga pusat, tapi masuk pada golongan kebawahnya,” katanya.

Selanjutnya, bangsa Indonesia juga mewarisi ekonomi pascakolonial yang ditandai dualisme ekonomi. Karena itu politik perlu mentransformasikan ekonomi rakyat bukan penjajah. Demokrasi juga punya tugas mengatasi kesenjangan sosial, mendistribusikan sosial yang menumbuhkan.

Upayanya dengan redistribusi keadilan secara harta dan opportunity menjadi akses yang bisa diberdayakan atau dimanfaatkan masyarakat. “Negara harus membuat regulasi untuk mengatasi kesenjangan, redistribusi, afirmasi, untuk mengatasi kesenjangan,” ucap Yudi.

Transformasi perlu jangka panjang berkelanjutan, tidak terus-menerus berubah. Jebakan ekonomi sekarang jebakan jangka pendek, setiap pemerintahan berganti maka kebijakan juga berganti. Ia mempertanyakan, bagaimana kontinuitas itu terjadi? Disinilah pentingnya haluan negara untuk menjaga kelanjutan pembangunan, hal itu yang perlu dilakukan revitalisasi demokrasi pascaepemilu. “Intinya harus merdeka jiwa dulu, jangan takut berbeda dengan demokrasi di negara lain,” katanya.

Selain Yudi, webinar yang merupakan bagian dari “Road to Rakernas LDII 2023” itu menghadirkan pula narasumber Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Izzul Muslimin, Senior Advisor Paramadina Public Policy Institute Abdul Malik Gismar, dan Ketua Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat DPP LDII Ardito Bhinadi.

Tags: LDIILDII Kabupaten BogorLDII NewsLDII untuk BangsaLembaga Dakwah Islam IndonesiaNuansa Persada

Related Posts

Kerja Bakti Nasional, LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Nasionalisme
Berita Kegiatan

Kerja Bakti Nasional, LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Nasionalisme

by eko nuansa
August 4, 2025
0

Jakarta (3/8) — DPP LDII resmi mencanangkan Kerja Bakti Nasional 2025 bertema "Kerja Bersama Bakti untuk Negeri", Minggu (3/8), dalam rangka HUT...

Read more
Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan
Headlines

Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan

by admin
August 3, 2025
0

Jakarta (3/8). Sekretaris Umum (Sekum) DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya menekankan pentingnya menjaga kebersihan di tempat ibadah. Hal ini ia tegaskan dalam...

Read more
Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme
Headlines

Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

by admin
August 3, 2025
0

Jakarta (3/8). DPP LDII secara resmi mencanangkan kegiatan Kerja Bakti Nasional 2025, pada Minggu (3/8), yang akan diikuti warga LDII di seluruh...

Read more
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Ajak LDII Perkuat Pendidikan Karakter dan Kompetensi Guru
Berita Daerah

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Ajak LDII Perkuat Pendidikan Karakter dan Kompetensi Guru

by eko nuansa
July 30, 2025
0

Jakarta (29/7). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti, mengajak LDII memperkuat kolaborasi dalam pendidikan karakter dan peningkatan kapasitas guru. Hal...

Read more
LDII Apresiasi Penyaluran Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH
Berita Daerah

LDII Apresiasi Penyaluran Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH

by eko nuansa
July 30, 2025
0

Jakarta (29/7). Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko menyerahkan bantuan mobil operasional dari Program Kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH),...

Read more
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Ajak LDII Perkuat Pendidikan Karakter dan Kapasitas Guru
Headlines

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Ajak LDII Perkuat Pendidikan Karakter dan Kapasitas Guru

by admin
July 29, 2025
0

Jakarta (29/7). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu'ti menyebut Kementerian Pendidikan memiliki tiga fokus utama dalam pengembangan pendidikan. Tiga...

Read more
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

LDII Bontang Gelar Kemah CAI 2025, Latih Pemuda Berkarakter Luhur dan Cinta Alam

LDII Bontang Gelar Kemah CAI 2025, Latih Pemuda Berkarakter Luhur dan Cinta Alam

August 5, 2025
Koperasi UBGBS Tingkatkan Akses Ibadah Umroh Bagi Warga LDII Jabar

Koperasi UBGBS Tingkatkan Akses Ibadah Umroh Bagi Warga LDII Jabar

August 5, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In