PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Berita Nasional

Ada Tiga Masalah Toleransi, Ini Solusi dari LDII

in Berita Nasional, Headlines
406
0
Ada Tiga Masalah Toleransi, Ini Solusi dari LDII
564
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (24/12). Intoleransi membayangi pluralitas di Indonesia, meskipun negara menjamin kebebasan dalam kehidupan beragama. Pernyataan tersebut mencuat dalam forum diskusi terpumpun (FGD) Kebangsaan Seri 1 bertema “Menjajaki Pentingnya Penyusunan Undang-undang Toleransi” yang dihelat DPP LDII, di Jakarta pada Sabtu (23/12).

“Ketika negara ini dibentuk, sebagai negara Pancasila, maka keberagaman diakui. Maka pemerintah menjamin terciptanya kehidupan yang rukun dan bertoleransi, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945,” ujar Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki.

Menurutnya, banyak konflik yang melibatkan kehidupan beragama, membutuhkan perhatian dan langkah antisipatif pemerintah. “Sisi yuridis, perlu perundang-undangan yang secara khusus mengatur kerukunan umat beragama,” pungkas Saiful. Untuk itu, Kementerian Agama (Kemenag) RI mendorong rancangan undang-undang perlindungan umat beragama.

Saat ini, Saiful menjelaskan, terdapat tiga kelompok yang mengoyak toleransi. “Pertama, mereka yang merasa paling benar, mengklaim kebenaran tunggal. Merasa menjadi wakil Tuhan YME, sehingga bertindak dengan kekerasan dan intoleransi,” ungkapnya.

Akibatnya, mereka mudah menghakimi, mengkafirkan dan memvonis orang lain. Kedua, adalah kelompok eksklusif. “Mereka menjadi cikal bakal dari intoleransi. Membatasi diri dengan masyarakat, dan tidak mencocoki dengan nilai-nilai lokal, serta tidak sejalan dengan pemikiran orang lain,” urainya. Ketiga, adalah ideologi transnasional, yang bisa merusak tatanan bangsa Indonesia. “Karena punya ideologi, berupa tujuan politik dan kekuasaan. Mereka punya target, mengubah tatanan kehidupan berbangsa Indonesia,” ujarnya.

Untuk mengatasi gejala intoleransi, Kemenag telah mengkampanyekan moderasi beragama, dengan empat indikator. “Pertama adalah komitmen kebangsaan. Empat pilar kebangsaan, kita butuh Pancasila,” katanya. Kedua, adalah toleransi. “Yakni mengakui dan menghargai apa yang menjadi keyakinan dan landasan hidup seseorang. Ketika muncul saling tidak menghargai, maka sumber intoleransi terjadi,” jelasnya.

Ketiga, adalah anti kekerasan. “Moderat di tengah, tetapi tengahnya tidak diam. Menyapa yang berada di pihak kanan dan kiri, memberikan penyadaran, bahwa perbedaan adalah sunnatullah,” imbuhnya. Keempat, mampu beradaptasi dengan nilai-nilai lokal. “Ini yang mulai terjadi gesekan di bawah. Muatan lokal, dihidupkan dengan cara pandang beragama, maupun lainnya,” pungkasnya.

LDII Tawarkan Solusi
Intoleransi bila dibiarkan bakal menciptakan persoalan kebangsaan yang lebih besar, yakni mengancam eksistensi bangsa Indonesia. Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso memberikan alternatif solusi dalam tataran praksis.

“Konsepnya, pertama, harus berbicara yang baik. Tidak menjelekkan, tidak menyakiti, karena bangsa Indonesia, lahir dari perbedaan,” ujarnya. Ia menambahkan, kedua, agar amanah dan saling mempercayai. “Selama bisa dipercaya, tidak akan punya masalah,” kata KH Chriswanto.

Ketiga, adalah mengalah. “Tidak usah mengedepankan emosi. Kalau zaman pemilu seperti ini mengedepankan emosi, maka ya sudah. Saya lihat, yang tidak senang, tetap tidak senang, dan orang yang senang, tetap senang,” imbuhnya.

Keempat, saling menjaga kehormatan dan perasaan. “Dengan demikian, akan bisa mengutamakan kepentingan bersama, kesejahteraan bersama, sehingga akan seiring seirama, dan ada kesamaan persepsi menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Chriswanto.

Namun tantangan besar mewujudkan Indonesia Emas, adalah terdapat pada urusan kebangsaan. “Maka, kebangsaan menjadi program prioritas LDII. Pertama urusan kebangsaan, kedua keagamaan, ketiga pendidikan, dan keempat kesehatan,” jelasnya.

Ia menjelaskan, empat program itu, muaranya adalah pembangunaan SDM. “Indonesia akan menghadapi bonus demografi, kemudian Indonesia Emas 2045. Salah satu bingkai menjadikan SDM berkualitas, adalah memiliki wawasan kebangsaan,” pungkasnya.

Ia menegaskan untuk menguatkan kebangsaan, bangsa Indonesia harus mengingat kembali bahwa negeri ini dibangun bukan atas dasar persamaan. Oleh karena itu, ia menegaskan, tidak mungkin kesepakatan para pendiri bangsa diingkari. “Maka, siapapun boleh melaksanakan agama yang telah diatur oleh negara. Sesuai dengan tuntunan masing-masing, selama berkonsensus pada empat pilar kebangsaan,” tegasnya.

FGD Kebangsaan yang dihelat DPP LDII, diikuti peserta yang berasal dari pakar dan peneliti, tokoh masyarakat, serta aktivis toleransi. Hadir pula pengurus DPP LDII, dan tamu undangan dari berbagai kalangan. Selain Wamenag RI, Saiful Rahmat, narasumber FGD tersebut, di antaranya Guru Besar Universitas Diponegoro Singgih Tri Sulistiyono. Selanjutnya, dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah, Yayasan LBH Indonesia, Kejaksaan Agung, Komisi VIII DPR RI, Badan Litbang Kemenag, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki berpose dengan Ketum LDII KH Chriswanto Santoso saat menghadiri FGD Kebangsaan Seri 1 di Patal Senayan, Jakarta.
Tags: LDIILDII NewsLDII untuk BangsaLembaga Dakwah Islam IndonesiaNuansa Persada

Related Posts

Ketua LDII: Semangat Sumpah Pemuda Harus Dihidupkan Kembali untuk Menjawab Tantangan Abad ke-21
Berita Kegiatan

Ketua LDII: Semangat Sumpah Pemuda Harus Dihidupkan Kembali untuk Menjawab Tantangan Abad ke-21

by eko nuansa
October 29, 2025
0

Jakarta (28/10). Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan tonggak lahirnya kesadaran kebangsaan Indonesia. Ia bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan pernyataan moral bahwa...

Read more
DPP LDII Ajak Keluarga Makan Buah dan Edukasi Membaca Nyaring
Berita Nasional

DPP LDII Ajak Keluarga Makan Buah dan Edukasi Membaca Nyaring

by admin
October 26, 2025
0

Jakarta (25/10). Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPP LDII menggelar Festival Keluarga pada Sabtu, (25/10) di Grand Ballroom Minhaajurrosyidin, Jakarta. Acara itu menjadi...

Read more
Digital Cermat dan Gizi Tepat, LDII Bentuk Keluarga Hebat Lewat Festival Keluarga 2025
Headlines

Digital Cermat dan Gizi Tepat, LDII Bentuk Keluarga Hebat Lewat Festival Keluarga 2025

by admin
October 25, 2025
0

Jakarta (25/10). Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyelenggarakan Festival Keluarga 2025 di Grand Ballroom Pondok Pesantren (Ponpes) Minhaajurrosyidiin, Sabtu...

Read more
Santri Pilar Moral dan Kemajuan Bangsa, DPP LDII Dorong Pesantren Adaptif Hadapi Zaman
Berita Kegiatan

Santri Pilar Moral dan Kemajuan Bangsa, DPP LDII Dorong Pesantren Adaptif Hadapi Zaman

by eko nuansa
October 23, 2025
0

Jakarta (22/10). Setiap 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional (HSN) sebagai pengingat peran besar santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan....

Read more
Ketua Umum DPP LDII: Sinergi DPR dan Ormas Kunci Kualitas Demokrasi
Berita Kegiatan

Ketua Umum DPP LDII: Sinergi DPR dan Ormas Kunci Kualitas Demokrasi

by eko nuansa
October 17, 2025
0

Jakarta (17/10). Penguatan demokrasi tidak hanya bertumpu pada parlemen, tetapi juga pada kekuatan masyarakat sipil. Menurut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto...

Read more
Ketum DPP LDII: Kolaborasi DPR dan Ormas Mampu Jaga Kualitas Demokrasi
Headlines

Ketum DPP LDII: Kolaborasi DPR dan Ormas Mampu Jaga Kualitas Demokrasi

by admin
October 17, 2025
0

Jakarta (17/10). Penguatan masyarakat sipil bisa dimulai dengan kolaborasi antara wakil rakyat dan organisasi kemasyarakatan (Ormas). Masyarakat sipil yang kuat mampu mengawal...

Read more

Trending

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025
Lintas Daerah

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025

18 hours ago
Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin
Opini

Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

18 hours ago
Pikiran Sederhana
Nasehat

Pikiran Sederhana

2 days ago
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar
Nasional

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

3 days ago
LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah
Lintas Daerah

LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

3 days ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025

November 4, 2025
Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

November 4, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In