Jakarta (24/3). Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menghadiri acara santunan anak yatim yang digelar Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Minhaajurrosyidin, Jakarta, pada Sabtu, (22/3) di Grand Ballroom Minhaajurrosyidin (GBM), Pondok Gede Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya kepedulian sosial, terutama di bulan suci Ramadan.
Dihadapan hadirin yang terdiri dari anak yatim dan warga dhuafa, Gubernur Pramono Anung mengapresiasi kegiatab santunan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan.
“Ramadan adalah bulan penuh berkah yang mengajarkan kita untuk lebih banyak beribadah, beramal, dan berbagi. Tetapi yang paling utama, kita tidak boleh kehilangan empati terhadap masyarakat yang membutuhkan,” ujar Pramono Anung.
Tokoh yang lahir di Kediri dan masa kecilnya dekat dengan LDII ini berharap, kegiatan santunan ini membawa berkah bagi anak-anak dan warga yang menerima bantuan. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan organisasi sosial dalam membantu masyarakat.
“Kegiatan seperti ini sangat positif dan saya harap dapat terus berkembang setiap tahun. Kolaborasi antara organisasi sosial dan pemerintah sangat penting untuk memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Dewan Penasehat (Wanhat) DPW LDII Jakarta, KH Aceng Karimullah, menegaskan bahwa santunan ini merupakan upaya meningkatkan amal baik di pengujung Ramadan. Ia mengingatkan bahwa 10 malam terakhir Ramadan memiliki keutamaan luar biasa. “Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, menjadi kesempatan emas bagi kita untuk meningkatkan ibadah,” ujarnya.
KH Aceng Karimullah juga mengajak umat Islam untuk memperbanyak amal, baik melalui itikaf di masjid maupun berbagi dengan sesama. “Meskipun kesempatan yang ada terbatas, keikhlasan dalam berbagi adalah yang utama. Semoga kita semua mendapatkan hikmah dari Lailatul Qadar dan keberkahan di bulan yang penuh rahmat ini,” imbuhnya.
Terkait dengan pembagian santunan, Ketua Ponpes Minhajurrosyidin, Chairul Baihaqi, menyampaikan bahwa pihaknya mengundang beberapa pondok pesantren sekitar, termasuk Ponpes Nurul Ibad, serta anak-anak yatim di bawah naungan NU dan Muhammadiyah.
Secara total, lebih dari 100 santri dan 100 anak yatim dari lingkungan sekitar turut hadir dalam acara ini. Ponpes yang berada di bawah naungan LDII ini juga menyalurkan lebih dari 200 paket santunan untuk anak yatim serta 500 lebih paket sembako bagi masyarakat sekitar.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa Ponpes Minhajurrosyidin berperan aktif dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan kemaslahatan umat. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan berkembang di tahun-tahun mendatang,” ujar Chairul Baihaqi.
Ia juga menyampaikan bahwa ke depan, Ponpes Minhajurrosyidin berencana meningkatkan jumlah penerima manfaat dari 200 menjadi lebih banyak. Selain itu, mereka ingin berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pengusaha dan perbankan, agar dapat lebih banyak membantu anak yatim dan masyarakat kurang mampu.
Selain santunan Ramadan, Ponpes Minhajurrosyidin juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial di luar bulan suci. Mereka berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam berbagai program, seperti kegiatan kerja bakti bersama, pemeriksaan kesehatan bagi calon jamaah haji, serta program kemaslahatan umat lainnya.
“Insya Allah, ke depan akan ada lebih banyak kolaborasi dengan pemerintah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat,” pungkas Chairul Baihaqi.