Jakarta (14/8). Tepat 64 tahun yang lalu, presiden pertama Indonesia, Soekarno pada 14 Agustus, menyerahkan Panji Gerakan Pramuka kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Saat itulah Sri Sultan HB IX dilantik sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Sejak itu, setiap 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang dikeluarkan pada 20 Mei 1961. Hari bersejarah tersebut menjadi simbol penyatuan berbagai organisasi kepanduan, yang sebelumnya ada di Indonesia. Hari Pramuka ke-64 Tahun 2025 bertajuk “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”.
Ketua Majelis Pembimbing Satuan Komunitas Pramuka Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN), Edwin Sumiroza, menjelaskan peringatan Hari Pramuka bukan sekadar seremoni tahunan. Hari Pramuka menjadi momentum refleksi atas pendidikan karakter generasi muda penerus bangsa, yang harus dilakukan untuk melawan derasnya pengaruh buruk akhir zaman.
“Pembentukan Sako merupakan realisasi mendidik generasi penerus sesuai amanat undang-undang di mana melalui satuan komunitas, LDII dapat mengiplementasikan pendidikan karakter dengan metode kepramukaan. Metode yang sudah terukur, terarah, bahkan teruji efektif,” ujar Edwin yang juga Ketua DPP LDII.
Ia berharap, Sako SPN sebagai gerakan Pramuka dapat terus hadir dalam dunia pendidikan melalui kegiatan yang khas yaitu bergerak menyenangkan namun bermakna. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kualitas pembina dan penyelenggara yang konsisten dan mampu terus menerus istiqomah, untuk itu diperlukan regenerasi secara benar dan terstruktur.
“Kelancaran hari ini adalah kerja keras para pendahulu. Untuk itu sebagai langkah nyata mensyukuri hari ini, kita perlu terus mempersiapkan generasi penerus dengan karakter luhur sehingga bisa meraih sukses dalam ilmu pengetahuan, berakhlaq mulya dan mejadi pribadi yang mandiri,” harap Edwin.
Sementara itu, Ketua Pinsakonas SPN, Herlan Maulana menjelaskan banyak kegiatan yang dilaksanakan Sako SPN pada Agustus ini sebagai Bulan Bhakti Pramuka. Seperti, kerja bakti secara nasional yang dimulai tanggal 3 sampai 31 Agustus 2025 bersama dengan LDII di seluruh Indonesia. HUT Pramuka yang dilaksamakan tanggal 14 Agustus 2025 dan HUT Kemerdekaan RI, dilaksanakan tanggal 17 Agustus 2025 dengan pengibaran bendera di dalam laut dan permukaan Laut Jawa di Pulau Sanghyang serta penanaman mangrove dan terumbu karang.
“Sako SPN berpesan untuk terus menjadikan janji Trisatya dan Dasa Darma Pramuka serta 29 karakter luhur sebagai kompas hidup di manapun berada. Pramuka sejati selalu siap belajar hal baru, mengasah keterampilan, dan menambah wawasan untuk kemajuan diri dan masyarakat. Baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat,” pungkas Herlan.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh anggota Sako SPN untuk selalu berbakti tanpa pamrih. Menjadi pribadi pramuka yang selalu siap membantu tanpa mengharap imbalan dan mencintai alam dan lingkungan seperti rumah sendiri. Ia mengingatkan untuk selalu tangguh dan pantang menyerah, hadapi semua cobaan dengan semangat, keberanian dan hati yang tabah.
“Ke depanya Sako SPN diharapkan mampu menjadi contoh satuan komunitas Pramuka lain di Indonesia, dengan menunjukkan disiplin, solidaritas, dan pengabdian yang tulus kepada masyarakat. Selain itu, Sako SPN dapat memperluas kolaborasi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah, Kwartir Nasional dan Organisasi kepemudaan, lembaga pendidikan, dan komunitas pramuka dunia untuk meningkatkan wawasan global anggota,” tutup Herlan.