PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Berita Nasional

Di Hadapan 1.000 Santri LDII, Jubir Menhan bahwa Pondok Pesantren adalah Komponen Penting Pertahanan

in Berita Nasional, Headlines
390
0
Di Hadapan 1.000 Santri LDII, Jubir Menhan bahwa Pondok Pesantren adalah Komponen Penting Pertahanan
564
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kediri (28/11). Pondok Pesantren Wali Barokah, Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar bedah buku ‘Politik Pertahanan’ karya Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak pada Senin (27/11). Acara tersebut dihadiri lebih dari 1.000 santri dan para pengurus LDII.

“Literasi terkait wawasan kebangsaan tak hanya diperlukan di lingkungan kampus, tapi juga perlu dibahas di pondok-pondok pesantren,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Kegiatan bedah buku tersebut, menurutnya sejalan dengan prioritas utama dari delapan program kerja utama LDII, kebangsaan.

Bahkan KH Chriswanto menegaskan setiap warga negara Indonesia harus memiliki andil menjaga stabilitas nasional, bahkan pondok-pondok pesantren juga terlibat di dalamnya. “Acara ini menjadi penting, karena bertujuan agar para santri mampu memahami nilai kebangsaan, karena santri juga salah satu komponen pertahanan tersebut,” ulas KH Chriswanto.

Dalam paparan mengenai buku ‘Politik Pertahanan’, Dahnil menjelaskan kebijakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, bahwa pertahanan negara tak hanya dilakukan secara militer, namun juga nirmiliter, dan hibrida atau campuran keduanya. “Jika perspektif pertahanan yang diketahui secara umum hanya militer, maka buku ini membahas ketahanan secara ekonomi, budaya, digital, dan pangan,” tutur Dahnil yang pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah masa bakti 2014-2018.

Ia berpandangan, setiap warga negara dapat berkontribusi dalam pertahanan negara sesuai bidang yang digeluti. Dalam konteks digital misalnya, para santri bisa aktif dalam pertahanan digital melalui media sosial. Apalagi dalam era digital, Dahnil mengungkapkan, yang perlu diwaspadai adalah pemilik data dengan keberpihakannya.

“Dengan kecanggihan artificial intelligent saat ini, setiap pemilik mampu terhubung dengan data pengguna. Sehingga yang terjadi pemilik data itu mampu menganulir kebenaran sumber data, menjadi data palsu,” tegas Dahnil.

Ia menyambut baik inisiatif Ponpes Wali Barokah dan DPP LDII yang memfasilitasi bedah buku ‘Politik Pertahanan’. Ia pun menegaskan pesantren merupakan modal kemerdekaan Indonesia. “Para kyai, santri, dan pesantren adalah garda terdepan pertahanan negara Indonesia,” ujarnya. Sejarah mencatat, peran kyai, santri, dan pesantren merupakan inisiator didirikannya TNI sehingga menjadi simbol penting pertahanan Indonesia.

Dalam paparannya, Dahnil juga membahas khusus ketahanan pangan. Ia menegaskan ketahanan pangan merupakan tanda kekuatan sebuah negara. Dahnil menyinggung perspektif Presiden Jokowi yakni hilirisasi pangan yang mengubah eksploitasi masif menjadi eksplorasi lingkungan melalui energi baru terbarukan. “Masa depan Indonesia adalah tentang pangan, karena itu perlu generasi muda yang mau mempertahankan negara melalui pertanian,” ujarnya.

Pemikiran dalam buku Politik Pertahanan dikupas pula oleh tiga pembahas, yakni Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Politik Mayjen TNI Nugroho Sulistyo Budi, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro Singgih Trisulistiyono dan Dosen Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Ardito Bhinadi.

Dalam pemaparannya, Mayjen TNI Nugroho Sulistyo Budi mengatakan, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam bukunya banyak berbicara masalah politik dalam pertahanan negara. Pemikiran tersebut tidak lepas dari pertahanan yang selalu berkaitan dengan politik, terutama dari sisi pengambilan keputusan terkait pertahanan. Menurutnya, pengambilan keputusan bukan sesuatu yang sederhana, mudah diucapkan namun sulit dan perlu pemikiran mendalam dalam implementasinya.

“Seringkali dalam keadaan aman, tenang dan tenteram banyak menganggap pertahanan tidak penting, banyak yang bilang tidak ada apa-apa dan baik-baik saja. Contoh sederhana, tidak perlu satpam kompleks karena situasinya tenang, tapi begitu ada masalah barulah kelimpungan. Itulah yang sering kita hadapi saat ini,” ujarnya.

Ia mengatakan, Dahnil tidak hanya membahas tentang politik pertahanan namun juga tentang ketahanan pangan, siber, keamanan maritim, dan lain sebagainya, “Ketika pangan tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat maka itu akan menjadi persoalan di bidang pertahanan negara. Hancurnya Indonesia bukan diserang dari luar tapi pecahnya sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa. Itulah yang paling berbahaya,” tutupnya.

Sementara itu, Guru Besar Sejarah Undip sekaligus Ketua DPP LDII mengatakan, jika melihat dari sejarah Indonesia di masa lalu, sesungguhnya pertahanan menentukan keberlangsungan sebuah negara, “Ratusan negara di nusantara lahir dan tenggelam akibat dari konflik internal. Mulai dari Kerajaan Kalingga, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Kutai dan lain sebagainya. Salah satu faktor hancurnya kerajaan-kerajaan itu karena mereka tidak mampu melaksanakan pertahanan,” ujarnya.

Konflik internal dalam pandangan Singgih, memicu kehancuran kerajaan besar seperti Majapahit, Malaka dan sebagainya. “Penyebannya, terdapat disintegrasi konflik dan intrik internal di antara para elit. Untuk itu, buku yang ditulis oleh bung Dahnil Anzar Simanjuntak supaya tidak hanya belajar sejarah tapi juga belajar dari sejarah,” ungkap Singgih.

Singgih menambahkan, negara yang “toto tentrem kerto raharjo” yakni negara yang punya pertahanan dan keamanan yang kuat merupakan conditio sine qua non, sebagai upaya untuk menciptakan negara yang ‘gemah ripah loh jinawi’.

“Buku ini merupakan ekspresi bahwa pertahanan merupakan investasi bukan biaya. Sudah waktunya politik pertahanan bukan hanya menjadi domain elite politik dan negara, namun rakyat juga harus terlibat terhadap isu-isu pertahanan. Sebab dalam Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishanrata), rakyat juga menjadi salah satu elemen pertahanan negara,” paparnya.

Untuk membangun ‘Sishanrata’ diperlukan sosialisasi dan internalisasi ideologi dan pilar kebangsaan yang lain sehingga lahir rasa “Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Angrungi’. “Bangsa Indonesia lahir dari proses sejarah, oleh sebab itu para pemuda harus diajari sejarah kebangsaan untuk membangkitkan semangat kebangsaan dan nasionalisme,” tutupnya.

Pembahas lain, ekonom dari UPN Veteran Yogyakarta sekaligus Ketua DPP LDII Ardito Bhinadi menyoroti sisi ekonomi yang dimuat dalam buku tersebut. Menurutnya, keterpurukan ekonomi bisa dipicu wabah penyakit seperti Covid-19, “100 tahun sebelum pandemi Covid-19 juga terjadi pandemi yakni flu Spanyol yang terjadi pada tahun 1918-1920. Setelah itu muncul lah krisis pangan dan krisis ekonomi,” tuturnya.

Ardito berpendapat, ekonomi Indonesia juga masih rentan pascapandemi Covid-19, akibat perang Rusia dan Ukraina, fenomena El Nino dan perang antara kelompok Hamas dan Israel yang berdampak pada krisis ekonomi dunia. “Saat ini juga sedang terjadi perang yakni perang mata uang, perang siber, dan teknologi. Ketika negara menguasai teknologi maka dialah yang akan menang. Oleh karena itu, melek terhadap politik pertahanan berarti harus melek terhadap geopolitik dan geoekonomi Indonesia,” tutupnya.

Tags: LDIILDII NewsLDII untuk BangsaLembaga Dakwah Islam IndonesiaNuansa Persada

Related Posts

Ketua LDII: Semangat Sumpah Pemuda Harus Dihidupkan Kembali untuk Menjawab Tantangan Abad ke-21
Berita Kegiatan

Ketua LDII: Semangat Sumpah Pemuda Harus Dihidupkan Kembali untuk Menjawab Tantangan Abad ke-21

by eko nuansa
October 29, 2025
0

Jakarta (28/10). Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan tonggak lahirnya kesadaran kebangsaan Indonesia. Ia bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan pernyataan moral bahwa...

Read more
DPP LDII Ajak Keluarga Makan Buah dan Edukasi Membaca Nyaring
Berita Nasional

DPP LDII Ajak Keluarga Makan Buah dan Edukasi Membaca Nyaring

by admin
October 26, 2025
0

Jakarta (25/10). Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPP LDII menggelar Festival Keluarga pada Sabtu, (25/10) di Grand Ballroom Minhaajurrosyidin, Jakarta. Acara itu menjadi...

Read more
Digital Cermat dan Gizi Tepat, LDII Bentuk Keluarga Hebat Lewat Festival Keluarga 2025
Headlines

Digital Cermat dan Gizi Tepat, LDII Bentuk Keluarga Hebat Lewat Festival Keluarga 2025

by admin
October 25, 2025
0

Jakarta (25/10). Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyelenggarakan Festival Keluarga 2025 di Grand Ballroom Pondok Pesantren (Ponpes) Minhaajurrosyidiin, Sabtu...

Read more
Santri Pilar Moral dan Kemajuan Bangsa, DPP LDII Dorong Pesantren Adaptif Hadapi Zaman
Berita Kegiatan

Santri Pilar Moral dan Kemajuan Bangsa, DPP LDII Dorong Pesantren Adaptif Hadapi Zaman

by eko nuansa
October 23, 2025
0

Jakarta (22/10). Setiap 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional (HSN) sebagai pengingat peran besar santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan....

Read more
Ketua Umum DPP LDII: Sinergi DPR dan Ormas Kunci Kualitas Demokrasi
Berita Kegiatan

Ketua Umum DPP LDII: Sinergi DPR dan Ormas Kunci Kualitas Demokrasi

by eko nuansa
October 17, 2025
0

Jakarta (17/10). Penguatan demokrasi tidak hanya bertumpu pada parlemen, tetapi juga pada kekuatan masyarakat sipil. Menurut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto...

Read more
Ketum DPP LDII: Kolaborasi DPR dan Ormas Mampu Jaga Kualitas Demokrasi
Headlines

Ketum DPP LDII: Kolaborasi DPR dan Ormas Mampu Jaga Kualitas Demokrasi

by admin
October 17, 2025
0

Jakarta (17/10). Penguatan masyarakat sipil bisa dimulai dengan kolaborasi antara wakil rakyat dan organisasi kemasyarakatan (Ormas). Masyarakat sipil yang kuat mampu mengawal...

Read more

Trending

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025
Lintas Daerah

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025

16 hours ago
Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin
Opini

Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

16 hours ago
Pikiran Sederhana
Nasehat

Pikiran Sederhana

2 days ago
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar
Nasional

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

3 days ago
LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah
Lintas Daerah

LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

3 days ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025

November 4, 2025
Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

November 4, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In