PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Headlines

Ketum DPP LDII: Jadi Wilayah Paling Strategis, Bangsa Indonesia Harus Selalu Siap Bela Negara

in Headlines, Nasional
378
0
Ketum DPP LDII: Jadi Wilayah Paling Strategis, Bangsa Indonesia Harus Selalu Siap Bela Negara

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat memimpin Rakornas LDII. Foto: LINES.

553
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (19/12). Bela negara terus digelorakan, bukan hanya memperingati deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang terjadi pada 19 Desember 1948 di Sumatera Barat akibat agresi militer Belanda kedua. Namun juga, ancaman, tantangan, hambatan, gangguan dan bahkan perang di abad 21 sangat multidimensi yang membutuhkan pemikiran dan solusi untuk menang.

Menurut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, peribahasa Latin si vis pacem, para bellum yang artinya “jika kamu menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang”. “Inilah ungkapan yang memiliki pesan mendalam terutama bagi kalangan militer. Namun hari ini, perang bisa berupa ekonomi, pangan, sanksi, hingga perang secara fisik. Semuanya butuh ketahanan dan penjagaan kedaulatan untuk persiapan menghadapi perang,” papar KH Chriswanto.

Bangsa Indonesia harus menyadari bahwa negeri ini berada di jalur perdagangan dunia, yang menghubungkan negara-negara Asia, Eropa, dengan Australia. Lautnya merupakan jalur perdagangan strategis, “Tanah kita yang kaya, lokasinya yang strategis di wilayah belahan bumi Selatan. Sejak ratusan tahun lalu selalu menjadi rebutan bangsa-bangsa imperalis,” imbuhnya.

KH Chriswanto juga mengingatkan, saat Donald Trump dilantik menjadi presiden Amerika Serikat, Indonesia akan merasakan imbas perang dagang Amerika dan China. Selain itu, perubahan iklim yang mengakibatkan krisis pangan, menciptakan tantangan tersendiri di bidang ekonomi dan pangan, “Ini juga membutuhkan upaya, seperti kebijakan pemerintah Presiden Prabowo untuk mengembangkan Food Estate, pusat pangan terpadu yang mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan,” tutur KH Chriswanto.

Food Estate ditujukan untuk meningkatkan produksi pangan nasional, menjaga ketahanan pangan, dan mengurangi ketergantungan pada produk impor, “Dengan menjaga kedaulatan pangan, bisa menjamin kemakmuran sekaligus menjadikan Indonesia berwibawa di panggung internasional dalam menjaga perdamaian dan ketertiban dunia,” paparnya.

Melihat tantangan global tersebut, menurut KH Chriwanto tema Hari Bela Negara “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju”, dari Kementerian Pertahanan sangat tepat. Mengingat bangsa Indonesia harus tetap waspada dengan perang-perang nonkonvensional yang mampu merusak bangsa dan negara, tanpa letupan senjata.

Ia mengingatkan generasi muda adalah kelompok rentan, yang apabila tidak memiliki nasionalisme, patriotisme, memahami nilai-nilai luhur Pancasila dan agama, hanya akan jadi korban perang ideologi, “Yang hari ini pengaruh-pengaruh yang bertentangan dengan Pancasila sangat mudah ditemui di media sosial,” tegasnya.

Dengan merusak moral anak-anak muda, negara lain akan diuntungkan ekonominya karena budaya konsumerisme menyusup ke dalam prilaku generasi muda, “Mereka juga semakin lemah mentalnya, karena gaya hidup hedonisme yang beriringan dengan sifat konsumerisme tersebut. Akibatnya triliunan uang rakyat Indonesia terbang ke luar negeri karena tingginya arus barang impor,” papar KH Chriswanto.

Prof. Singgih, Ketua DPW LDII Jawa Tengah. Foto: LINES

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro, Singgih Tri Sulistiyono, mengingatkan pentingnya mengenang Peristiwa Agresi Militer Belanda II yang terjadi pada 19 Desember 1948. Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan NKRI yang baru berdiri tiga tahun sebelumnya.

“Belanda ingin menunjukkan bahwa Proklamasi Indonesia hanya ulah kaum ekstrimis, menurut perspektif mereka. Namun, bangsa Indonesia telah sepakat untuk mempertahankan kemerdekaannya. Agresi ini justru menjadi momentum bagi rakyat untuk bersatu padu membela negara,” jelas Singgih.

Singgih menekankan bahwa istilah bela negara dalam bahasa Jawa, yang dapat diartikan sebagai ‘melu hangrungkebi’. Istilah ini menggambarkan semangat untuk ikut membela dan mempertahankan apa yang telah menjadi hak dan milik bangsa, “Ketika Belanda berusaha kembali merebut Indonesia melalui pemerintahan NICA, itulah saatnya bangsa Indonesia bersatu untuk membela negara dan menjaga kemerdekaannya dengan segenap kekuatan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Singgih menyatakan bahwa tantangan terbesar bagi bangsa Indonesia adalah kesadaran terhadap cinta tanah air dan nasionalisme, “Semangat bela negara akan memudar jika kita tidak menanamkan kesadaran ini kepada generasi muda. Cinta tanah air, nasionalisme, dan patriotisme adalah kunci untuk menjaga keutuhan NKRI. Tanpa kesadaran tersebut, kita akan kehilangan semangat untuk membela negara,” ujarnya

Ia menegaskan bahwa semangat bela negara harus tetap hidup, meskipun tantangan yang dihadapi kini lebih kompleks dan multidimensi, “Tantangan terbesar adalah kesadaran terhadap cinta tanah air dan nasionalisme. Jika ini luntur, maka semangat bela negara akan memudar,” tuturnya.

Untuk itu, ia menekankan penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda sangat penting, terutama di era digital saat ini, di mana tantangan terhadap ideologi dan budaya semakin besar, “Generasi tua harus menjadi teladan bagi generasi muda dalam mencintai bangsa dan negara. Melalui sosialisasi dan enkulturasi nilai-nilai kebangsaan, kita dapat memastikan bahwa semangat bela negara tetap hidup dan diteruskan oleh generasi mendatang,” pungkasnya.

Tags: Hari Bela Negara

Related Posts

DPP LDII: Generasi Muda Harus “Melek” Digital di Era Media Baru
Lintas Daerah

DPP LDII: Generasi Muda Harus “Melek” Digital di Era Media Baru

by admin
September 5, 2025
0

Denpasar (5/9). Ketua DPP LDII Rulli Kuswahyudi menekankan pentingnya literasi digital dan keterampilan jurnalistik bagi generasi muda. Hal itu ia sampaikan saat...

Read more
Belajar Budi Pekerti dari Ponpes Nurul Hakim Kaliawen
Artikel

Belajar Budi Pekerti dari Ponpes Nurul Hakim Kaliawen

by admin
August 31, 2025
0

Pondok Pesantren Nurul Hakim bisa menjadi teladan untuk melahirkan para santri ber-akhlaqul karimah. Budi pekerti tersebut sudah terasa sejak di pintu gerbang...

Read more
Wali Kota Kediri Hadiri Rangkaian HUT ke-80 RI di Ponpes Wali Barokah
Nasional

Wali Kota Kediri Hadiri Rangkaian HUT ke-80 RI di Ponpes Wali Barokah

by admin
August 31, 2025
0

Kediri (31/8). Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra), Ahmad Jainudin memberikan apresiasi kepada Ponpes Wali Barokah...

Read more
Ketum LDII: Jaga Kondusivitas, Dengarkan Aspirasi Rakyat
Berita Daerah

Ketum LDII: Jaga Kondusivitas, Dengarkan Aspirasi Rakyat

by eko nuansa
August 30, 2025
0

Jakarta (30/8). DPP LDII menyampaikan keprihatinan atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online, dalam aksi unjuk rasa di Jakarta (28/8). Ketua Umum...

Read more
Demonstrasi di Berbagai Kota, LDII Sampaikan Keprihatinan dan Minta Para Elit Dengarkan Aspirasi Rakyat
Headlines

Demonstrasi di Berbagai Kota, LDII Sampaikan Keprihatinan dan Minta Para Elit Dengarkan Aspirasi Rakyat

by admin
August 30, 2025
0

Jakarta (30/8). Kerusuhan di Jakarta dan beberapa daerah akibat meninggalnya pengemudi ojek online (ojol), diharapkan tidak meluas dan berakibat krisis sosial. Semua...

Read more
Ponpes Wali Barokah Kediri Ajak Santri Rayakan HUT ke-80 RI dengan Lomba 29 Karakter Luhur
Nasional

Ponpes Wali Barokah Kediri Ajak Santri Rayakan HUT ke-80 RI dengan Lomba 29 Karakter Luhur

by admin
August 28, 2025
0

Kota Kediri (26/8). Pondok Pesantren Wali Barokah (PPWB) Kota Kediri mengajak para santrinya merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia...

Read more

Trending

Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?
Artikel

Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?

4 hours ago
Tindaklanjuti Hasil Rakornas, LDII Sumbar Helat Rapat Koordinasi
Lintas Daerah

Tindaklanjuti Hasil Rakornas, LDII Sumbar Helat Rapat Koordinasi

4 hours ago
LDII Musi Banyuasin Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Pinang Banjar
Lintas Daerah

LDII Musi Banyuasin Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Pinang Banjar

4 hours ago
Dinkes Kota Pekanbaru Gelar Cek Kesehatan Gratis Berbasis Komunitas
Lintas Daerah

Dinkes Kota Pekanbaru Gelar Cek Kesehatan Gratis Berbasis Komunitas

4 hours ago
LDII Siak Audiensi dengan Bupati Bahas Program Ketahanan Pangan
Lintas Daerah

LDII Siak Audiensi dengan Bupati Bahas Program Ketahanan Pangan

4 hours ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?

Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?

September 5, 2025
Tindaklanjuti Hasil Rakornas, LDII Sumbar Helat Rapat Koordinasi

Tindaklanjuti Hasil Rakornas, LDII Sumbar Helat Rapat Koordinasi

September 5, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In