Kediri (12/7). Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri Kembali menggelar bakti sosial khitanan massal bagi puluhan anak. Acara tersebut dihelat di Gedung Pertemuan Ponpes Wali Barokah Lantai 2, pada Selasa (9/7). Pada kesempatan itu, Kasubag TU Kecamatan Pesantren Heru Sudarman, membuka kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Heru mengapresiasi ponpes yang telah menyelenggarakan khitanan massal.
“Hal tersebut sebagai bentuk kepedulian dari Pondok Wali Barokah dalam upaya mewujudkan generasi yang sehat, generasi yang Qurani, generasi yang sholeh dan nanti mampu melanjutkan perjuangan warisan para ulama dana kyai,” tutur Heru.
Heru menambahkan, sebagai laki-laki, momentum khitan ini wajib untuk mendapatkan barokah dari Allah SWT. Kemudian menjadi generasi yang cerdas yang sehat yang mencintai Al-Qur’an menjadi generasi yang Rabbani. “Menurut survei, saat ini ada sekitar 10 juta Generasi Z yang mengalami pengangguran. Bukan karena IQ nya rendah/kecerdasaan dan intelegensinya rendah, tapi karena masalah mental, masalah karakter, banyak generasi yang baperan, mager karena sering main HP, lalu menciptakan “circle-circle” yang kurang sehat.’ jelas Heru.

“Oleh karena itu, dihadapan anak-anak dan orangtua yang mendampingi Heru berpesan, ciptakanlah komunitas atau pertemanan yang sehat yang saling mengingatkan dalam kebaikan, saling mengingatkan dalam berbagi ilmu. Keberhasilan seseorang tidak terlepas dari teladan orang tua, buku yang dibacanya, dan dengan siapa dia bergaul,” ujar Heru.
Sementara itu Ketua Ponpes Wali Barokah KH Sunarto mengatakan, bakti sosial khitan massal ini dilakukan rutin 2 tahun sekali bekerja sama dengan Rumah Khitan Bojonegoro.
“Kami mengakomodir minat anak-anak di pondok juga yang di sekitar pondok, dan sunat massal ini gratis,” ujar KH Sunarto.
Sunarto menjelaskan, peserta yang dikhitan ada sekitar 40 anak, dengan rata-rata usia 8-12 tahun, kisaran usia menjelang baligh. Pelaksanaannya dibarengkan dengan momen liburan sekolah sehingga anak-anak lebih merasa nyaman ketika harus menjalani masa penyembuhan setelah khitan.
Khitan tidak hanya menyangkut kesehatan saja, tetapi juga menyangkut ibadah. Sebagai syarat di dalam menjalankan kewajiban ibadah terutama sholat salah satunya harus menjaga kesucian. “Dalam pengetahuan Islam, khitan tidak hanya menjalankan syariat Islam, tapi juga bagian dari mencegah tumbuh kembang kemungkinan penyakit kelamin.” pungkas KH Sunarto.
Hadir dalam acara tersebut pejabat dari Kecamatan Pesantren, Kecamatan Kota, Lurah Burengan, Lurah Banjaran, Ketua DPD LDII Kota Kediri, serta orangtua pendamping. (Mzdha)