PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Berita Nasional

LDII dan Aktivis HAM Tegaskan Negara Tidak Bisa Diam dalam Urusan Intoleransi

in Berita Nasional, Headlines
394
0
LDII dan Aktivis HAM Tegaskan Negara Tidak Bisa Diam dalam Urusan Intoleransi
564
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (24/12). Sejak mula pendirian Republik Indonesia, para Bapak Pendiri Bangsa memahami benar negara ini lahir berpondasi atas keberagaman dan perbedaan. Untuk itu, pengelolaan keberagaman dan penanganan intoleransi adalah kewajiban negara, bukan diberikan pada ormas atau kelompok-kelompok dominan lainnya.

Pernyataan tersebut dilontarkan Ketua DPP LDII Singgih Tris Sulistiyono dan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Asfinawati. Mereka menegaskan hal tersebut dalam Focus Group Discussion (FGD) Kebangsaan yang diselenggarakan DPP LDII, Jakarta, Sabtu (23/12).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPP LDII Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri (HAL) Singgih Tri Sulistiyono, menjelaskan akar sejarah toleransi di Indonesia berkaitan erat dengan kelahiran bangsa yang berasal dari konsensus keberagaman, “Aspirasi yang tergambar dalam ideologi nasional seperti Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, dan UUD 1945 mencerminkan visi bersama masyarakat Indonesia untuk membentuk bangsa yang bebas dari penindasan dan membangun masyarakat yang adil dan makmur,” ujar Singgih.

Namun Indonesia modern menunjukkan tanda-tanda toleransi mulai menurun, begitu pandangan Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro itu. Ia menunjukkan data bahwa di antara indikator Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), toleransi memiliki angka terendah, yaitu 68,72 persen. Bahkan, konflik agama merupakan salah satu konflik yang paling sulit dicari solusinya.

Singgih yang juga Ketua DPW LDII Jawa Tengah itu menjelaskan tantangan terhadap toleransi adalah berkurangnya kesadaran mengenai perbedaan, “Kami menyoroti bagaimana isu-isu terkait SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) dieksploitasi untuk kepentingan Pemilu, tanpa memperhitungkan potensi perpecahan dan konflik,” tuturnya.

Ia juga menekankan perlunya negara memfasilitasi kerja sama antara elemen-elemen sosial, termasuk kelompok keagamaan, “Tujuannya untuk mengatasi isu bersama sebagai komunitas bangsa, seperti kemiskinan, pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi,” tambahnya,

LDII juga menyoroti peran krusial negara dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan bersama masyarakat dan bangsa. Peringatan diberikan agar tidak menyerahkan sepenuhnya wewenang mengatur dan menegakkan toleransi kepada lembaga swasta atau ormas tertentu, karena rawan dengan kepentingan.

“Sebaliknya, ormas diharapkan berperan dalam membina literasi dan aksi toleransi di antara anggotanya, menghindari penilaian saling lembaga yang dapat berujung pada konflik horizontal,” pungkasnya.

Sementara itu, Advokat Hak Asasi Manusia (HAM) dari STH Indonesia Jentera, Asfinawati menekankan pentingnya toleransi untuk menjaga harmoni dalam keberagamaan pada masyarakat plural. Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) 2017-2021 itu, mengatakan negara harus mendukung lingkungan keberagamaan yang inklusif.

Asfinawati mengungkapkan, hak kebebasan beragama dan berkeyakinan ada dalam pasal 28 dan 29 UUD 1945. Pasal ini berkenaan dengan hak sipil dan politik, dimana kebebasan beragama merupakan salah satu HAM yang berasal dari dalam diri individu. Oleh sebab itu kebebasan berpikir, kebebasan hati nurani dan agama ini tidak boleh dicampuri oleh negara, “Jadi dalam kacamata hukum internasional, agama tidak bisa dipisahkan dari pikiran yang ada di dalam diri dan hati nurani manusia. Karena itu tidak bisa dipaksa,” ungkapnya.

Ia menukil sebuah riset yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) yang mengungkapkan, bahwa negara manapun, dengan agama atau kepercayaan apapun bisa menjaga toleransi. Intoleransi itu bisa dijaga dan tidak merugikan orang lain, ketika negara bisa menjaga kebebasan beragama dan kepercayaan.

Apabila negara memiliki agama tertentu yang menjadi agama resmi, maka negara tersebut tidak boleh mendiskriminasi, “Kalaupun terdapat agama tertentu yang dianut negara itu, baginya itu tidak masalah. Asalkan negara tersebut tidak mendiskriminasi, membedakan agama-agama lain, atau kepercayaan yang lain. “Karena itu menurut saya HAM adalah jalan tengah, atau dokumen perdamaian,” ujarnya.

Asfinawati menjelaskan dokumen perdamaian adalah ketika semua orang diberikan haknya. Dengan harapan ketika sebuah kepercayaan atau agama berkuasa di suatu negara, tidak ada upaya balas dendam atau orang tidak berlomba-lomba memegang kekuasaan di negara itu, karena sebelumnya dia merasa pernah didiskriminasi.

Ia juga membedakan toleransi dalam dua definisi, yaitu toleransi yang tidak melanggar hukum dan toleransi yang melanggar hukum. Ia mencontohkan dalam kacamata ilmu sosial, bila seseorang tidak suka di sebelah rumahnya ada yang berbeda agama, itu dapat dikategorikan sebagai intoleran.

Namun pada titik tertentu, negara tidak boleh diam dan harus mendorong mereka untuk toleran. “Menjadi tugas negara untuk membuka dialog agar perbedaan pandangan dan keyakinan agama ini tidak menimbulkan masalah dalam kehidupan sosial,” ungkapnya.

Menurutnya banyak sudut pandang filosofis mengenai hak asasi manusia, salah satunya adalah hukum kodrat. Karena hukum kodrat tersebut berasal dari Tuhan, maka tidak mungkin bisa dicabut oleh manusia. “Jika orang dicabut hak-haknya, maka dia akan melawan. Ketika orang diberikan hak-haknya, justru manusia bisa hidup dalam perdamaian dan saling menghormati hak asasi yang lain,” ujarnya.

Terkait kehadiran negara, Koordinator pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung RI N.Rachmat mengungkapkan, untuk menguatkan ketertiban dan ketenteraman umum, dibentuklah Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) di bawah Kejaksaan. “Dengan pimpinan, Jaksa Agung RI, sekretaris dari Jamintel, dan perwakilan dari berbagai instansi, seperti Kemenag, TNI, Polri, dan lainnya,” ujarnya.

Bakor Pakem berwenang mengawasi dan mendeteksi dini aliran kepercayaan dan aliran keagamaan yang ada di masyarakat. Bakor Pakem juga menjadi wadah dan sharing, mengenai aliran kepercayaan dan aliran keagamaan, “Juga mencegah, infiltrasi, baik dari dalam, maupun luar negeri, yang berpotensi memecah anak bangsa,” pungkas N. Rachmat.

Tags: LDIILDII NewsLDII untuk BangsaLembaga Dakwah Islam IndonesiaNuansa Persada

Related Posts

Ketua LDII: Semangat Sumpah Pemuda Harus Dihidupkan Kembali untuk Menjawab Tantangan Abad ke-21
Berita Kegiatan

Ketua LDII: Semangat Sumpah Pemuda Harus Dihidupkan Kembali untuk Menjawab Tantangan Abad ke-21

by eko nuansa
October 29, 2025
0

Jakarta (28/10). Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan tonggak lahirnya kesadaran kebangsaan Indonesia. Ia bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan pernyataan moral bahwa...

Read more
DPP LDII Ajak Keluarga Makan Buah dan Edukasi Membaca Nyaring
Berita Nasional

DPP LDII Ajak Keluarga Makan Buah dan Edukasi Membaca Nyaring

by admin
October 26, 2025
0

Jakarta (25/10). Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPP LDII menggelar Festival Keluarga pada Sabtu, (25/10) di Grand Ballroom Minhaajurrosyidin, Jakarta. Acara itu menjadi...

Read more
Digital Cermat dan Gizi Tepat, LDII Bentuk Keluarga Hebat Lewat Festival Keluarga 2025
Headlines

Digital Cermat dan Gizi Tepat, LDII Bentuk Keluarga Hebat Lewat Festival Keluarga 2025

by admin
October 25, 2025
0

Jakarta (25/10). Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyelenggarakan Festival Keluarga 2025 di Grand Ballroom Pondok Pesantren (Ponpes) Minhaajurrosyidiin, Sabtu...

Read more
Santri Pilar Moral dan Kemajuan Bangsa, DPP LDII Dorong Pesantren Adaptif Hadapi Zaman
Berita Kegiatan

Santri Pilar Moral dan Kemajuan Bangsa, DPP LDII Dorong Pesantren Adaptif Hadapi Zaman

by eko nuansa
October 23, 2025
0

Jakarta (22/10). Setiap 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional (HSN) sebagai pengingat peran besar santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan....

Read more
Ketua Umum DPP LDII: Sinergi DPR dan Ormas Kunci Kualitas Demokrasi
Berita Kegiatan

Ketua Umum DPP LDII: Sinergi DPR dan Ormas Kunci Kualitas Demokrasi

by eko nuansa
October 17, 2025
0

Jakarta (17/10). Penguatan demokrasi tidak hanya bertumpu pada parlemen, tetapi juga pada kekuatan masyarakat sipil. Menurut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto...

Read more
Ketum DPP LDII: Kolaborasi DPR dan Ormas Mampu Jaga Kualitas Demokrasi
Headlines

Ketum DPP LDII: Kolaborasi DPR dan Ormas Mampu Jaga Kualitas Demokrasi

by admin
October 17, 2025
0

Jakarta (17/10). Penguatan masyarakat sipil bisa dimulai dengan kolaborasi antara wakil rakyat dan organisasi kemasyarakatan (Ormas). Masyarakat sipil yang kuat mampu mengawal...

Read more

Trending

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025
Lintas Daerah

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025

18 hours ago
Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin
Opini

Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

18 hours ago
Pikiran Sederhana
Nasehat

Pikiran Sederhana

2 days ago
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar
Nasional

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

3 days ago
LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah
Lintas Daerah

LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

3 days ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025

November 4, 2025
Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

November 4, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In