Suasana pengajian online yang dilaksanakan di salah satu Majelis Taklim LDII Jakarta Barat
DKI Jakarta (14/4) – Di masa wabah virus COVID-19 melanda yang mengharuskan setiap orang tetap harus berada di rumah, LDII Jakarta Barat tetap menyelenggarakan pembinaan dan pendidikan pengajian secara online berbasis HP Android dengan memanfaatkan media aplikasi Zoom.
Menurut Ustadz Abdurrahman, salah satu Pengurus DPD LDII Jakarta Barat, umat harus tetap mendapatkan siraman rohani dan pembinaan mental spiritual dalam bentuk nasehat, dan ilmu agama. Karena rohani juga membutuhkan nutrisi dan menuntut ilmu adalah keharusan, kapanpun, di manapun dan di dalam situasi apapun.
H. Abdurohman selanjutnya menjelaskan bahwa kita hidup di era teknologi digital yang sudah maju, sehingga memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan melalui handphone android kita selama masa tinggal di rumah karena wabah virus Corona COVID-19. “Hidup di era digital kita manfaatkan untuk kelancaran ibadah kepada Alloh, meski dalam situasi wabah, jangan sampai kita mati justru tidak sedang beribadah. Situasi wabah jangan terlena berdiam diri dirumah tanpa melakukan ibadah” ujar H.Abdurrohman.
Khususnya untuk para putra putrinya yang sudah biasa ngaji Al Quran, ngaji Al Hadis, di rumah masing-masing dengan dikajikan sama Mubaligh-Mubalighotnya, gunakan alat teknoligi pintar ini untuk mencari pahala yang sebanyak-banyaknya. “Ada lima hal yang harus tetap di jalankan bagi umat manusia, yang harus ditetapi, selain syahadat, solat, puasa, zakat dan haji, manusia juga memiliki kewajiban mengaji, mencari ilmu, praktek ibadah dengan amal perbuatan, kita ini harus memperjuangkan agama Alloh dengan diri, harta, dan kemampuan lainnya, di musim wabah corona kita bela agama Alloh dengan tetap mengaji di rumah masing-masing, bisa disiasati dengan aplikasi internet” urai H.Abdurohman memberikan pencerahan.
Sementara itu Achirudin, Sekretaris DPD LDII Kota Jakarta Barat di tengah-tengah kesibukan mendengarkan nasihat dari Androidnya juga mengatakan hal yang sama bahwa LDII terus membina umat dalam keadaan dan situasi bagaimanapun. “Kita selalu mencari cara agar kebutuhan ibadah kebutuhan rohani umat tetep terisi, jangan sampai kosong, karena kalau sampai kosong nanti syaitan yang mengisinya” jelas Ust.Akh.Chiruddin.
Oleh: Ruly Bernaputra (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
