Bantul (14/5). Pemerintah Kalurahan Sidomulyo, Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, menggelar rapat koordinasi perencanaan pengembangan kawasan wisata Bukit Pangul pada Rabu, (7/5). Rapat yang berlangsung di ruang pertemuan balai desa ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), pamong desa, Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal), LKK Sidomulyo, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perwakilan dari Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal).
Lurah Sidomulyo, Susanta, menyatakan bahwa pengembangan Bukit Pangul akan menjadi bagian dari upaya pemanfaatan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk pelibatan ormas seperti LDII dalam menjaga kelestarian lingkungan kawasan tersebut. “Kami ingin pengembangan wisata ini tidak hanya berorientasi pada ekonomi, tapi juga menjunjung aspek keberlanjutan dan partisipasi masyarakat,” ujar Susanta.
LDII Sidomulyo memberikan respon positif terhadap rencana pembangunan kawasan wisata ini. Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Sidomulyo, Gunawan, menyambut baik ajakan kerja sama dari pemerintah desa. “Kami sangat mengapresiasi rencana ini. Pengembangan wisata Bukit Pangul tentu bisa menjadi peluang untuk mendukung ekonomi masyarakat, sekaligus memberikan ruang bagi kami untuk berkontribusi secara nyata dalam menjaga lingkungan,” ucapnya.
Gunawan juga menegaskan komitmen LDII untuk turut serta dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan wisata berbasis komunitas tersebut. Ia menyatakan bahwa LDII siap menjadi mitra strategis dalam mengedukasi warga sekitar mengenai pentingnya pelestarian alam dan pengelolaan wisata secara berkelanjutan. “Kami berharap sinergi ini bisa berjalan secara konsisten dan terealisasi dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, akademisi dari UGM, Jimly Al Faraby, menyoroti pentingnya pendekatan partisipatif dalam perencanaan kawasan wisata desa. Menurutnya, proyek pengembangan Bukit Pangul akan berhasil jika masyarakat lokal memiliki rasa kepemilikan dan diberdayakan dalam prosesnya. “Kunci keberhasilan wisata desa ada pada kolaborasi dan peran aktif warga. Potensi Sidomulyo sangat besar jika dikelola dengan baik,” katanya. (Alek/Wicak)