Kediri (4/6). Kejuaraan sepak bola Piala Soeratin U-13 Kota Kediri resmi berakhir. Babak final mempertemukan dua tim kuat, Persik Academy dan Putra Utama Wali Barokah, di lapangan Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (2/6).
Dengan menyuguhkan laga yang berlangsung sengit dan penuh tensi, kedua tim saling adu strategi dan kekuatan demi merebut gelar juara pada kompetisi usia dini paling bergengsi di wilayah tersebut. Disaksikan ratusan penonton, pertandingan berjalan menarik sejak menit awal. Kedua tim tampil agresif dan silih berganti melancarkan serangan ke gawang lawan.
Asyraf Hasan Abdul Dhohir, pemain tengah atau gelandang (*midfielder*) Putra Utama Wali Barokah memainkan peran strategis. Ia bertugas mengatur tempo permainan, membuka ruang bagi rekan setimnya, dan menciptakan peluang berbahaya. Tak jarang ia harus berjibaku dengan pemain lawan dalam menjaga pertahanan dari serangan.
Hingga dua babak pertandingan selesai, tak satu pun gol tercipta. Skor kacamata 0-0 mengharuskan laga dilanjutkan ke babak adu penalti. Dalam drama adu penalti yang menegangkan, masing-masing tim mengirim lima penendang.
Ketegangan mewarnai setiap tendangan yang dilepaskan. Keberuntungan berpihak pada Putra Utama Wali Barokah yang berhasil memenangkan babak adu penalti setelah unggul 3-2 atas Persik Academy, dan berhak mengangkat trofi juara Piala Soeratin U-13 Kota Kediri tahun 2025.
Usai pertandingan, Ketua Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Tomi Ari Wibowo, menyampaikan ucapan selamat kepada Putra Utama Wali Barokah. Ia juga mengumumkan rencana pembinaan berkelanjutan untuk talenta muda sepak bola di Kota Kediri.
“Semoga dengan kemenangan ini bisa menambah motivasi para pemain sepak bola usia dini di Kota Kediri. Dengan kemenangan ini kami berharap menambah motivasi Putra Utama Wali Barokah untuk meningkatkan lagi semangat pembinaan sepak bola sebagai sebuah olahraga prestasi,” ujar Tomi.
Ia juga mengapresiasi peran dari Pemkot Kediri yang sangat mendukung kejuaraan yang berlangsung pada 24 Mei-2 Juni. Meski demikian, ada tantangan yang dihadapi selama turnamen, salah satunya jumlah lapangan. “Kami berharap Pemkot Kediri di bawah kepemimpinan Mbak Vinanda Prameswati dengan program MAPAN dapat membangun stadion-stadion di tiap kelurahan. Serta mensupport dengan mengadakan *coaching clinic* untuk semua pemain anggota SSB se-Kota Kediri. Hal ini upaya meningkatkan kualitas pemain usia dini,” ungkap Tomi.
Sebagai juara, Putra Utama Wali Barokah berhak mewakili Kota Kediri di ajang Piala Soeratin tingkat Provinsi Jawa Timur. Turnamen ini menjadi langkah awal penting bagi para pemain muda untuk meniti karier sepak bola ke jenjang lebih tinggi.
Pelatih Putra Utama Wali Barokah Imam Tirmidzi bersyukur atas capaian prestasi anak asuhannya. “Luar biasa semangat, kerja keras, permainan dan kekompakan Putra Utama. Mereka belatih seminggu 3 kali di Lapangan Putra Utama Rejomulyo tanpa mengenal lelah. Alhamdulillah proses itu membuahkan hasil,” ujar Imam.
Tim ini menurut Imam Tirmidzi terdiri dari anak-anak guru, pengurus dan pengasuh Ponpes Wali Barokah Kota Kediri dan warga LDII di Kota Kediri. “Alhamdulillah kami mendapat dukungan penuh dari keluarga besar Ponpes Wali Barokah Kediri dan DPD LDII Kota Kediri dalam latihan, pertandingan dan program lainnya. Tidak saja bantuan, fasilitas, perhatian dan dukungan, tapi salah satu yang terpenting doa dari orang tua para pemain dan luruh warga LDII Kota Kediri,” pungkas Imam. (Mzda)